Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Nostalgia Panitia Ramadan 70an

$
0
0
Fatchul Umam (paling kiri dari sudut pandang pembaca) saat masih mahasiswa. (Foto: C Tuti Budiantari)

Direktur Eksekutif YPM Salman ITB Fatchul Umam (paling kiri dari sudut pandang pembaca) saat masih mahasiswa. (Foto: C Tuti Budiantari)

Semenjak tahun 70an, Panitia Pelaksana Program Ramadhan (P3R) sudah ada tiap tahunnya. Tercatat beberapa tokoh yang pernah mengikuti kepanitiaan yang rutin dilaksanakan pada tahun tersebut seperti Arifin Panigoro, Pramono Anung, dan lain sebagainya.

Begitu pun Fatchul Umam. Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Eksekutif YPM Salman ITB mengakui pernah mengikuti P3R pada 1978. Kala itu tahun pertamanya menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung.

“Saya tertarik untuk ikut karena saya ingin mempunyai lingkungan di masjid dan bergaul dengan teman-teman mahasiswa yang kecenderungannya sama dengan saya,” ujar Umam, panggilan akrabnya melalui surat elektronik, Selasa (24/6)

Pria lulusan Pondok Pesantren Modern Gontor tersebut saat itu merasa bosan kalau kegiatan setiap hari hanya belajar, mengerjakan PR, dan mengerjakan tugas praktikum saja. Ia merasa harus ada variasi kegiatan.

Terdapat pengalaman berkesan bagi Umam ketika mengikuti P3R. Ketika dirinya ikut kegiatan penyelenggaraan kajian tafsir al-Qur’an, Umam bertugas menyediakan mushaf dan sekaligus mengumpulkannya kembali setelah kajian. Pemateri tafsir kala itu adalah Ustad Latif Muchtar MA.

Selain sebagai petugas penyelenggara, Umam memang sangat tertarik dengan kajian Tafsir. “Sebabnya adalah karena saya sudah sering mempelajari tafsir al-Qur’an secara mandiri, selain sudah punya background bahasa Arab,” ungkapnya.

Mungkin karena mengurusi kajian tafsir Ramadan waktu itu, beberapa tahun kemudian ketika sudah lulus dari ITB, Umam pernah dikunjungi oleh Ustad Latif Muchtar MA. Saat itu sang ustad sudah menjadi Ketua PP Persis.

“Sungguh bangga saya sebagai anak muda di rumah kontrakan dikunjungi oleh beliau dan diminta untuk mengelola majalah Risalah yang sudah tidak terbit lagi,” ungkapnya. “Alhamdulillah dengan pengelolaan oleh beberapa staf, majalah Risalah dapat terbit kembali dengan teratur.”

Bagi Umam, kegiatan berorganisasi dan beraktivitas adalah sarana untuk mengaktualisasi diri. Pengalaman itu sendiri yang menjadi pelajaran berharga baginya.***


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Trending Articles