
(foto : tabloidnova.com)
Bandung, (Salman Media)– Korps Relawan Salman (Korsa) dan Indonesia Health Study and Education Forum (IHSEF) akan menggelar seminar mengenai “Aedes Aegypti : Antara Zika dan Dengue” dalam Salman Health Class. Acara ini mengundang dr.M. Ersyad Hamda, M.Kes., Dosen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sebagai pembicara, Sabtu (19/3) di Gedung Sayap Selatan E Masjid Salman ITB. Acara yang terbatas untuk 30 orang ini dimulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
Virus Zika yang sedang hangat dibicarakan masyarakat menuai kekhawatiran. Sebab baik virus zika maupun dengue sama-sama ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Demam adalah gejala infeksi yang disebabkan oleh kedua virus tersebut. Namun ada beberapa gejala yang membedakan ketika seseorang terinfeksi virus zika atau dengue.
Dikatakan Ersyad Hamda, Indonesia berpotensi terkena virus zika sebab nyamuk dan virusnya sudah terdeteksi di negeri ini meskipun baru satu pasien di Jambi yang positif terinfeksi. Bahkan Hamda, sapaan akrabnya, menduga sudah lama nyamuk ini berada di Indonesia.
“Tapi gejala zika relatif ringan tidak seberat demam berdarah dengue, misalnya,” ujarnya, Rabu (16/3). Kondisi yang sempat menimbulkan kekhawatiran adalah adanya laporan yang mencurigai hubungan zika dengan cacat lahir bayi pada ibu terjangkit zika. Namun Hamdan menekankan, kekhawatiran ini pun belum terbukti.
Dilansir www.deherba.com, Virus Zika adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes Aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan chikunguya.
Beberapa kesamaan gejala demam berdarah dan zika adalah demam yang naik turun, rasa linu hebat pada persendian dan tulang, mual dan pusing. Namun ada beberapa tanda khusus gejala penyakit dari virus zika diantaranya muncul beberapa ruam pada kulit, rasa nyeri pada sendi dan otot , dan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan.
Melalui republika.co.id, Ratna Yunita, Kepala Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat mengatakan nyamuk Aedes Aegypti pun aktif di siang hari dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Cara penularan virus zika melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti untuk daerah tropis, Aedes Africanus di Afrika, dan Aedes Albopictus pada beberapa daerah lainnya.
Pesan Hamda, jaga diri dari gigitan nyamuk, jika demam saat kehamilan konsultasi ke dokter dan tetap lakukan pemeriksaan kehamilan. “Tidak usah khawatir berlebihan, karena disinyalir zika sebenarnya sudah ada lama di Indonesia,” pungkasnya.