Salah satu peserta Lomba Da’I Cilik. Lomba Da’i Cilik sendiri tergabung dalam rangkaian Kompetisi Ramadhan Salman ITB 1435 H. (Foto: Fathia U. Haq)
Senin (7/7) lalu, halaman masjid Salman ITB ramai dipenuhi anak-anak Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Ternyata, saat itu sedang dilaksanakan perlombaan Da’I Cilik, serta lomba menggambar dan mewarnai untuk TK-SD. Lomba Da’I Cilik sendiri baru Panitia Pelaksana Program Ramadan (P3R) adakan pada Ramadan tahun ini.
“Tujuan utamanya untuk melayani jema’ah Masjid Salman ITB, terus untuk memeriahkan Ramadan, dan mensuasanakan Ramadan juga,” terang Bakti, Penanggung Jawab Kompetisi Ramadhan Salman ITB 1435 H.
Usia bukanlah batas untuk memiliki bakat, karenanya P3R menyuguhkan acara yang lebih menarik setiap tahunnya. Khususnya kompetisi Da’I cilik ini. Bakti juga berharap, para peserta lomba Da’i Cilik bisa menjadi penda’i Indonesia yang dapat mengingatkan akan kebaikkan.
Aini (11), salah seorang peserta mengaku gugup bicara di depan umum. Apalagi ia harus berhadapan dengan juri-juri. “Kalau ke depan sih gugup banget. Mangkaning juri-jurinya itu, ah tegang. Tapi yang ngajarinnya ibu aku soalnya kalau ngomong di depan orang itu casciscus semua diomongin, lengkap aja,”papar gadis yang sudah hafal 4 juz al-Qur’an ini.
Sama seperti Aini, Raisa, sesama peserta juga merasa gugup. Meski demikian, ia berani mengajukan diri untuk membaca puisi di atas panggung. “Sedikit gugup, dan yang ngajarin mama dan papa,” katanya.
Sang Ibunda, Ella, pun berharap anaknya menjadi anak yang sukses di dunia dan akhirat.
“Juga harapan kedepannya banyak muncul bibit-bibit atau generasi penerus bangsa menjadi lebih baik lagi,” Ungkap Ella.[Rep: Fathia Uqimul Haq][Ed: DH]
