Di penghujung pekan minggu ini (Jumat-Sabtu, 20-21 Juni 2014), akan diadakan konferensi Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) di Hotel Sahid, Jakarta. AMKI sendiri terbentuk pada Mei 2004 pada saat Kongres Nasional Masjid ke I di Masjid Salman ITB. Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Muslimin Nasution, yang saat itu menjadi pembicara dalam kongres 10 tahun silam tersebut menekankan vitalnya masjid kampus dalam membangun negeri. Menurut Muslimin, hal itu bisa disebabkan beberapa hal.
Pertama, jamaah masjid mayoritas adalah civitas akademika dari kampus yang bersangkutan. Kedua, dari sisi umur jamaah masjid kampus adalah individu-individu yang masih muda. Pada usia muda inilah, kata dia, kekuatan yang dimiliki baik potensi fisik serta akal memungkinkam untuk terus berkembang.
“Sebagai generasi-generasi terdidik, maka jamaah masjid kampus merupakan generasi yang sangat berpotensi untuk menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang,” harap Nasution.
Pendapat yang kurang lebih senada disampaikan oleh Staf Ahli Pembina YPM Salman ITB, Samsoe Bassaroedin. Menurut Samsoe, idealnya masjid-masjid kampus Indonesia dapat memberikan kontribusi kepada bangsa untuk memberi solusi terhadap problem bangsa. Ia pun berharap, masjid-masjid kampus dapat mensinergikan kegiatan mereka yang mengarah pada pembentukan pemimpin bangsa.
“Memang tak dapat dipungkiri, masjid kampus memiliki corak yang beragam berdasarkan afiliasi mereka kepada harokah atau organisasi tertentu. Namun, tidak masalah sepanjang mereka tidak eksklusif,” imbuh Samsoe yang juga merupakan Sekretaris Umum AMKI ketika diwawancarai Senin (16/6) lalu.
Integrasi inilah yang diharapkan dapat terbentuk pada kongres AMKI tahun ini. Samsoe mengatakan, tema utamanya adalah bagaimana masjid kampus dalam membentuk peradaban Indonesia yang unggul. Namun, subtemanya adalah bagaimana membentuk sistem kaderisasi kepemimpinan bangsa berbasis masjid kampus.
Ketua AMKI Hermawan Dipojono mengatakan masjid kampus dapat berperan serta secara proaktif dalam mempersiapkan lahir dan hadirnya generasi emas Indonesia. Menurutnya generasi emas Indonesia adalah generasi yang diridhoi Allah, bertaqwa serta mempunyai mind set yang siap menghadapi tantangan zaman. “Sehingga generasi ini keluar sebagai pemenang, bukan pecundang,” tegasnya. [Tristia | Gilang]