Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all 2618 articles
Browse latest View live

Menyambut Ramdhan

$
0
0

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry’s standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.


Adakan Shalat Jumat Pertamanya, Masjid Salman Rasidi Soreang Resmi Dibuka

$
0
0
Suasana serah terima bangunan Masjid Salman Rasidi Soreang Jumat (9/4), yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kab. Bandung terpilih, H. Sahrul Gunawan, Ketua YPM Salman ITB, Prof. Dr. Ir. Suwarno, MT., Ketua DKM Salman Rasidi, dr. Dadang Rukanta, Sp.OT, M.Kes., Camat Soreang Rusli Bajuri, AP, dan Kepala Desa Siliwangi, Ridwan Dulloh, S.Sos. (Foto: Wakaf Salman)

(Soreang, Wakaf Salman) – DKM Salman Rasidi melaksanakan shalat Jum’at pertama di Masjid Salman Rasidi, Soreang, Kab.Bandung, Jumat (9/4) lalu. Setelah 1 tahun menjalani proses pembangunan, masjid ini akhinya dapat melaksanakan shalat Jum’at pertamanya. Masjid Salman Rasidi sendiri merupakan bangunan pertama yang didirikan di atas kompleks RS Salman Hospital.


Sebelum shalat Jum’at dilakukan, proses serah terima bangunan Masjid dilakukan, dari pimpinan proyek Bapak Saiful Halim kepada Ketua YPM Salman ITB, Prof. Dr. Ir. Suwarno, MT. Setelah itu, shalat Jum’at dilaksanakan, dengan khatib dan imam dr. Dadang Rukanta, Sp.OT, M.Kes selaku Ketua DKM Salman Rasidi, dan muadzin Rafi Refinaldi, salah seorang Imam Muda Salman yang juga merupakan mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota ITB angkatan 2017.


Peresmian Masjid Salman Rasidi dilakukan setelah shalat Jum’at. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kab. Bandung terpilih, H. Sahrul Gunawan, Ketua YPM Salman ITB, Prof. Dr. Ir. Suwarno, MT., Ketua DKM Salman Rasidi, dr. Dadang Rukanta, Sp.OT, M.Kes., Camat Soreang Rusli Bajuri, AP, dan Kepala Desa Siliwangi, Ridwan Dulloh, S.Sos.


Peresmian dilakukan secara seremonial oleh Wakil Bupati Sahrul Gunawan, dengan memotong tumpeng dan memberikannya kepada Ketua YPM Salman ITB dan Ketua DKM Salman Rasidi. Dalam sambutannya, Sahrul Gunawan mengapresiasi pembangunan masjid dan juga RS ini. Pembangunan RS Salman Hospital diharapkan dapat membantu pelayanan kesehatan masyarakat Soreang dan Kab. Bandung secara umum.


Beliau juga mengapresiasi konsep holistik yang sebelumnya dikemukakan dr. Dadang dalam khutbahnya. Menurut beliau, pengobatan oleh dokter hendaknya dibarengi oleh tadzkirah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan ‘mengobati’ pasien secara spiritual pula, yang pada gilirannya juga akan berpengaruh positif pada kesehatan pasien. Konsep inilah yang akan dikembangkan pada RS Salman Hospital nantinya.


Selain itu, Prof. Suwarno selaku Ketua YPM Salman ITB menyampaikan komitmennya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan puskesmas. Prof. Suwarno juga menyampaikan banyak terima kasih kepada para muwakif, dan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Masjid Salman Rasidi ini.


Wakil Bupati Sahrul Gunawan mengajak jama’ah sekalian untuk ikut berdonasi wakaf pembangunan RS Salman Hospital. Wakaf ini akan menjadi pundi kebaikan abadi yang tidak berhenti bahkan setelah mati.

Salurkan donasi terbaik kita melalui Wakaf Salman di Call Center (0811-2411-444)[]

Pre Event Ramadhan

$
0
0

Pre Event ini adalah kegiatan pensuasanaan awal penyambutan Bulan Suci Ramadhan, berisikan lomba lomba seperti lomba cerpen, tiktok, dan menggambar. Adapula kegiatan edukasi seperti workshop public speaking.

Pre-Event dilaksanakan selama 27 Maret s.d. 13 April 2021 secara online/livestreaming via Youtube Salman TV, dengan pembicara diantaranya Wahyu Dinata (trainer & motivator) dan Riyan Apriyanto . Acara-acara selama Pre Event ini utamanya ditujukan bagi anak-anak dan workshop khusus untuk mahasiswa.

Tarhib

$
0
0

Tarhib merupakan kegiatan pembuka atau grand opening kegiatan P3RI selama Bulan Ramadhan. Akan ada overview kegiatan selama bulan ramadhan kemudian akan diadakan talkshow dan podcast. Kemudian akan diadakan Kajian Umum Ramadhan (KUR) dengan bekerjasama dengan PWS dan bidang dakwah salman ITB.

Para pengisi acara terdiri dari praktisi dan asatidz nasional. Antara lain, Ibu Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si, Ust. Dr. H. Agus Syihabudin, M.A, Ust. H. Amin Muhtar, serta Ust. Andy Octavian Latief* (talkshow) dan Ust. Muhammad Edgar Hamas (podcast).

Seluruh rangkaian acara terbuka bagi masyarakat umum.

WAKTU PELAKSANAAN

  1. Tarhib
KegiatanHari dan TanggalWaktuTempat (Online)
Overview dan TalkshowAhad, 11 April 2021Pkl. 08.00-11.45 WIBLive streaming Youtube SalmanTV & Live Instagram P3R 1442 H
PodcastAhad, 18 April 2021Pkl. 08.00-11.45 WIBLive streaming Youtube SalmanTV & Live Instagram P3R 1442 H

2. Kajian Umum Ramadhan (KUR)

Tanggal13 – 18 April 2021
WaktuPkl. 09.00 – 10.35 WIB
Tempat (Online)Live streaming Youtube SalmanTV & Live Instagram P3R 1442 H

*To be confirmed

Inspirasi Ramadhan (IRAMA)

$
0
0
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (foto: TEMPO/ Ijar Karim)

Inspirasi Ramadhan (IRAMA) merupakan talkshow inspiratif yang diisi oleh tokoh nasional, akademisi, serta influencer (tokoh penggerak anak muda).

Diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, narasumber IRAMA di antaranya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahudin Uno, B.B.A., M.B.A., akademisi Dr. Irwan Meilano, Staf Khusus Kepresidenan sekaligus Penggagas Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika, dan lain-lain.

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

TanggalTanggal 14, 16, 18, 20, 23, 28, 30 April & 5, 8 Mei 2021
WaktuPkl. 16.00 sd. Selesai
Tempat (Online)Live streaming Youtube SalmanTV

Bakti Sosial

$
0
0
Foto: Rumah Amal Salman

Pada Ramadhan 1442 H ini, akan diadakan penggalangan dana bakti sosial secara online, serta penyaluran dana bantuan berupa sembako.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

KegiatanTanggalTempat
Webinar Penggalangan Dana 117 April 2021 Live streaming Youtube SalmanTV
Webinar Penggalangan Dana 21 Mei 2021Live streaming Youtube SalmanTV
Penyaluran Bantuan 9 Mei 2021UMKM di sekitar kampus-kampus di Bandung

Festival Ramadhan

$
0
0

Masjid Salman ITB akan mengadakan Festival Ramadhan 1442 H dengan rangkaian kegiatan mulai dari lomba-lomba seperti lomba essay, Da’i Kecil (Dacil), fotografi, virtual MTQ, hingga talkshow Inspirasi Ramadhan (IRAMA) spesial malam Nuzulul Qur’an.

Rangkaian acara ini akan berlangsung secara online dan terbuka bagi masyarakat umum.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

KegiatanTanggalTempat
Perlombaan13 – 28 April 2021Live streaming Youtube SalmanTV
Pengumuman Hasil Lomba29 April 2021Live streaming Youtube SalmanTV
IRAMA spesial Malam Nuzulul Qur’an29 April 2021Live streaming Youtube SalmanTV

Tarawih Berjamaah

$
0
0

Ibadah shalat tarawih berjamaah di Masjid Salman ITB pada Ramadhan tahun 2021 dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Akan diadakan pula ceramah tarawih yang mencakup lingkup internasional yang dilaksanakan secara daring. Pengisi ceramah tarawih sendiri adalah tokoh masyarakat, seperti Walikota Bandung, Panglima Kodam TNI, Kapolda, serta alumni Masjid Salman ITB yang tinggal/beraktivitas di luar negeri.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

KegiatanWaktuTempat
Tarawih Berjamaah12 April – 11 Mei 2021, Pkl. 19.40 WIB (ba’da Isya)Ruang Utama Masjid Salman ITB
Ceramah TarawihIdemRuang Utama Masjid Salman ITB dan Live streaming di Youtube SalmanTV

Berbagi Buka

$
0
0

Berbagi Buka merupakan kegiatan berbagi makanan berupa nasi kotak dan kurma untuk berbuka puasa.

