Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all 2618 articles
Browse latest View live

Ramadan Rahmatan Lil Alamin (1): Menahan Amarah, Menjaga Ukhuwah

$
0
0
Menahan amarah dapat memperkuat ukhuwah antar sesama manusia. (Foto: Tristia R.)

Menahan amarah dapat memperkuat ukhuwah antar sesama manusia. (Foto: Tristia R.)

 

“Ets, jangan marah, ntar puasanya batal lho!”

Sedari kecil, imbauan untuk ‘menahan marah saat berpuasa’ seringkali terdengar. Saking familiarnya, dampak menahan marah pun tampak seperti remeh belaka. Seolah-olah, manfaatnya hanya terasa oleh masing-masing. Namun, siapa sangka menahan marah dapat mempererat ukhuwah antar manusia?  Siapa yang mengira dengan menahan marah, berkah Islam sebagai rahmatan lil alamin (rahmat seisi semesta) dapat terasa?

Ustadz Muhammad Yani, anggota Korps Mubaligh Salman merasakan betul berkah Ramadan sebagai sarana untuk memperkuat ukhuwah. Ramadan, baginya adalah bulan untuk berlatih mengendalikan hawa nafsu. Nafsu makan, nafsu minum, hingga nafsu amarah harus dikendalikan betul agar tak merajai diri. Seringnya, ukhuwah tercabik lantaran amarah tak terkendali.

“Dalam piagam Madinah, dicantumkan ada beberapa ukhuwah yang harus diindahkan. Pertama ukhuwah antar sesama umat Islam. Kedua, ukhuwah antar manusia lintas agama,” ujar Yani, seperti yang tampak dalam video Kultum Youtube (KulTube)-nya (Lihat: “Kultube Episode 1: Ramadhan dan Ukhuwah” di Youtube).

Pengajar Bahasa Arab Bidang Dakwah (BD) Salman ITB Ahmad Azam pun berpendapat serupa. Baginya, orang-orang yang mengikuti Ramadhan sungguh-sungguh dan dilandasi keimanan, maka ia akan menjadi sebaik-baik manusia. “Shaum membuat orang menjadi bertakwa. Ketika seseorang memiliki takwa, maka ia memiliki akhlak yang baik kepada masyarakat,” ujar Ahmad saat diwawancarai Salman Media, Ahad (21/6) di Salman.

Satu hal yang jelas bagi Ahmad, Islam mengajarkan kepada pemeluknya bagaimana berbuat baik kepada non-muslim. Namun ia menilai banyak orang Islam yang tak tahu ilmu dan adab. Hal ini membuat pandangan masyarakat terhadap Islam menjadi sedemikian kabur oleh tabiat buruk umat Muslim. “Islam adalah agama yang toleran, bahkan dibanding agama lain. Islam memilki adab yang lengkap tentang toleransi.”

Menanggapi tutup  atau tidaknya Warung Tegal (Warteg) saat Ramadhan, Ahmad berpendapat jika media terlalu melebih-lebihkan. Ada atau tidaknya berita itu, Warteg pun akan beroperasi seperti biasa. Ada yang tutup dan ada yang buka. Media, menurutnya memang sengaja menyorot sisi kontroversial dari suatu pernyataan seseorang.

“Kalau pun ada orang yang makan di depan kita, ya biasa saja. Tidak perlu marah-marah,” ujar Ahmad. “Namun, orang yang tidak shaum juga memiliki tatakrama untuk menjaga perasaan temannya yang shaum.”

Cukup katakan, ana shoimun, atau saya berpuasa. ***


Ramadan Rahmatan Lil Alamin (2): Ramadan Salman, Momen Berbagi

$
0
0
DSC_0897

Panitia Ramadan Salman tengah membagi-bagikan hidangan berbuka bagi masyarakat. (Foto: Faisal Ahmed Mukhlis)

Bagaimana itikad Masjid Salman ITB untuk mewujudkan Ramadhan yang rahmatan lil ‘alamin? Setiap Ramadan, Masjid Salman selalu mengadakan beragam kegiatan. Melalui Panitia Program Ramadan (P3R), masjid ini mencoba melayani jemaahnya maupun masyarakat umum agar dapat merasakan keberkahan Ramadan. Berbagai program yang ditujukan kepada khalayak pun dilakukan untuk mewujudkannya.

