Dalam rangka menyambut semester baru, Keluarga Remaja Islam Salman (KARISMA) ITB kembali mengadakan Pelatihan Mentor Baru. Tiga dasawarsa lebih berkecimpung di dunia remaja, kegiatan ini dilakukan demi mempertahankan eksistensi KARISMA sebagai ‘ahli’ di bidang mentoring. Unit yang bervisi menghimpun remaja SMP dan SMA se-kota Bandung ini mengklaim telah mumpuni di bidangnya.
“Bisa dibilang KARISMA itu pioneer mentoring,” ujar Dilah Fadil, dari Divisi Badan Koordinasi Mentoring KARISMA, Jumat (6/2).
Mentoring sendiri ialah kegiatan berkumpul dan berbagi ilmu, baik dalam hal agama maupun ilmu lainnya. Biasanya, materi dikemas dalam bentuk pelatihan, permainan, hingga aplikasi langsung di lapangan. Tiap semester KARISMA membuka open recruitment bagi adik-adik dan kakak-kakak mentor. Tiap semester pula KARISMA tak pernah kekurangan tenaga pementor, karena pasti ada yang mendaftar.
Misalnya Aliya Nur Zahira. Ia mengaku rela menjadi pementor meski tanpa dibayar. Alasannya, karena ia ingin turut andil dalam menebar kebaikkan ke banyak orang. Ia pun berhasrat untuk ikut membentuk generasi yang lebih baik.
Derin Nur Aini punya alasan lain. Ia termotivasi menjadi mentor karena ingin mencari inspirasi dan ilmu baru. “Jadi melalui mentoring, entah menjadi mentor atau adiknya, pasti mendapat ilmu,” kata anggota KARISMA yang telah terdaftar sejak tahun lalu itu.
Pelatihan Mentor diadakan di Ruang Utsman Masjid Salman. Dalam pelatihan itu, hadir pula Rio Aurrahman, alumni KARISMA sekaligus pementor siswa SMAN 3 Bandung, serta Erfan Abu, sebagai Psikolog. Keduanya memberikan materi perihal implementasi mentoring kepada peserta. [ed: Dh]