Sampul buku GAZA Simbol Perlawanan dan Kehormatan karya Faisal Asegaf. (Sumber : Klimg.com)
Isu konflik di Gaza harus terus dihidupkan demi mengawal perjuangan rakyat palestina. Bagaimana pun juga, perjuangan mereka belum usai hingga mereka dapat shalat dengan leluasa. Hal tersebut merupakan tujuan diadakannya bedah buku “GAZA: Simbol Perlawanan dan Kehormatan” karya Faisal Asegaf, oleh YPM Salman bersama Korps Relawan Salman (KORSA), Sabtu (18/10) lalu.
“Masyarakat diharapkan bisa terus konsen pada konflik ini, keadaan rakyat Palestina masih memprihatinkan,” tutur Ketua Pelaksana bedah buku, Muhamad Fahmi.
Buku ini sendiri berisi pengalaman Faisal Asegaf, mantan wartawan TEMPO yang pernah menetap di daerah konflik Gaza selama 10 tahun. Ia membukukan pengalamannya sebagai relawan melalui pendekatan jurnalistik.
Kendati digelar secara cuma-cuma, acara ini juga membuka penggalangan dana bagi peserta yang ingin turut membantu meringankan penderitaan rakyat Gaza. Seperti yang telah diberitakan, kepedulian Masjid Salman ITB pada konflik di Palestina cukup tinggi. Sebut saja, Ketua Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat (BP2M) Salman, dr. Dadang Rukanta. Dokter Spesialis Bedah Ortopedi itu sempat turun langsung ke daerah konflik Gaza pada tahun 2009 lalu, bersama tim medis relawan kemanusiaan Indonesia. [Ed: Dh]