Handy Tri Hasodo selaku Ketua P3R 1436 Hijriah mengungkapkan program Ramadan untuk semua di Salman sudah dimulai sejak lama. Salah satu program unggulannya adalah porsi menu berbuka gratis yang mulai diadakan dari Ramadan 1431 Hijriah lalu. “Pada Ramadan tahun ini, kami menyiapkan sampai dengan 1500 porsi untuk mereka yang datang ke Masjid Salman. Jadi, mereka tak sekadar ibadah, tetapi lapar dan dahaga setelah berpuasa dapat dihilangkan,” ujarnya saat diwawancarai Salman Media, Sabtu (20/6).

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ITB angkatan 2012 ini juga mengatakan tak hanya porsi berbuka yang disediakan Salman. Ada berbagi takjil gratis keliling lewat acara Ngabuburit dan berbagi makanan sahur kepada mereka yang hidupnya di jalanan lewat acara “Sahur on The Road”. Walaupun tidak dilaksanakan setiap hari, kedua acara ini diharapkan dapat mewakili bahwa tak hanya orang yang datang ke masjid yang dapat merasakan berkah Ramadan. Selain itu, ada juga kegiatan Amal Sembako yang akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Handy melanjutkan, setelah program untuk semua yang terkait urusan perut dan persediaan kebutuhan sehari-hari, terdapat pula program Inspirasi Ramadan (Irama) yang memberikan wawasan dan keilmuan. “Kami ingin memberi sedikit pengenalan dan pemikiran kepada khalayak dari tokoh-tokoh bangsa yang diundang mengisi kajian,” ujarnya.

Kajian Irama tersebut telah mengundang berbagai tokoh besar, di antaranya Adian Husaini (cendekiawan muslim), Ahmad Mansur Suryanegara (penulis buku best seller Api Sejarah), dan Amien Rais (guru bangsa). Rencananya acara ini diadakan setiap hari hingga tanggal 20 Ramadan dengan mengundang tokoh-tokoh besar lainnya.

Lantas, bagaimana tanggapan jemaah terhadap program-program yang dilaksanakan Salman? Irwan (23) mengaku bahwa ini kali pertamanya ia berbuka di salman. “Kesannya penuh, bagus ya, sudah sejam sebelumnya porsi berbuka telah disiapkan,” ujar Mahasiswa Ekonomi tingkat akhir Universitas Pasundan itu.

Berbeda dengan Rusmita (61). Ibu rumah tangga ini sudah sejak tahun 70-an beraktivitas di Salman. Itu berarti bukan pertama kalinya ia berbuka puasa di sini. “Dulu saya sering ke Salman ketika masih muda, pelayanan berbuka puasa di sini bagus. Sampai sekarang anak-anak saya juga beraktivitas di Salman,” tuturnya.

Acara talkshow Irama menjadi solusi bagi para jama’ah untuk mengisi waktu luangnya, apalagi di bulan Ramadhan. Melalui Irama, pengunjung dapat mendengarkan kajian dan isu inspiratif dari banyak tokoh-tokoh terkenal dan intelek. Seperti yang dituturkan Amani (22), ia mengikuti acara Irama ini untuk mengisi waktu liburannya. “Selain itu saya sedang puasa juga, jadi sengaja ikut Irama ini. Apalagi tokohnya Amien Rais, beliau tokoh yang cukup fenomenal di indonesia,” ujar mahasiswi ITB jurusan Farmasi itu.

Program-program tersebut hanyalah sebagian dari usaha  Salman untuk memberikan keberkahan Ramadan kepada semua. Masih terdapat beberapa program lain yang tak kalah bermanfaat. “Yang penting kita memberi. Harapannya orang lain dapat memanfaatkan apa yang kita beri,” pungkas Handy menggambarkan ruh rahmatan lil alamin di tiap program Ramadan Salman. [Eko - Fathia]

Kurangi Potensi Stroke dengan Kurma

$
0
0

 

 

(Foto: Tristia R.)

