Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Abah Iwan: Hakikat Iqra’ Adalah Peka Diri dan Lingkungan

$
0
0

 

Abah Iwan memberikan pengalamannya selama bermusik kepada para pendengar di halaman Masjid Salman ITB dalam acara P3R (3/7/2014). Para pendengar tengah menikmati jalannya acara tersebut sambil menunggu waktu berbuka. (Foto: Fathia Uqimul Haq)

Abah Iwan memberikan pengalamannya selama bermusik kepada para pendengar di halaman Masjid Salman ITB dalam acara P3R (3/7/2014). Para pendengar tengah menikmati jalannya acara tersebut sambil menunggu waktu berbuka. (Foto: Fathia Uqimul Haq)

oleh Fathia Uqimul Haq

Pesona surya menatapku menyapaku membelai jiwaku

Sang Surya menghangatkan ruhaniku

Oh ilahi

Dalam malu hamba datang bersujud padamu

 

“Pagi itu, matahari terbit di ufuk timur. Tapi bulan masih ada di langit. Itu bulan ramadhan, saya catat bulan ramadhan, 4 tahun belakang, di suatu masjid kecil di utara Bandung Tengah. Kuterima nikmat kebahagiaan yang sangat istimewa.”

Demikian ungkap Abah Iwan dalam acara Inspirasi Ramadhan yang diadakan oleh P3R Salman ITB (2/7/2014).  Seorang multi-talented yang tengah aktif dalam bermain musik dan mencipta lagu.  Alam adalah inspirasi kuat sehingga terciptalah lagu-lagu hasil iqra’ nya. Sepengggal lirik diatas merupakan hasil karya Abah Iwan saat bulan Ramadhan yang lalu.

Selama berada di panggung P3R Salman ITB, Abah Iwan lebih banyak bermain musik dan bercerita tentang apa yang ia rasakan, dengarkan, nikmati dan alami. Semua dikemas dalam bentuk lagu yang membuat audience harus iqra’.

“Iqra’, Iqra’ , Bacalah! Iqra itu adalah membaca sesuatu dengan penuh kekhidmatan, kepekaan,” ucapnya.

Rasulullah ketika mendapatkan wahyu pertama di Gua Hira, dan dibacakan oleh Malaikat Jibril adalah Iqra’ bismi robbika ladzii kholaq. Tetapi, saat itu memang Rasulullah tidak bisa baca tulis. Disini diartikan bahwa iqra’ pada hakikatnya bukan hanya baca dalam arti sebenarnya, tetapi dimana kita peka terhadap sosial, awareness atau sadar diri dan lingkungan.

Abah Iwan terbilang sering untuk mendaki gunung, jelajah alam, dan bersepeda. “Setiap sesuatu diciptakan untuk memberi” ujarnya. Beliau sering diundang ke gunung hanya oleh beberapa mahasiswa saja, lalu ke Istana, dan sudah menjadi pemateri dalam 8 angkatan terakhir di program Indonesia Mengajar.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2618

Trending Articles