Tamu yang paling agung adalah bulan Ramadan. Begitulah kiranya Rasulullah Saw. pernah bersabda. Betapa memang, bulan ini menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat muslim di seluruh dunia. Apa yang menjadi keistimewaan dalam bulan ini hampir selalu menjadi target utama, di samping mengharapkan keridhoan Allah SWT.
Hampir satu minggu ramadan bertamu. Di hari keenam, Jumat (4/7), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan datang bertamu untuk mengisi ceramah tarawih, sembari mengikuti shalat sunat berjamaah Tarawih bersama seluruh jamaah masjid Salman.
Dalam ceramahnya, Gubernur yang biasa disapa Kang Aher ini menjelaskan banyak hal tentang keutamaan di bulan Ramadan. Mengutip hadits yang berbunyi “Keberkahan dalam bulan Ramadan akan dicapai oleh mereka yang berbahagia menyambut bulan Ramadan,” Kang Aher menjelaskan setidaknya ada tiga keutamaan yang bisa diraih pada bulan ramadan.
Pertama, pintu surga dibuka. Dengan dibukanya pintu tersebut, diharapkan Ramadan adalah sarana bagi umat muslim untuk masuk ke dalam surga lewat pintu-pintunya yang agung.
Kedua, pintu neraka ditutup. Ramadan adalah tempat untuk menjauhkan diri dari amal-amal yang menjatuhkan manusia ke dalam neraka.
“Terakhir, Ramadan menjadikan setan-setan diborgol. Pemahaman tentang diborgolnya setan ini adalah makna hakiki, bukan makna yang dianggap kiasan. Karena dalam penuturan sebuah bahasa, makna yang utama adalah makna yang dihasilkan dari pernyataan yang zahir,” jelasnya.
Pada bulan Ramadan, setan-setan diborgol, lalu kenapa masih ada yang melakukan perbuatan maksiat? Mengenai hal ini Kang Aher menambahkann bahwa tindakan manusia terbagi menjadi tiga bagian pula, yaitu perbuatan yang didasarkan pada nurani, perbuatan yang didasarkan pada hawa nafsu, dan perbuatan yang didorong oleh bisikan setan. Jadi, perbuatan-perbuatan maksiat tersebut didorong oleh hawa nafsu manusia.
Dalam ketakwaan selama Ramadan, Kang Aher menegaskan bahwa yang dominan adalah kehendak nurani. Umat muslim berbondong-bondong untuk melakukan ibadah, yang pada bulan-bulan biasa belum tentu sering dilakukan. Contohnya saja, ibadah qiyamul lail. Paling banter, jamaah hanya sampai pada barisan ketiga saja.
Bulan Prestasi
Ramadan menjadi bulan prestasi bagi umat Islam. Setidaknya tercatat beberapa torehan sejarah diraih umat Islam pada bulan ini. “Sebut saja perang terbesar umat Muslim dengan Kafir Quraisy yang terjadi pada bulan Ramadhan. Kemudian pembebasan kota Mekkah dari Kafir Quraisy pada bulan ini pula. Begitu pun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tercatat, proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 12 Ramadhan 1360 Hijriyah,” ungkapnya.
Hal inilah, menurut Kang Aher, yang menjadi keutamaan di bulan Ramadan. Dimana kekuatan ruhani yang akan membangun kekuatan jasmani. Sehingga, bulan Ramadan dapat menghasilkan kekuatan, kekokohan, dan kemenangan Umat Islam.***