(Foto: Tristia R.)

Ramadan kali ini, Panitia Pelaksana Program Ramadhan (P3R) kembali menyediakan kurma sebagai ta’jil gratis di Salman. Kurma tumbuh di wilayah Timur Tengah. Namun legit manisnya membawa kurma merajalela di Nusantara. Selain manis, ternyata kurma juga bermanfaat bagi kesehatan.

Apa saja manfaatnya?

Para peneliti dari University of Scranton menemukkan kurma dan buah-buah kering lainnya sangat kaya akan antioksidan yang bernama polyphenol, serta serat. The American Cancer Society menyarankan kita untuk mengonsumsi 20-35 gram serat pangan (dietary fiber) setiap harinya. Dan serat pangan ada yang larut dan tidak larut.

Serat yang membantu proses penceranaan dengan mendorong makanan ke saluran cerna adalah serat yang tidak larut. Sedangkan, serat larut mampu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tingkat LDL atau kolesterol jahat. Tidak hanya itu, serat larut juga bisa menurunkan kadar gula darah, yang ujungnya akan membantu menjaga penyakit diabetes tetap terkendali.

Kurma merupakan asupan energi yang baik, karena setiap butir kurma mengandung 31 gram karbohidrat. Porsi ini juga termasuk 3 gram serat pangan dan 29 gram fruktosa, glukosa dan sukrosa (gula alami yang mudah dibakar tubuh untuk menyediakan energi). Nilai plus dari kurma adalah, mereka akan memberikan energi tanpa lemak atau kolesterol.

Kandungan potasium dalam kurma juga menyodorkan manfaat bagi kesehatan kita. Tubuh membutuhkan asupan potasium untuk mencegah terjadinya kontraksi otot. Potasium merupakan mineral penting bagi tubuh untuk melindungi otot jantung, serta menjaga kesehatan proses metabolisme tubuh dan memastikan sistem saraf tetap berfungsi dengan baik. Plus, potasium juga mampu membuat tubuh melenyapkan sodium, dan secara otomatis akan menurunkan tekanan darah.

Tubuh tidak bisa menyimpan potasium secara berlebih, dan biasanya akan hilang bersamaan dengan keringat. Dan seperti kita tahu, fungsi hati akan berkurang sejalan dengan bertambahnya usia kita. Jadi, meningkatkan asupan potasium menjadi 400 mg akan membantu kita menurunkan risiko stroke hingga 40%. Dan 100 gram kurma mengandung 667 mg potasium.

Jangan jadikan kurma hanya sebagai ‘hiasan’ bulan Ramadhan saja. Petik manisnya khasiat kurma dengan mengonsumsinya secara rutin setiap hari.

 

*Dikutip dari http://health.kompas.com/read/2010/08/24/15443270/Manisnya.Kurma.bagi.Kesehatan

Rumah Amal Buka Pelayanan ZISKAF 24 Jam

$
0
0
IMG_3648

(Foto: Bustomi)

Rumah Amal Salman ITB membuka pelayanan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZISKAF) 24 jam sehari selama bulan Ramadan. Pelayanan ini telah dibuka dari Kamis (18/6) lalu, dan akan terus berlangsung sampai H-1 Idul Fitri. Menurut Manajer Marketing Rumah Amal Romi Hadiansyah, pelayanan ioni diberlakukan guna meningkatkan potensi zakat di Indonesia.

“Ini agar bisa menggerakan para hati jemaah yang sebelumnya belum pernah berinfaq, dan ingin juga melayani jemaah agar maksimal beribadah di bulan ramadan,” ujarnya saat diwawancarai Selasa (23/6) lalu.

Hal ini juga berdasarkan rendahnya tingkat kesadaran zakat masyarakat. Romi berharap, pelayanan yang diberikan Rumah Amal dapat emningkatkan angka kesadaran tersebut.

