Oleh: Fathia Uqim
Rumah Amal Salman ITB tengah giat-giatnya menyebarkan program zakat terbaru mereka, yakni “Young Muzakki”. Young Muzakki adalah program zakat dengan sasaran utama anak-anak muda. Nah, banyak orang mengira bahwa hanya yang berpenghasilan besar yang bisa menjadi seorang muzakki atau orang yang membayar zakat. Padahal, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Contohnya, di program Young Muzakki. Peserta tak dibebani biaya apa pun, bahkan diberi pelatihan mengemudi gratis. Lho, kok bisa? “Setelah mereka mendapat SIM A, mereka akan mudah mencari kerja dan tentu akan mendapatkan gaji,” kata Manajer Marketing Rumah Amal Romi Ardiansyah, Kamis (08/1).
Mengapa harus pelatihan mengemudi? Sebab, setelah mendapat SIM A, peserta akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Diharapkan sesudahnya, peserta bisa berzakat di Rumah Amal atau Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat Bank Syariah Mandiri (LAZNAS BSM).
Program Young Muzakki memang merupakan hasil kerjasama antara Rumah Amal dengan LAZNAS BSM. Dalam program ini, panitia akan mencari 10 orang peserta laki-laki dan perempuan. Kesepuluh orang ini disyaratkan telah lulus Sekolah Menengah Atas, berusia maksimal 30 tahun, serta mencantumkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT/RW setempat.
Usai terpilih peserta wajib menandatangani surat perjanjian berisi kesediaan untuk bekerja di LAZNAS BSM. Profesinya bisa macam-macam. Namun dalam kondisi tertentu, peserta dapat bekerja di tempat lain.
Pendaftaran untuk menjadi peserta Young Muzakki akan ditutup pada tanggal 12 Januari mendatang. Pelatihannya sendiri akan dimulai pada minggu ke-4 bulan Januari.
“Tepat pada tanggal 31 Januari 2015, Young Muzakki ini telah selesai,” pungkas Romi. [ed: Dh]