Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Semangat Masjidpreneur (1): Jejaring Masjid Bantu Ekonomi Umat

$
0
0

mangat

Pada tahun 2004, Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mencatat jumlah masjid di Indonesia ada sebanyak 643.834 buah. Jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan musala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah. (id.wikipedia.org)

Sebagai negara yang dinyatakan negara dengan penduduk muslim terbanyak, yakni 85 persen lebih dari total dua ratus juta lebih penduduknya, merupakan suatu yang wajar ketika Indonesia memiliki masjid yang banyak pula. Dengan jumlah yang banyaknya ini, masjid tentunya sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat Indonesia, termasuk salah satunya dalam bidang perkonomian.

Umumnya, masjid di Indonesia hanya digunakan sebatas untuk keperluan ibadah saja. Adapun yang terkait dengan perekonomian umat, biasanya hanya seputaran pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Namun, sebenarnya masjid memiliki potensi lebih daripada sekadar keperluan pengelolaan ZIS saja. Salah satunya dengan menumbuhkan semangat masjidpreneur, yaitu kewirausahaan berbasis masjid.

Istar Dwi Priyono, pendiri Lembaga Bantuan Manajemen (LBM), mengatakan bahwa masjid dapat berperan dalam memberdayakan masyarakat di bidang perekonomian dan wirausaha. Memanfaatkan jejaring jemaah masjid adalah salah satu caranya.

“Ketika Jumatan, sekali-kali kita coba perhatikan siapa saja jemaahnya. Kita akan dapati orang yang ahli dari berbagai bidangnya masing-masing. Sayangnya kita tak sempat mengenali jemaah tersebut dan ketika pulang umumnya sendiri-sendiri,” papar Istar saat diwawancarai Salman Media di kediamannya di Terusan Cimuncang, Jalan Edang Suanda, Bandung (20/1).

Menurutnya, seharusnya komunikasi dan silaturahmi yang benar dari pihak masjid dapat digunakan untuk memberdayakan tiap-tiap jemaah yang memiliki potensi. Masjid dapat memanfaatkan macam-macam keahlian jemaahnya, tak cuma yang dari kalangan ahli agama saja yang mendapat kesempatan berbicara di masjid. “Misalnya, yang ahli lotek ngomong tentang lotek,” ujar lelaki yang kini aktif dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya bidang pertanian dari tahun 2005 silam ini.

“Masjid harus mengenal siapa jemaahnya, siapa yang memiliki keahlian, siapa yang mampu (dalam segi materi),” tambahnya. Dengan masjid yang mempunyai jejaring dengan jemaah ini, masjid juga dapat membantu jemaahnya supaya makmur. Ketika ada jemaah yang mempunyai suatu bisnis, kemudian begitu ada permintaan terhadap produknya banyak, ia bisa saling berbagi dengan jemaah lainnya.

Begitu pula ketika berhadapan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), menurut Istar yang sempat menjadi manajer Toko Serba Ada (Kossa) Salman pada tahun 80-an ini, program komunikasi antarjemaah maupun antarmasjid dapat dimanfaatkan. Internet dapat digunakan sebagai media mereka untuk saling terhubung pada pasar.

Kebermanfaatan jejaring jemaah di masjid yang dinyatakan oleh Istar ini juga dirasakan Imam Choirul Basri. Ketika diwawancarai Salman Media (19/9), Wakil Sekertaris Umum YPM Salman ini mengungkapkan bahwa dalam usaha dan bisnis yang dijalaninya, ia banyak terbantu dengan link yang diperolehnya selama aktif di masjid. “Itulah manfaat dari berjemaah,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga berpendapat bahwa penting bagi masjid untuk dapat berwirausaha. Selain dapat memberdayakan umat atau jemaahnya, masjid juga jadi bisa menopang dirinya sendiri. “Apalagi yang sebesar Salman, tentunya dapat digunakan untuk pembelajaran wirausaha mahasiswa dan menambah income masjid.”

Masjid sudah dikenal sebagai pusat peradaban dan pemikiran Islam sejak zaman Rasulullah Saw. Dari masjidlah berawal banyak hal yang akhirnya membuat umat Islam dapat hidup sejahtera. Tentunya, dengan semangat masjidpreneur yang memanfaatkan jejaring jemaah masjid yang sangat banyak jumlahnya ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal kemajuan dalam perekonomian umat. Semangat Masjidpreneur!***


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618