Di sisi lain, program ini pun bertujuan untuk menjadikan Rumah Amal sebagai pioneer lembaga zakat dengan layanan 24 jam di Indonesia. “Jadi pada waktu kapan pun diharapkan para muzakki bisa berdonasi dan datang ke Rumah Amal,” pungkasnya.[ed: Dh]

[KulTube Eps.9] Kiki Rudiansyah: Sang Relawan Aktivis

$
0
0
KIKI

Kiki Rudiansyah, anggota Korps Relawan Salman (Korsa) ITB ini akan mengisi KulTube Salman TV Episode 9.

Oleh: Salman (Relawan Salman Media)

Kiki Rudiansyah atau pemuda yang biasa dipanggil Kido ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITB. Ia merupakan anggota Korps Relawan Salman (Korsa) ITB sejak pertengahan 2013 lalu. “Relawan itu tentang perilaku hati, Insya Allah melatih keikhlasan, kecerdasan dan ketangkasan,” ungkapnya mendeskrpisikan arti relawan baginya saat diwawancarai Salman Media, Selasa (23/6).

Aktivitasnya sebagai relawan ini telah menghantarkannya menjadi delegasi relawan untuk kemanusiaan. Pekan lalu (12/6—16/6), ia baru saja pulang dari Aceh setelah menjadi perwakilan Rumah Amal Salman ITB untuk menyerahkan bantuan untuk para pengunsi Rohingnya. Selain menjadi relawan, Kido juga aktiv di berbagai organisasi, di antaranya Ketua Keluarga Alumni Madrasah Darul Ulum, Dewan Syuro Keluarga Alumni Centaurian Moslem Atmosphere (KACMA), dan Agt. Alumni Beastudi Dompet Dhuafa/volunteer.

“Sepulang nge-MC Munas 7 FOZ di Savoy Homann, mumpung masih berkostum elegan langsung deh ikutan. Pas pengumuman alhamdulillah lolos,” ujar pria berkacamata ini menceritakan pengalamannya ikut casting KulTube Salman TV. Pada KulTube ke-9 ini, Kido membawakan tema “Karakter Pemuda Harapan Bangsa”.

Inspirasi Ramadan Salman Undang Ketua Umum Persis

$
0
0

Insiprasi Ramadan (Irama) Salman ITB kembali digelar pada hari ke-9 Ramadan ini. Kali ini, Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), Maman Abdurrahman, diundang sebagai pemateri pada talk show jelang buka di ruang utama Masjid Salman ITB, Jumat (26/6). Maman akan membahas tema “Kepemimpinan Pemuda di Indonesia”. (Foto: Eko)

Alumni LMD Angkatan Pertama Isi Kajian Inspirasi Ramadan

$
0
0

Pembuatan undang-undang dasar 1945 sangatlah menuai fenomena mulai dari banyaknya kecaman bahkan polemik dalam pembuatannya. Itulah yang di bahas dalam kajian Inspirasi Ramadan (Irama) oleh Bambang Setyo Supriyanto, Kamis (25/6), di Ruang Utama Masjid Salman ITB. Alumni Latihan Mujahid Dakwah (LMD) angkatan pertama ini membahas tuntas bagaimana pertarungan pemikiran dalam penyusunan UUD Negara Indonesia. (Foto Bustomi)

Sanlat Tematik Salman: Ngaji, Belajar Teater dan Bikin Film Pendek

$
0
0

Majelis Budaya Salman ITB bersama Salman Academy, Teater Menara Salman dan Salman Films mengadakan Sanlat Tematik Salman. Sanlat ini dimulai dari hari Kamis-Selasa (25-30/6) dan bertempat di Masjid Salman ITB. Para peserta tidak hanya diajarkan mengaji, tetapi juga sambil belajar teater dan membuat film pendek.


Karisma Adakan Pesantren Kilat untuk Pelajar

$
0
0

Keluarga Remaja Islam Salman ITB menyelenggarakan Pesantren Kilat untuk pelajar SMP dan SMA, Kamis (25/6) hingga Ahad (28/6). Pesantren Kilat ini bertempat di Masjid Salman ITB sejak hari Kamis (25/6) hingga Jum’at (26/6) setelah salat zuhur. Lalu berpindah tempat ke Cilengkrang setelahnya hingga Ahad (28/6). Acara ini mengambil tema besar “Meneladani Sejarah Nabi Muhammad saw.”. Peserta terdiri dari pelajar SMP dan SMA. (Foto : Isa Setiawan)

Sanlat KARISMA Ajak Peserta Wisata Sejarah Hidup Rasulullah

$
0
0
IMG-20150625-WA0007

Peserta Pesantren Kilat KARISMA sedang mendengarkan materi tentang “Teladan Rasul” di Lapang Rumput Masjid Salman ITB, Kamis (25/6). (Foto: Isa Setiawan)

Bandung, (Salman Media) – Keluarga Remaja Islam Salman ITB (Karisma) menyelenggarakan Pesantren Kilat untuk pelajar SMP dan SMA, Kamis (25/6) lalu hingga Ahad (28/6) mendatang. Pesantren Kilat ini bertempat di Masjid Salman  dan Cilengkrang. Tema besar dari Pesantren Kilat ini adalah “Meneladani Sejarah Nabi Muhammad SAW”. Kegiatan aplikatif mengenal sejarah Rasulullah dilakukan dengan cara mentoring dan berbagai permainan.

“Peserta diajak wisata sejarah Rasulullah dari beliau lahir hingga wafat. Kita pun mengadakan simulasi Perang Uhud kepada peserta,” tutur Asa Ayazida, Ketua Umum Karisma ITB.

Menariknya, setelah beraktivitas di Masjid Salman, di hari kedua peserta akan dibawa “hijrah” ke Cilengkrang. Tujuannya yakni untuk menggambarkan bagaimana Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Selain itu, Asa mengatakan bahwa peserta akan menonton pemutaran video sejarah nabi. Asa berharap, dari kegiatan ini para remaja akan sadar dengan sosok yang patut menjadi idola dan sebagai panutan.

“Karena hari ini kita banyak melihat para remaja muslim lupa dengan Rasulullah, malah teralihkan dengan sosok-sosok lain yang jauh tidak lebih baik dari Rasul,”pungkasnya.[ed: Dh]

Ahmad Heryawan Ceramah Tarawih di Masjid Salman

$
0
0

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengisi ceramah tarawih di Masjid Salman ITB, Jumat malam (26/6). Materi ceramah yang disampaikan Aher membahas tentang tahap-tahap keislaman yang harus ditempuh oleh kaum muslimin. Setelah selesai salat tarawih, lelaki yang biasa disapa Kang Aher ini menyempatkan bersilaturahmi dengan para pengurus Masjid Salman ITB. (Foto: Eko)

Fikih Ringkas Puasa Ramadan (2): Adab-adab Puasa

$
0
0
Berpuasa tak cukup hanya menahan lapar dan dahaga apabila kita ingin mendapatkan nilai ibadah maksimal di mata Allah Swt.

Berpuasa tak cukup hanya menahan lapar dan dahaga apabila kita ingin mendapatkan nilai ibadah maksimal di mata Allah Swt. (Sumber gambar: aletheia.org)

Berpuasa di bulan Ramadan bukanlah sekadar menahan lapar dan dahaga dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari (waktu magrib). Puasa mempunyai adab-adab yang perlu diperhatikan apabila kita ingin mendapat nilai ibadah yang maksimal. Dalam tulisan kali ini, Salman Media menjabarkan ringkasan dari adab-adab puasa yang disadur dari artikel wahdah.or.id dan ditambahkan referensi lainnya. Mari kita simak!

 

1.    Makan sahur

Kebanyakan orang yang bangun untuk makan sahur bisa jadi karena “terpaksa”. “Terpaksa” karena jika tidak makan sahur ia khawatir cepat lapar ketika siang harinya. Padahal, kita seharusnya makan sahur bukan disebabkan alasan tersebut, melainkan menyadari bahwa ada keberkahan di balik makan sahur.

“Makanlah sahur karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

 

2.    Makan sahur dengan kurma

“Sebaik-baik (menu) makan sahur seorang mukmin adalah tamr (kurma).” (H.R. Abu Dawud)

Tak hanya untuk berbuka, kurma juga dianjurkan oleh Rasulullah saw. untuk dikonsumsi di kala sahur. Kurma merupakan makanan yang mengandung fraktosa dan membantu kesehatan tubuh. Fraktosa ini akan diubah menjadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan. Kemudian, glukosa tersebut dikirim ke seluruh tubuh, khususnya ke organ-oragn inti seperti otak, syaraf, sel darah merah dan sel pembersih tulang.

 

3.    Menunda makan sahur hingga akhir waktu

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 187)

Dalam ayat tersebut, makan sahur dianjurkan dilakukan pada akhir waktu dan dibatasi hingga terbitnya fajar (subuh). Adapun waktu imsak merupakan anjuran mengakhiri sahur yang terdapat dalam hadis berikut.

“Kami pernah makan sahur bersama Nabi saw. kemudian kami berangkat salat (subuh). Maka aku (Anas) berkata: ‘Berapa lama jarak antara azan dan makan sahur?’. Ia (Zaid) menjawab: ‘Kira-kira bacaan lima puluh ayat dari Alquran.’” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Patokan lama membaca 50 ayat Alquran tersebutlah yang kini menjadi acuan waktu sahur.

 

4.    Menyegerakan berbuka

Lekas berbuka puasa ketika azan magrib berkumandang merupakan sunah dari Rasulullah saw. Alangkah sayangnya apabila kita menyegerakan berbuka karena perut yang kelaparan bukan disebabkan anjuran dari beliau.

Rasulullah saw. bersabda, “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka” (H.R. Bukhari dan Muslim)

 

5.    Berbuka dengan ruthab (kurma segar), atau tamr (kurma kering), atau air putih

“Nabi Muhammad saw. berbuka puasa sebelum melakukan sholat magrib dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab maka beliau berbuka dengan beberapa butir tamr (kurma kering) dan jika tidak ada tamr maka beliau meminum beberapa teguk air putih”. (H.R. Tirmidzi)

 

6.    Berdoa ketika sedang puasa dan setelah berbuka

Orang yang sedang berpuasa memiliki waktu mustajabnya berdoa sehingga jangan disia-siakan kesempatan tersebut. Adapun doa setelah puasa merupakan doa yang diajarkan Nabi saw. bukan doa sebelum berbuka yang dikenal luas oleh masyarakat sekarang.

Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah. (Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki)” (H.R. Abu Dawud)

 

7.    Menjaga diri dari segala bentuk maksiat dan dosa

“Berapa banyak di antara manusia yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan hasil dari puasanya kecuali lapar dan haus.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Penyebab tidak mendapat hasil dari puasa (pahala) ini adalah karena maksiat dan dosa yang tetap dilakukan walaupun sedang berpuasa.

 

8.    Bersedekah

Ketika bulan Ramadan tiba, Rasullah lebih menggiatkan sedekahnya.

“Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rasulullah saw. melebihi angin yang berhembus.” (H.R. Bukhari)

 

9.    Membaca Alquran

Bulan Ramadan adalah bulan ketika Alquran diturunkan. Terlebih, pada bulan Ramadan amalan ibadah dilipatgandakan. Maka dari itu, memperbanyak membaca Alquran merupakan amalan yang baik untuk dilakukan.

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 185)

 

10.   Bersungguh-sungguh dan meningkatkan ibadah pada sepuluh terakhir Ramadan

Pada 10 hari terakhir Ramadan terdapat malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Untuk memperolehnya, beribadah dengan sungguh-sungguh adalah caranya.

