Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Angka Kekerasan Tinggi, Pendidikan Akhlak Sejak Dini Penting

$
0
0
20150101_141759_resized

Irfan Amalee, salah satu pendiri Peace Generation berfoto dengan modul-modul perdamaian untuk anak-anak. Gerakan ini ia rintis bersama seorang warga Amerika Serikat, Eric Lincol. (Foto: Nadhira R.)

Sebuah survei mengungkapkan, 90 persen konflik di dunia merupakan ‘warisan’, alias pengulangan dari generasi sebelumnya. Bila tidak diputuskan, Circle of Violence atau Lingkaran Kekerasan ini akan terus berulang. Hal ini dibuktikan dengan angka kekerasan di keluarga dan sekolah di Indonesia yang terbilang tinggi. Untuk itu, pendidikan perdamaian mesti dimulai dari usia kanak-kanak.

Tujuh tahun sudah gerakan pendidikan perdamaian asal Bandung, Peace Generation, menyebarkan konsep tersebut ke seluruh Indonesia. Gerakan ini bahkan telah menjangkau Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, dan Amerika Serikat. Para relawan mengajar guru dan pendamping nilai-nilai seperti menerima diri, menghapus prasangka, khusnudzon, menerima perbedaan, menghadapi konflik, dan lain-lain. Di dalamnya, dimasukkan pentingnya membina akhlak sejak usia muda.

“Selama ini kita belajar rukun Islam, padahal yang harus dipelajari pertama itu akhlak,” kata Co-Founder Peace Generation Irfan Amalee, Kamis (1/1).

Di sisi lain Irfan mengatakan, selama ini banyak non-Muslim yang tertarik mempelajari Islam. Sayangnya tidak banyak tempat yang terlihat ‘ramah’ bagi mereka. Irfan juga berpendapat, Masjid Salman mampu menjadi ‘etalase’ Muslim Indonesia. Harapannya, Masjid Salman ITB dapat menjadi salah satu tempat yang mengakomodir keinginan tersebut.

“Saya sih berharapnya Salman bisa menerapkan Islam sebagai percontohan, yang bisa mengakomodir perbedaan-perbedaan. Salman harus bisa menjadi pusat orang mau belajar Islam,” ujarnya.

Masjid Salman memang sejak lama bervisi sebagai penyebar nilai rahmatan lil ‘alamin, yang berarti “rahmat untuk alam semesta”. Peace Generation sendiri pernah mengadakan pesantren perdamaian yang dinamakan ‘Peace-Santren’ di Salman, tahun 2010 lalu. Irfan menjelaskan, modul pembelajaran yang diterapkan selama ini memang bersumber dari agama Islam. Modul-modul yang dirancang sederhana dan banyak mengandung permainan khas anak-anak itu bahkan diterapkan pula di beberapa pesantren dan madrasah. [ed: Dh]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Trending Articles