Waktu dan Tempat Pembagian Makanan Berbuka

TanggalWaktuTempat
13 April – 12 Mei 2021 (sepanjang bulan Ramadhan 1442 H)Pkl. 17.50 WIBMasjid Salman ITB, rumah yatim/dhuafa, dan masjid-masjid di wilayah Bandung Raya.

Berbagi Sahur

$
0
0

Berbagi Sahur merupakan kegiatan berbagi makanan sahur.

Waktu dan Tempat Pembagian

TanggalWaktuTempat
13 April – 12 Mei 2021Pkl. 03.30 WIBRumah yatim/dhuafa dan masjid-masjid di wilayah Bandung Raya

Para Pejuang Alqur’an (PPA)

$
0
0

Para Pejuang Alqur’an (PPA) merupakan kegiatan webinar tadabbur quran yang bertujuan untuk mengambil hikmah dari ayat yang sering dibaca sehari-hari.

Webinar dilangsungkan secara Live streaming di Youtube SalmanTV dan saluran ZOOM meeting. Para pengisi nya merupakan asatidz nasional, seperti Ust. Ihsan Nur Jundullah, Lc., Syaikh Thyazen Al-Hakimi, Ust. Muhammad Edgar Hamas, serta Ust. Bilal Attaki.

Webinar ini gratis dan terbuka untuk masyarakat umum.

Waktu dan Tempat Webinar

TanggalTempat
10, 18, 24 April & 2 Mei 2021Live streaming via Youtube SalmanTV dan saluran ZOOM meeting.

Rumah Amal Salman dan Forum Bandung Sehat Kolaborasi dalam Program Cegah Stunting

$
0
0

(Bandung, Rumah Amal Salman) – Masjid Salman ITB lewat Rumah Amal Salman di awal bulan ramadhan ini telah berkomitmen bersama – sama untuk mengurangi angka stunting di Kota Bandung. Beberapa program sudah dicanangkan dan dijalankan. Kemudian, diwakili oleh Rumah Amal Salman melakukan kunjungan ke Pendopo Kota Bandung pada Ahad, 11 April 2021. Kunjungan ini diadakan untuk memperluas jaringan dan berkolaborasi dengan Forum Bandung Sehat Kota Bandung untuk mencanangkan Program Pencegahan Stunting.

Pertemuan kolaborasi ini dihadiri oleh Hj. Siti Muntamah, S.AP selaku PKK Kota Bandung, Kelana Aisyah Mudjtahid selaku Forum Bandung Sehat, Agis Nurholis selaku General Manager Rumah Amal Salman, Agus Eka Prasetyo selaku Manajer Marketing, Firda Syafriyanti selaku Kepala Program Stunting, dan Elfan Muhib Danil Islam selaku Kepala Tim Content Creator Rumah Amal Salman.

Stunting telah menjadi program prioritas nasional dalam rangka menyiapkan generasi emas, Indonesia maju di tahun 2045. Hal ini menjadi ikhtiar kami bersama dalam meng-nol-kan angka stunting di Indonesia terutama di Kota Bandung.

Dari kunjungan tersebut, tentu banyak hal bermanfaat yang didapat oleh Rumah Amal. Semoga silaturahim ini menjadi jalan keberkahan, baik untuk Yayasan Rumah Amal, begitupun mitra-mitra yang berkolaborasi. Semoga Allah memberikan kemudahan untuk kita hari ini 🙏 😊


Rumah Amal Salman
Lembaga pengelola zakat, infak, sedekah, dan lainnya yang fokus pada pendidikan dan teknologi

Jalan Gelap Nyawang nomor 4, Bandung
+62 811-2228-333
www.rumahamal.org
instagram.com/rumahamalsalman/

Tangkal Kenakalan Remaja, Beasiswa Teladan Negeri Hadir Membantu dan Membina Anak-anak Teladan

$
0
0

(Rumah Amal Salman, Bandung) – Melihat kondisi saat ini, Pandemi Covid-19 masih berdampak pada berbagai aspek, seperti ekonomi, kesehatan, bahkan kegiatan belajar-mengajar siswa/i SD, SMP, SMA dimanapun berada, termasuk di kota Bandung.

Rumah Amal Salman sebagai lembaga zakat, turut serta dalam membantu kemajuan pendidikan Indonesia dengan mendirikan program Beasiswa Teladan Negeri.

Beasiswa Teladan Negeri merupakan program beasiswa pendidikan dan pembinaan karakter bagi siswa SD, SMP dan SMA sebagai bentuk dukungan untuk meraih cita-cita dan menjadi pribadi Teladan.

Alhamdulillah, Ahad (18/04) Beasiswa Teladan Negeri mengadakan kegiatan Grand Opening dengan mengusung tema “Siap Menjadi Teladan” yang bertempat di Gedung Serbaguna (GSG) Salman ITB dengan memenuhi protokol kesehatan serta secara daring.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Atalia Praratya, S.IP, M.I.Kom selaku Istri Gubernur Jawa Barat secara daring, dan Dr. Yulianti, S.Psi, M.Pd, M.MPd selaku Konselor Psikoterapi dan Founder Rumah Stimulasi.

“Jadikan beasiswa ini sebagai pemicu dan jangan lupa buat bangga orang tua kalian dengan beasiswa ini.” Ucap Istri Gubernur Jawa Barat, Ibu Atalia Praratya.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh pihak internal Masjid Salman ITB dan Rumah Amal Salman, di antaranya Prof. Dr. Umar Fauzi selaku Ketua Harian Yayasan Pembina Masjid Salman ITB, Ir. Hari Utomo selaku Ketua Rumah Amal Salman, M. Kamal Muzakki, S.Si, EPC selaku Direktur Rumah Amal Salman, Agis Nurholis, S.T selaku General Manager Rumah Amal Salman, M. Akbar Fajar Siddiq, S.Hum selaku PLT Manajer Program dan Firda Syafriyanti, S.Pd selaku Kepala Program Beasiswa Teladan Negeri.

Saat ini ada sekitar 250 siswa/i yang menjadi beswan Beasiswa Teladan Negeri di Kota Bandung, dan 30 siswa/i di masing-masing cabang yaitu di Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Yogyakarta, DKI Jakarta dan Padang.

“Harapan dari adanya Beasiswa Teladan Negeri ini, adik-adik yang dibina tidak hanya baik untuk diri sendiri tapi juga dapat membawa kebaikan dan manfaat untuk orang-orang disekitarnya dan lebih dekatnya lagi menjadi teladan di negeri ini.” Ucap Firda Syafriyanti, Kepala Program Beasiswa Teladan Negeri.

Penerima Beasiswa Teladan Negeri akan mendapatkan beberapa fasilitas, di antaranya:
✅ pembinaan karakter;
✅ penelusuran minat dan bakat;
✅ kegiatan pengembangan diri;
✅ perlengkapan sekolah; dan
✅ beasiswa setiap bulan, Rp 250.000,- untuk siswa/i SD, Rp 300.000,- untuk siswa/i SMP, dan Rp 350.000,- untuk siswa/i SMA.

Program Beasiswa Teladan Negeri ini didanai dari dana zakat yang Bapak/Ibu titipkan. Untuk mendukung program Beasiswa Teladan Negeri, Bapak/Ibu dapat #LebihBanyakBeramal dengan menyalurkan zakat melalui:
✅ BNI Syariah 633-633-6356 a.n. Rumah Amal Salman
✅ Bank Syariah Indonesia 740-004-4408 a.n. Rumah Amal Salman
✅ Zakat online di https://rumahamal.org/donasi

Informasi dan konfirmasi:
wa.me/628112228333

Semoga Allah memberikan kemudahan untuk kita hari ini 🙏 😊


Rumah Amal Salman
Lembaga pengelola zakat, infak, sedekah dan lainnya yang fokus pada pendidikan dan teknologi

Jalan Gelap Nyawang nomor 4, Bandung
+62811-2228-333
www.rumahamal.org
instagram.com/rumahamalsalman/

Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/13 Mei 2021

$
0
0

Masjid Salman ITB akan menyelenggarakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, bertepatan dengan Kamis, 13 Mei 2021. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada,

Waktu: Pkl. 06.45 WIB
Tempat: Kompleks Masjid Salman ITB
Keterangan: Tidak ada fasilitas parkir bagi jamaah

Kuota jamaah shalat Idul Fitri di Masjid Salman ITB adalah sebanyak 900 jamaah putra dan 900 jamaah putri.

Bagi jamaah yang hendak mengikuti shalat Idul Fitri berjamaah tersebut, diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

“Turun Jempol” Bela Al-Quds di Media Sosial, Netizen Harus Jeli

$
0
0
Foto: LINE Today

Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina merebut perhatian netizen Indonesia. Bagi mereka yang belum mendalami sejarah dan latar belakangnya, informasi yang bertaburan di Internet akan berbuah kebingungan. Bagaimana tidak? Kedua kubu –baik kubu Pro-Palestina maupun Pro-Israel– sama-sama berupaya menyajikan argumen, propaganda terbaik demi menarik dukungan netizen. Acap kali emosi kita dipermainkan oleh konten-konten hoax, tidak menyajikan informasi lengkap, atau dibelokkan faktanya.

