Dr. Joserizal, bersama MER-C merintis Rumah Sakit Indonesia di Gaza. (Foto: Fery AP)
Banyak hikmah yang bisa dipetik melalui kisah perjalanan kemanusiaan Dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT yang dirangkum dalam buku ‘Jalan Jihad sang Dokter’. Buku terseut diedah Jumat (11/11) lalu di Ruang Utama Masjid Salman ITB.Melalui buku tersebut dr. Joserizal mengajarkan kita untuk bersikap tulus, ikhlas dan berserah.
Menurut dr. Joserizal, kalau sesuatu dilakukan dengan ikhlas, Allah pasti akan mempermudah. Saat ia dan kawan-kawannya mengunjungi wilayah-wilayah konflik seperti Afghanistan misalnya, sama sekali tidak ada link. Mereka benar-benar mencari jalan sendiri untuk bisa sampai ke sana. Kendala bahasa pun tidak ada artinya. Ia dan kawan-kawan tetap bisa berkomunikasi dengan warga setempat meski tidak bisa berbahasa Urdu.
“Bahasa yang umum, bahasa kemanusiaan,” ujarnya. Lalu ia menambahkan, “Jadi tidak usah khawatir tidak bisa bahasa daerah. Masuk saja, bismillah!” terangya.
Satu hal lain yang menarik adalah konsep keadilan yang diusungnya saat menjalankan misi. “Dalam menolong orang, harus menegakkan keadilan. Keadilan bukan hanya untuk Islam saja,” tegasnya.
Prinisip keadilan, terang dr. Joserizal, akan memberikan rahmat ke alam. Jadi, meski kita cinta dengan agama kita, rasa cinta itu jangan menjadikan kita tidak adil.
Dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT adalah aktivis MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan menjabat sebagai presidium. Ternyata MER-C tidak hanya beranggotakan para dokter. Organisasi yang bergerak di bidang social working itu manampung para profesional, siapa pun. Dan Dr. Jose meyakinkan bahwa untuk menjadi relawan MER-C itu gampang-gampang saja: “Ikhlas.”
Dokter Joserizal: Masuk Saja, Bismillah! from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami