Film pendek bertajuk Penghulu (2012) karya Destri Tsuraya dari Forum Film Pelajar Bandung (F2PB) binaan Salman Films, keluar sebagai film terbaik pilihan juri dalam Kompetisi Film Pendek Nasional Festival Sinema Prancis (FSP) 2012 lalu. Sang sutradara kemudian mendapat hadiah berupa perjalanan ke Prancis untuk berpartisipasi dalam festival film pendek bergengsi di dunia, yakni Clermont Ferrand 2013.
Iqbal Alfajri, Ketua Salman Films mengatakan, kala itu juri menilai film Penghulu memiliki kekuatan yang seimbang, yakni dari segi teknis maupun alur cerita. “Dari semua film yang masuk, film ini dianggap paling matang dari segi teknis dan ceritanya, selain itu juga berani mengangkat situasi sosial,” jelas Iqbal, saat dihubungi via telepon, Selasa (1/4).
Penghulu sendiri bercerita soal sepasang kekasih muda yang hendak menikah, namun terhalang pembuatan buku nikah dengan harga yang kelewat tinggi. Iqbal menuturkan, Penghulu mencoba mengangkat fenomena korupsi di Departemen Agama, khususnya yang dilakukan oleh para penghulu. Situasi sosial tersebut digambarkan dengan sederhana namun menyentuh, sehingga mampu membawa karya barudak Bandung itu ke kancah film pendek internasional.
Meski beberapa kali masuk dalam nominasi festival film ternama, Iqbal mengaku pihaknya tak hanya mengejar prestasi atau hadiah. Lebih jauh lagi, Iqbal berpendapat, film merupakan cara seorang pembuat film dalam menyampaikan ekspresinya. Sama halnya dengan tema film Penghulu, yang mengangkat realitas sosial yang begitu dekat dengan masyarakat.
“Film itu kan wacana, bukan untuk hepi-hepi. Film itu adalah ekspresi kita dalam menyampaikan pendapat. Itu cara berkomunikasi, bukan sekedar untuk meraih trophy,” kata Iqbal. [ed:Tr]