Bagi Data Scientist sekaligus pendiri lembaga Social Media Analyst Drone Emprit Ismail Fahmi, fenomena ini menarik karena berbagai faktor. Mulai dari keterbatasan aksi akibat pandemi, hingga keterbukaan kaum Pro-Israel di Tanah Air yang menyatakan dukungan secara terang-terangan. Melihat fenomena tersebut, ia pun mengimbau Umat Islam agar mulai belajar mengenali mana konten yang kredibel, dan mana yang tidak.

“Di kalangan umat Islam yang sudah terbiasa dengan bahasa yang bombastis, itu mereka suka. Sudah enggak peduli lagi benar atau salah, yang penting “menyenangkan kita,” itu harus dibela. Oke, yang penting informasinya benar. Jangan sampai disebar tapi mengandung hoax,” ujarnya, Jumat (21/5/2021).

Perang narasi di media sosial ini memang tak bisa disepelekan. Isu “Siapa yang benar” dapat menjadi celah keretakan umat Islam. Inilah hal yang harus dihindari.

“Ada yang tidak suka gerakan Islam, ya mereka gunakan isunya. ‘Ya, kita bela Palestina, tapi HAMAS itu teroris.’ Akhirnya, alih-alih membantu Palestina, malah sibuk menyerang mereka yang pro-HAMAS,” tuturnya lagi.

Perkataan Fahmi bukannya tak berdasar. Berdasarkan analisisnya, propaganda dukung Israel di Indonesia kian gencar dan terbuka. Fahmi mengatakan, bukannya tidak mungkin, melihat konflik netizen atas isu Israel-Palestina saat ini akan dimanfaatkan lagi di masa depan untuk memecah belah umat Islam.

Contohnya, isu bantuan yang tidak sampai ke tangan Kedutaan Palestina yang sempat viral beberapa waktu lalu. Isu tersebut sempat menggegerkan masyarakat, yang akhirnya menjadi ragu untuk menyampaikan bantuan untuk Palestina. Padahal, video yang dijadikan sebagai “alat propaganda” itu menyajikan informasi sebagian saja. Banyak jalur lain dalam menyampaikan bantuan kepada Palestina, selain lewat kedutaan. Sayangnya, fakta tersebut seolah sengaja tidak dihadirkan.

Aktivis Senior Masjid Salman ITB itu pun mengakui, bahwa itulah titik kelemahan umat Islam saat ini. “Secara massa kita menang. Tetapi kurang menyiapkan konten yang bisa menggempur berbagai macam narasi,” tukasnya. Seharusnya, kata Fahmi, umat mampu mendiskreditkan klaim palsu, melakukan pengecekan fakta, hingga membuat kontra-narasi atau narasi baru guna menangkis beragam isu.

Di sisi lain, netizen Indonesia adalah komunitas yang solid. Kita tidak gentar ketika digempur narasi Pro-Israel dan anti-Islam. Kelebihan lainnya, banyak Influencer yang mampu meramu isu menjadi narasi yang universal –tragedi di Palestina tak hanya menyakiti umat Islam, tapi juga umat manusia di seluruh dunia. Terbukti dari beragamnya latar belakang netizen yang menyatakan dukungan atas kemerdekaan Palestina. Mulai dari akun K-popers, pecinta sinetron, sampai tokoh liberalis. “Termasuk K-popers, mungkin mereka melihat, ini isunya universal, kemanusiaan. Kita harus turun, agar sesuai dengan prinsip KPopers kita,” ujar Fahmi tergelak.

Akhirnya, Fahmi menambahkan, bahwa sebetulnya banyak konten hoax yang mestinya harus “ditangani” satu per satu, khususnya dalam kasus Israel-Palestina. Hendaknya, lembaga-lembaga seperti Masjid Salman ITB memetakan berbagai isu, mengenalinya, lantas meramu narasi yang mengandung kebenaran. “Saya kira itu yang dibutuhkan sekarang, di jaman digital. Anytime kita bisa hadir mendukung. Lewat apa? Lewat media sosial,” pungkasnya.[]


Jawaban Pertanyaan Generasi Sandwich: Hukum Menafkahi Orangtua Sendiri

$
0
0

Tidak semua anak ditakdirkan lahir di keluarga yang mapan. Kini banyak generasi muda yang memiliki beban finansial berlipat ganda; sudahlah harus menanggung kebutuhan pribadi atau anak dan istri, ia pun harus jadi tulang punggung bagi orangtuanya. Bahkan bagi adik-adiknya, keponakannya, saudaranya, dan lain-lain. Generasi tersebut, saat ini disebut sebagai Sandwich Generation.

Istilah itu dicetuskan oleh seorang profesor asal AS, bernama Dorothy A. Miller, yang menggambarkan suatu generasi yang rentan akibat tekanan menjadi penyokong kehidupan orangtuanya. Menurut Miller, generasi ini lahir karena orangtua tidak menyiapkan masa tua dengan baik, baik persiapan finansial maupun kesehatannya.

Kepopuleran istilah ini lantas memunculkan pertanyaan baru; apakah betul orangtua diharuskan menanggung beban finansialnya sendiri tanpa melibatkan anak sama sekali?

Allah berfirman dalam Alquran,

“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: ‘Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.’ Dan apa saja kebaikan yang kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah [2]: 215)

Muqatil bin Hayyan berkata: “Ayat ini turun mengenai nafkah tathawwu’ (sunnah).”

Ibnu ‘Abbas dan Mujahid berpendapat, ayat itu menjelaskan bahwa mereka bertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai bagaimana mereka harus berinfak. Dari ayat tersebut, Allah memerintahkan agar kita berinfak kepada orangtua kita, saudara-saudara, anak yatim, orang miskin, serta orang yang berada dalam perjalanan. Allah mengetahui segala kebaikan kita, apapun wujudnya. Ia pun akan membalasnya dengan pahala yang lebih besar.

Lalu, bagaimana jika anak dalam kondisi tidak mampu? Menafkahi orangtua itu adalah bentuk bakti seorang anak. Namun dengan syarat, sesuai dengan kemampuan.

“Kedua orangtua wajib dinafkahi oleh anaknya dengan syarat antara lain kelapangan rezeki anak yang bersangkutan. Batasan kelapangan rezeki adalah mereka yang memiliki kelebihan harta setelah menutupi kebutuhan makanan pokok dirinya dan anak-istrinya sehari-semalam itu di mana kelebihan itu dapat diberikan kepada kedua orangtuanya. Jika anak itu tidak memiliki kelebihan harta, maka ia tidak berkewajiban apapun atas nafkah kedua orangtuanya lantaran kesempitan rezeki yang bersangkutan.” (LIhat Taqiyudin Abu Bakar al-Hushni, Kifayatul Akhyar, Beirut, Darul Kutub al-Ilmiyah, 2001 M/1422 H, hal. 577)

Orangtua yang berhak dinafkahi pun ada syaratnya. Yakni, fakir dan menderita penyakit kronis, serta fakir dan tidak waras/gila. Di sisi lain, anak tetap memiliki kewajiban bergaul dengan baik terhaap orangtua. Sehingga tidak pantas jika anak membiarkan orangtuanya yang telah renta mencari nafkah sendiri.

“(Adapun orangtua wajib dinafkahi) oleh keturunannya (dengan dua syarat) atau salah satunya, yaitu ([pertama] kefakiran dan penyakit kronis) tertimpa musibah dan bencana [yang mencegahnya berusaha -pen], ([kedua] kefakiran dan kegilaan) karena riil hajat mereka ketika itu. Dari sini anak-keturunannya tidak wajib menafkahi orangtua yang fakir dan sehat; atau fakir dan waras meskipun mereka memiliki usaha/pekerjaan karena kemampuan berusaha/bekerja setara dengan potensi memiliki harta. Jika mereka tidak memiliki usaha, anak-keturunan mereka wajib menafkahinya, menurut pendapat lebih zhahir di Raudhah dan tambahan di Minhaj. Anak-keturunan diperintahkan bergaul dengan orangtuanya secara baik. Bukan termasuk kategori pergaulan baik kalau anak-keturunan membiarkan orangtua yang sudah renta/kakek-nenek berusaha/bekerja.” (Lihat Muhammad bin Ahmad as-Syarbini, Al-Iqna pada Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, Beirut, Darul Kutub al-Ilmiyah, 1996 M/1417 H, juz IV, hal. 439-440)

Hal yang perlu jadi catatan, nafkah pada orangtua sifatnya tidak selalu wajib. Berbeda dengan nafkah pada istri dan anak. Memberikan nafkah pada orangtua pada dasarnya bersifat membantu sesuai dengan kemampuan. Meski demikian, sebagai seorang anak hendaklah kita ikut membantu keperluan orangtua kita dan memperlakukan mereka dengan baik. Bagaimanapun juga, merekalah orang yang patut kita muliakan atas jasa tak terhingganya pada hidup kita. Wallahu a’lam bishawwab.[]

Referensi:
Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1
https://islam.nu.or.id/post/read/79470/waktu-dan-besaran-nafkah-anak-kepada-orang-tua

