
Adik-adik PAS TK sedang mendengarkan kisah ‘Seorang Pedagang Buah yang Jujur’oleh kakak PAS, Ahad (9/11) di Pavling Block Masjid Salman ITB.
Foto Bustomi.
Adik PAS Meneladani Kejujuran Sunan Giri
Raden Paku atau yang biasa dikenal dengan Sunan Giri sangat berbakti pada wanita yang telah membesarkannya, Nyai Ageng Pinatih. Sepulangnya Sunan Giri dari Aceh, ia ingin membantu ibu angkatnya berdagang di Kalimantan. Meski belum punya keahlian, ia tetap bersikeras. Akhirnya Sang Ibu memintanya belajar soal perniagaan pada Abu Hurairah.
Alkisah, Abu Hurairah mengajarinya cara berdagang yang jujur seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Akhirnya, Sunan Giri menjadi orang kepercayaan yang memegang seluruh hasil penjualan. Karena ia berdagang dengan jujur, banyak orang yang senang menjadi pelanggannya. Itulah tema inti pada mentoring adik Taman Kanak-Kanak Pembinaan Anak Salman (PAS) ITB, Ahad (9/1) lalu.
Kisah Sunan Giri tadi diceritakan untuk menjadi contoh. Rupanya, anak-anak lebih cepat mengerti bila diajari lewat cerita-cerita. “Karena kalau menceritakan tentang timbangan atau ukuran mereka belum bisa memahami,” kata Ketua Divisi Adik TK PAS, Rizky Ayu Aulia.
Setelah sesi cerita tersebut, para adik diajak melakukan praktek berjualan. Dengan begitu mereka lebih bisa mengerti praktek berdagang, mulai dari tawar-menawar, hingga ijab dan Kabul.
Tak ketinggalan, uang hasil penjualan pun disumbangkan pada orang yang membutuhkan. Sama seperti kisah Sunan Giri, yang membagikan sebagian hasil dagang pada fakir miskin di Kalimantan. Dari kegiatan ini, menurut Ayu, diharapkan adik-adik PAS dapat meneladani kejujuran Sunan Giri, serta tidak takut rugi karena bersedekah. [Ed: Dh]