Suasana penyerahan logistik dari Rumah Amal Salman ITB pada warga Jl. Pasar Cicalengka. (Foto: Darma ES)
Kebakaran yang melanda pasar Cicalengka, akhir Oktober lalu, masih menyisakan masalah. Sejak kebakaran tersebut, warga belum lagi dapat beribadah senyaman biasanya.
“Nggak kebakaran aja, shalat jumat udah susah. Biasanya juga shalatnya sampai di teras rumah saya,” ujar H. Dedi, tokoh masyarakat setempat, sembari menunjuk rumahnya yang hancur.
Hal ini terjadi karena masjid yang biasa mereka gunakan untuk shalat berjamaah, tak luput dari lalapan si jago merah. Seluruh bangunannya terbakar. Meski tak sampai roboh, seluruh bagian yang terbuat dari kayu habis dilalap api. Tempat wudhu serta kamar mandi pun tak bisa digunakan.
Sadar bahwa masjid tersebut sarana utama ibadah mereka. Warga pun segera membersihkan puing-puing di masjid tersebut serta memasanginya dengan terpal. Karpet sedanya beserta sajadah dipasang sebagai alas. Setidaknya, dengan begitu mereka bisa menunaikan ibadah shalat berjamaah. Namun, ketidaan tempat wudhu cukup merepotkan mereka juga. Pasalnya, pasokan air dari PDAM cukup terbatas.
Mendapat laporan demikian, Rumah Amal Salman ITB tidak berdiam diri. Rabu lalu (16/11), Rumah Amal mengirimkan bantuan berupa pompa air serta penampungan air (water torrent). Tujuannya, supaya masyarakat tak lagi repot saat hendak melaksanakan shalat. Terutama saat jamaah hendak berwudhu.
Rumah Amal Salman ITB Bantu Korban Kebakaran Cicalengka from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami