Bandung, (Salman Media) – Pagi hari ini (21/3) tepatnya pukul 04.45 WIB, merupakan dimulainya fenomena kulminasi matahari atau peristiwa Equinox. Fenomena ini merupakan peristiwa di mana posisi matahari tepat berada di atas perpotongan garis khatulistiwa dengan garis edar matahari. Bisa dibilang, hal ini menjelaskan suhu cuaca yang begitu panas.
Di daerah-daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa, kulminasi Matahari menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat. Saking kuatnya, telur dapat berdiri tegak di titik nol derajat. Selain itu, akibat posisi matahari yang tepat berada di atas kepala, bayangan benda-benda di permukaan bumi menjadi tidak tampak.
Meski fenomena alam ini terbilang langka dan menarik untuk diabadikan, masyarakat sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama. Pasalnya, puncak insolasi atau radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi terjadi pada pukul 12.00 Wib. Puncak radiasi bumi dan puncak temperatur, berlangsung sekitar pukul 14.00 Wib.
Akun Twitter Medical Geography Lover atau @kimi_geo pun menghimbau agar masyarakat menjaga diri. “Tersengat matahari secara langsung dalam kurun waktu yang lama mungkin memang tidak terasa dampaknya saat ini, tapi di usia senja nanti tanda-tanda kanker kulit baru akan muncul,” tulisnya.
Kulminasi matahari sendiri terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September setiap tahun. Di Indonesia, Fenomena alam ini dirayakan di Kota Pontianak dalam acara “Pesona Kulminasi Matahari”. Di kota yang tepat berada di bawah garis khatulistiwa tersebut, pengunjung acara dapat mengikuti berbagai acara. Salah satunya, lomba mendirikan telur. Acara yang diadakan dua kali setahun ini menjadi event tahunan Pontianak yang menarik minat wisatawan.***