Mengenal Sighat Ta’liq, Upaya Negara Lindungi Wanita dalam Pernikahan

$
0
0

Ada yang unik dalam prosesi pernikahan di Indonesia. Biasanya setelah pembacaan Ijab Qabul, pengantin pria akan membacakan sighat ta’liq. Isinya berupa janji suami tentang jatuhnya talak karena kondisi tertentu. Menariknya, pembacaan sighat ta’liq itu tidak wajib dalam Islam. Adanya pembacaan dan perjanjian sighat ta’liq merupakan upaya perlindungan hak istri dalam perkawinan, yang dijamin oleh Kementerian Agama Indonesia. Jika kelak sang suami bersikap sewenang-wenang, maka istri berhak mengajukan gugatan cerai


Adapun janji yang diucapkan oleh suami dalam sighat ta’liq ialah;

  1. Tidak meninggalkan istri selama 2 tahun berturut-turut,
  2. Senantiasa memberi nafkah wajib kepada istri,
  3. Tidak membiarkan atau menelantarkan istri selama lebih dari 6 bulan,
  4. serta, Tidak menyakiti jasmani/fisik istri.


Jika salah satu di antaranya dilanggar, dan istri merasa keberatan dan mengadukannya pada Pengadilan Agama, jatuhlah talak satu.

Perjanjian ini merupakan kebijakan khusus pemerintah melalui Maklumat Kementerian Agama No. 3 Tahun 1953. Bisa disimpulkan, aturan ini hanya berlaku di Indonesia. Pasangan Muslim yang menikah di luar negeri tidak wajib melakukannya.

Namun sejak tahun 1996, pengucapan sighat ta’liq tidak lagi diwajibkan. Hal ini dikarenakan lahirnya fatwa MUI yang mengatur soal pengucapan sighat ta’liq pada akad nikah. Dalam fatwa tersebut, pengucapan sighat ta’liq masih diperbolehkan. Tetapi jika tidak pun tidak akan membatalkan sahnya pernikahan yang bersangkutan, karena pembacaan sighat ta’liq tidak masuk ke dalam rukun nikah.

Pengucapan sighat ta’liq bisa dikatakan bersifat muamalah, yang membutuhkan keridhaan kedua belah pihak. Di sisi lain, ada baiknya kita mempertimbangkan sisi baik maupun buruknya. Jika pembacaan sighat ta’liq malah menimbulkan mudharat atau prasangka, maka tidak dilakukan pun tidak apa-apa.

Tetapi, perlu dipertimbangkan juga bahwa pembacaan perjanjian tersebut akan memberikan rasa aman dan percaya bagi sisi istri dan keluarganya. Semoga Allah berkehendak melindungi kita dan keluarga dari fitnah dunia dan seisinya, aamiin.[]

Orang yang Dibela Unta karena Bershalawat

$
0
0

(Dikutip dari ‘Kisah-kisah Islam Anti-Korupsi’ karya Nasiruddin Al-Barabbasi)

Alkisah, seorang Yahudi mencuri seekor unta milik seorang Muslim. Namun, dia malah menuduh orang Muslim yang mencuri unta itu. Bahkan dia menghadirkan empat orang munafik sebagai saksi untuk diajukan dalam pengadilan, agar bersedia mendukungnya.

Dalam persidangan, Nabi saw. memutuskan bahwa unta itu milik si Yahudi karena telah diperkuat oleh empat orang saksi tersebut. Tak ayal, hukum potong tangan pun dijatuhkan kepada si Muslim.

Dalam hati, si Muslim seolah-olah tidak bisa menerima keputusan Nabi saw. tersebut, yang sangat membingungkan. Maka dia pun menengadah ke langit seraya berdoa, “Ya Ilahi, Penolongku! Engkau Maha Mengetahui bahwa aku tidak mencuri unta itu.”

Lalu si Muslim itu berkata kepada Nabi saw., “Ya Rasul! Keputusan Anda memang benar, namun aku memohon sudilah kiranya Anda bertanya kepada unta itu?”

Rasulullah saw. pun mengabulkan permintaannya dan langsung bertanya kepada unta itu, “Hai unta! Milik siapakah sebenarnya kau ini?”

Layaknya manusia, unta itu angkat bicara, “Ya Rasulullah! Sebenarnya aku ini milik si Muslim itu. Empat saksi yang dihadirkan si Yahudi itu adalah para pendusta yang jahat!”

Kemudian Rasulullah saw. bertanya kepada si Muslim, “Jelaskanlah amalan apakah yang kau lakukan sehingga Allah swt. menolongmu dengan adanya unta yang bisa bicara ini?”

