Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Kenali Diare dan Penyebabnya (Bagian 1)

$
0
0

sumber gambar http://rosita-noor-rahma.blogspot.com/

Seorang ibu masuk ruang gawat darurat sambil menggendong bayi yang masih belum genap berusia 1 minggu. Ia mengeluh anaknya berak berdarah yang terus-menerus. Di ruang yang sama, tampak bapak tua terbaring lemah. Tangan kanan-kirinya terpasang selang infus. Sudah 4 hari ini tidak makan dan minum akibat mencret terus-menerus. Keluhan mereka sama, buang air besar (BAB) tidak normal.

Empat dari 100 penduduk Indonesia setiap tahunnya memiliki keluhan BAB. Penyebabnya klasik, jajan sembarangan, lupa cuci tangan saat makan, atau makan makanan terlalu pedas. Ada benang merah didalamnya, yaitu makan. Keluhannya pun tak jauh berbeda. Sakit perut, BAB encer, dan terus menerus ingin BAB.

Pada kasus di atas, keluhan BAB ternyata tidak harus selalu akibat “salah makan”. Kedua pasien ini usianya terpaut jauh dan memiliki keluhan yang berbeda. Akan tetapi, mereka mengalami kondisi yang sama-sama disebut diare.

Mengenal Diare

Diare adalah buang air besar lunak atau cair dari biasanya dengan frekuensi minimal 3 kali dalam 24 jam. Pada bayi usia kurang dari satu bulan, frekuensi BAB 5-7 kali dalam sehari masih termasuk normal.

Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang. Hingga saat ini, diare masih menjadi penyebab terbesar kematian bayi di Indonesia. Padahal, kematian akibat diare dapat dicegah bila kita tahu penanganannya dengan tepat.

Ada beragam macam penyebab diare. Di antaranya karena kelainan anatomi, misalnya pada kelainan fungsi usus; alergi makanan dan keracunan zat kimia; penurunan sistem kekebalan tubuh, seperti pada anak gizi buruk; dan infeksi mikroorganisme, baik oleh bakteri, virus, maupun parasit.

Berdasarkan bentuknya, terdapat diare cair dan diare berdarah. Apabila ditinjau dari lamanya diare, dibagi menjadi diare akut (< 14 hari) dan diare persisten/menetap (>14 hari). Diare persisten membutuhkan makanan dan cairan khusus selama perawatannya.

Mengapa Bisa Terjadi Diare?

Diare menandakan gangguan fungsi penyerapan di dalam usus. Pada diare dengan kelainan anatomi, terdapat proses penyerapan makanan yang tidak sempurna. Lain halnya dengan makanan dan zat kimia yang merangsang diare karena gagal diserap oleh usus. Umumnya, jenis makanan ini memiliki osmolaritas (tekanan) lebih tinggi. Seperti spons, makanan ini akan menarik cairan dari dalam sel-sel usus dan merubah konsistensi tinja menjadi cair.

Mekanisme yang sama terjadi pada diare akibat infeksi mikroorganisme. Racun atau toksin akan dikeluarkan mikroorganisme, kemudian merangsang keluarnya cairan dari sel-sel usus.

Selain mengeluarkan zat toksin, terdapat pula beberapa jenis bakteri yang menyerang sel usus. Akibatnya terjadi kerusakan sel. Pembuluh darah di sekitarnya pun ikut terlibat. Diare yang muncul mengandung lendir dan darah.

Karena di dalam usus terjadi proses tidak normal, gerakan usus akan lebih cepat. Ini juga salah satu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat asing. Akibatnya, penderita akan merasa mulas.

… Bersambung

Kenali Diare dan Penyebabnya (Bagian 1) from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Trending Articles