Peran pengurus masjid dalam memfasilitasi ibadah yang mendekati kesempurnaan, selalu diupayakan di Masjid Salman ITB. Pengecatan garis pemandu shaf atau barisan shalat beberapa waktu lalu merupakan salah satu bentuknya. Pengecatan itu dilakukan pada wilayah masjid yang berlantai marmer, mulai dari koridor samping ruang utama masjid sampai lantai-lantai di lorong masjid dan kantin.
Atas pengecatan garis shaf itu, Pengajar Bidang Dakwah Salman Ustadz Ahmad Jamaludin, mengapresiasinya dengan baik. Ia mengungkapkan, pekerjaan tersebut merupakan salah satu bagian ibadah dalam bentuk pelayanan terhadap jamaah. Menurutnya, menjaga kerapihan barisan dalam shalat berjamaah itu penting. Pasalnya, shalat merupakan refleksi dari kehidupan sehari-sehari seorang muslim.
“Aturan dalam syariat Islam, bahwa barisan shalat berjamaah itu mesti lurus dan rapat. Al-Qur’an menjelaskan, mukmin dengan mukmin lainnya itu merupakan satu kesatuan,” ujarnya, Kamis (5/2). “Lalu ketika semuanya berada dalam barisan yang lurus, mengikat, dan tidak terputus, itu merupakan bentuk kemuliaan layaknya sebuah bangunan.”
Ia melanjutkan, barisan shalat berjamaah yang lurus selalu ditekankan oleh Rasulullah SAW pada jamaahnya. Rasul membuat sebuah tanda garis lurus yang menjadi pedoman untuk diikuti. Beliau bersabda, barisan yang lurus itu merupakan keutamaan di dalam shalat.
Selain lurus, barisan shalat berjamaah itu mesti rapat. Menurut Ustadz Ahmad, hal itu merefleksikan bahwa jamaah-jamaah keagamaan dalam umat Islam itu harus bersatu. Pasalnya, ketika dikumandangkan azan dan iqamah, maka mesti hanya ada satu jamaah saja. Termasuk, misalnya, kelompok-kelompok yang berbeda latar belakang organisasi keagamaan.
Maka demi kesempurnaan ibadah shalat berjamaah, mari kita sama-sama merapatkan dan meluruskan barisan. [ed: Dh]