Dalam berdakwah, komitmen yang tinggi dan bulat mutlak diperlukan. Seperti hadis Rasulullah Saw., yang berbunyi “Innamal a’malu bin niyat”, “amal itu tergantung niatnya. Selanutnya, perencanaan dan pengorganisasian dakwah yang baik harus digalakkan. Tujuannya agar tercipta kesatuan dan kepaduan dakwah yang kohesif.
“Totalitas berdakwah itu, hartanya keluar, tenaganya juga keluar. Kalau emang pingin serius, mah, harus total,” ujar Prof. Dr. Sanusi Uwes dalam Training of Trainer (ToT) Pelatihan Dai Pemberdayaan 2015, Kamis (17/9) lalu.
Ia juga menceritakan perjuangan dakwah di kampung tempat tinggalnya. Dari jumlah jemaah salat subuh yang awalnya hanya berjumlah 8 orang, bertambah menjadi 90 orang. Semua itu berkat upayanya menjalankan kuliah 7 menit (kultum) selama 3 tahun. Itu juga ia lakukan setelah mencoba memahami kondisi jemaah.
“Kenapa cuma 7 menit? Soalnya jemaahnya akan berangkat bekerja. Jangan sampai dakwah yang kita lakukan malah membuat jemaah merasa terugikan,” sarannya.
Dalam pelatihan itu, Dosen Program Studi Magister Studi Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Bandung (Unisba) tersebut menyampaikan materi tentang “Sistem Perjuangan Islam” pada peserta. Peserta yang terdiri dari dai-dai asal daerah-daerah di Jawa Barat itu diajak untuk mengefektifkan dakwah agar semakin optimal.[ed: Dh]