Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Prof. Jusuf Amir Feisal: Pendukung Jilbabisasi Kampus Itu Telah Tiada

$
0
0
(Sumber: xs-kombi.blogspot.com)

(Sumber: xs-kombi.blogspot.com)

Oleh : M. Ginanjar Eka Ali

Selasa (14/10) lalu, dunia pendidikan dikejutkan sebuah berita duka. Kita telah kehilangan aktivis besar pendidikan, politik, dan Islam. Beliau adalah Prof. Dr. H. Jusuf Amir Feisal, Guru Besar Fakultas Keguruan Seni dan Sastra (FKSS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pria yang aktif mendukung jilbabisasi kampus itu menutup mata di usia 80 tahun.

Semasa hidup, Jusuf dikenal sebagai tokoh yang banyak berkontribusi dalam dunia Islam dan dunia pendidikan Indonesia. Selepas menyelesaikan studi di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (sekarang UPI –Red), ia mengabdikan diri sebagai dosen bahasa Inggris di FKSS IKIP Bandung.

Sembari melanjutkan pendidikannya, pria asal Tasikmalaya ini tetap mengajar dan meneruskan karir di IKIP dengan menjadi Pembantu Dekan III dan I pada tahun 1964 hingga 1966. Pada tahun 1967, posisi Jusuf naik menjadi Dekan FKSS IKIP Bandung sampai tahun 1981. Saat menjadi dekan, Jusuf pun dipercaya untuk menjadi Pembantu Rektor III IKIP hingga tahun 1979.

Tak hanya di UPI, Jusuf pun lekat dengan Masjid Salman ITB. Kepedulian terhadap dunia Islam menginisiatifnya dan rekan-rekan untuk merintis Lembaga Pengkajian Islam (LPI), yang berada di bawah naungan Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman. Pendirian lembaga ini diharapkan dapat menjadi agen inseminasi dan diseminasi di antara lembaga-lembaga dakwah saat itu.

Lembaga yang didirikan pada awal tahun 80-an ini pun mendapat respon positif dari masyarakat. Salah satu kegiatan LPI yang fenomenal ialah seminar “Penelitian Sistem Ekonomi Islam, Mei 1983”, yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Universitas Islam Bandung (UNISBA). Seminar Ekonomi Islam ini disebut-sebut sebagai yang terbesar pada masanya. Wacana ekonomi berbasis syariah Islam pun menggelinding, membesar bak bola salju.

Selain dikenal dalam dunia dakwah kampus di berbagai perguruan tinggi, aktivis senat mahasiswa ini juga mendapat perhatian khusus dari Mantan Perdana Menteri Indonesia, Dr. Hc. H. Mohammad Natsir. Lewat Tokoh Kemerdekaan Indonesia yang juga Pendiri Partai Politik Masyumi tersebut, Jusuf sering didelegasikan untuk menghadiri pertemuan internasional tentang Muslim Ummah. Dari kedekatannya dengan keluarga besar Masyumi, Jusuf dan rekan-rekan berinisiatif untuk membangun partai Islam baru, yakni Partai Bulan Bintang (PBB). Dari sinilah Jusuf mulai terjun ke dunia politik secara formal, hingga puncaknya ia menduduki jabatan Wakil Ketua MPR RI tahun 1999-2004.

Jusuf juga adalah Ketua Umum Yayasan Persatuan Guru Islam Indonesia di Bandung dan Anggota Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia-Pusat periode 2010-2015. Jusuf pun tercatat sebagai Pemrakarsa dan Pendiri ICMI dan mantan Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat 1995-2000, dan hingga kini, Anggota Dewan Kehormatan ICMI 2010-2015.

Masih ada cita-cita besar yang belum terwujud dalam hidup Jusuf. Rupanya, ia ingin hidup sampai usia 120 tahun. Bukan apa-apa, ia ingin merealisasikan pembangunan pesantren di daerah Punclut, Bandung, tepatnya di tanah dekat kediamannya yang seluas 7000 meter persegi. Namun apa daya, penyakit yang dideritanya memupuskan harapan tersebut. Sekarang cita-cita Jusuf diteruskan oleh putra-putri tercinta. Jusuf sendiri kini disemayamkan di Pemakaman Bupati, di Jalan Karanganyar, Bandung. [Ed: Dh]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Latest Images

Trending Articles