“Ya Rasulullah! Setiap menjelang tidur, kupastikan untuk bershalawat kepada Anda sebanyak sepuluh kali.” Mendengar pengakuannya, beliau pun bersabda, “Di dunia ini kau selamat dari hukum potong tangan, dan di akhirat kelak kau akan bebas dari siksa. Semua itu berkat shalawatmu atasku.”

Dari kisah ini kita dapat melihat betapa sayangnya Allah terhadap orang yang menyayangi nabinya. Bahkan Rasulullah Saw. pernah bersabda,

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i)

Hendaknya kita membiasakan untuk bershalawat, agar di hari kiamat kelak kita masuk ke dalam golongan yang paling dekat dengan Rasulullah Saw.[]

Silaturahmi Idul Fitri 1442 H: Bakti Alumni untuk Negeri (Selangkah Menuju Groundbreaking RS Salman Hospital)

$
0
0

Silaturahmi adalah jembatan kasih sayang. Menjembatani banyak sisi yang berbeda untuk terhubung dengan jiwa, kasih, dan sayang.

Momentum Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk menjalin silaturahmi, oleh karena itu Wakaf Salman dan YPM Salman ITB mengundang seluruh alumni Masjid Salman ITB dalam acara,

Silaturahmi Idul Fitri 1442 H

“Bakti Alumni untuk Negeri: Selangkah Menuju Groundbreaking RS Salman Hospital”

Hari/Tanggal: Sabtu/5 Juni 2021

Waktu: Pkl. 09.00 – 12.00 WIB

Tempat: ZOOM Meetings

MC: Kang Daan Aria

Special Performance: BIMBO

Link pendaftaran:

bit.ly/halbil1442

Ikatan persaudaraan membuat kita tak terpisahkan, saling menguatkan, dan saling menutupi kekurangan.

Mari berkontribusi untuk negeri melalui Wakaf Rumah Sakit Salman Hospital lewat link berikut:

https://mampir.in/halalbihalalsalman

Call center:

Acara: wa.me/6283822177604

Konfirmasi Wakaf: wa.me/628112441444

Tokoh Sentral Pengembangan Vent-i Wafat Karena Covid

$
0
0

Bandung – Innalillahi wa inna ilayhi raaji’uun. Telah berpulang ke rahmatullah Dr. dr. Ike Sri Redjeki, Sp. An-KIC, KMN, M.Kes., Selasa, 15 Juni 2021 pukul 01.20 di RSHS Bandung.

Beliau dikenal sebagai dokter ahli anestesiologi, akademisi, juga tokoh pendidik sebagai dosen di FK Unpad. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu tokoh sentral dalam pengembangan ventilator portabel Vent-i, kerja sama YPM Salman ITB dan Unpad.

Bersama dengan muridnya dr. Reza Sudjud, dan juga dr. Dadang Rukanta, Sp.OT yang merupakan salah satu pengurus YPM Salman ITB, dr. Ike senantiasa hadir mengawal pengembangan teknologi yang digagas oleh dr. Syarif Hidayat ini, agar sesuai dengan kebutuhan pasien serta standar dunia medis.

Beliau lah yang pertama mengarahkan agar ventilator yang dibuat difokuskan pada model non-invasive CPAP. Ventilator jenis ini memiliki teknologi yang cukup sederhana, namun sesuai dengan kebutuhan pasien Covid-19.

Dengan bantuan dan arahan beliau, Vent-i menjadi ventilator pertama yang lulus uji teknis BPFK Kemenkes, dan juga uji klinis yang pertama. Beliau sendiri yang mengajukan proposal uji klinis, sekaligus mempresentasikannya di hadapan tim panel uji klinis FK Unpad,dan Kementerian Kesehatan. Semua kerja keras beliau membuktikan komitmen dr. Ike pada dunia kesehatan, sekalipun di usianya yang telah sepuh.

Kerja keras itu pun membuahkan hasil. Dukungan moral dan material dari seluruh masyarakat, memungkinkan Vent-i dapat diproduksi hingga ribuan unit, dan didistrubusikan ke rumah sakit di seluruh Indonesia. Kontribusi dr. Ike telah membantu menyelamatkan banyak nyawa dari bahaya Covid-19, meski pada akhirnya Allah berkehendak memanggil beliau dengan perantara Covid pula.

Terima kasih banyak, dr. Ike. Sumbangsihmu untuk kemanusiaan akan selalu dikenang. Semoga kontribusi beliau dalam dunia kesehatan menjadi pemberat amal shalih beliau. Semoga almarhumah diampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan ketabahan.

Viewing all 2618 articles
Browse latest View live