“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

 

11.    Iktikaf

Dari Aisyah r.a., “Sesungguhnya Nabi saw. beriktikaf sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya. Kemudian istri-istri beliau beriktikaf sepeninggalnya”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

 

12.    Siwak

“Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhai oleh Allah.” (H.R. An-Nasa’i, Ahmad, dll)

Berpuasa tak menjadi halangan bagi kita untuk menjaga kebersihan mulut, maka dari itu bersiwak ketika berpuasa tetap menjadi anjuran.

 

13.    Tidak berlebih-lebihan dalam berkumur atau membasuh hidung ketika berwudu

Hal ini dimakruhkan karena berkumur atau membasuh hidung secara berlebihan dapat menyebabkan air tertelan atau terserap lewat rongga mulut. Maka dari itu, sebaiknya menghindari melakukan hal tersebut.

 

14.    Tidak mendahului Ramadan dengan puasa nafilah satu atau dua hari

“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa, maka bolehlah ia berpuasa.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

 

(Sumber: http://wahdah.or.id/ringkasan-fiqh-shiyam-ramadhan/ dengan ditambah dari berbagai referensi lainnya)

Baca lanjutannya: “Fikih Ringkas Puasa Ramadan (3): Penyebab Batal dan Tidaknya Puasa”

Sebelumnya: “Fikih Ringkas Puasa Ramadan (1): Pengertian, Syarat Wajib, Rukun dan Hikmah Puasa”

Sepeda Takjil Ramadan ke Kampus ITB

$
0
0

Oleh : Mohammad Hasan

Sepeda Takjil Ramadan merupakan salah satu program Panitia Pelaksan Program Ramadan (P3R) Masjid Salman bekerja sama dengan Keluarga Islam (Gamais) ITB. Kegiatan ini dilaksanakan sore hari menjelang puasa, Jumat (26/6), dengan mengendarai sepeda berkeliling kampus ITB. Sambil berkeliling, para panitia acara membagikan takjil kepada himpunan-himpunan mahasiswa yang beraktivitas di ITB. (Foto: Hasan)

Sepeda Takjil Semarakkan Ramadan di ITB

$
0
0
3 para ksatria sepeda takjil siap beraksi

Para Ksatria Sepeda Takjil sedang bersiap beraksi membagikan takjil berbuka ke kampus ITB, Jumat (26/6).

Oleh : Mohammad Hasan

Bandung, Salman Media – Panitia Pelaksanaan Program Ramadan (P3R) Masjid Salman bersama Keluarga Islam (Gamais) ITB berkeliling kampus ITB untuk membagi-bagikan takjil berbuka puasa dengan sepeda, Jumat (26/6). Mereka membagikan makanan tersebut kepada himpunan-himpunan mahasiswa yang sedang beraktivitas di kampus. Acara bernama Sepeda Takjil ini merupakan salah satu program untuk menyemarakkan Ramadan, khususnya di kampus ITB.

Mulai dari pukul 16.30 WIB, para panitia yang disebut Ksatria Sepeda Takjil sudah berbaris rapi di Jalan Boulevard ITB. Dengan sepedanya masing-masing, mereka siap berkeliling kampus membagikan takjil. “Pawai Sepeda Takjil ini akan diawali dengan membagikan takjil di pos Himpunan Mahasiswa Kelautan dan Fisika kemuudian akan berakhir di pos Himpunan Mahasiswa Kesenian dan Desain,” ujar Benny (19), perwakilan panitia Sepeda Takjil, menuturkan rute yang akan ditempuh mereka.

Rodik (20), salah satu Ksatria Sepeda Takjil mengaku antusias mengikuti acara ini. “Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk saling berbagi, Mas. Tidak hanya untuk mahasiswa yang ada di Masjid Salman, tetapi juga mahasiswa lain di lingkungan ITB harus merasakan indahnya Ramadhan dengan berbagi,” kata Rodik saat diwawancarai Salman Media.

Hal senada juga diungkapkan oleh Yudhistira (19), perwakilan dari P3R. Ia mengaku tujuan dari kegiatan Sepeda Takjil ini adalah menyemarakkan Ramadhan di lingkungan dalam kampus ITB, bukan hanya di Masjid Salman.

Lebih jauh lagi, Ketua Umum Gamais ITB, Reka Adi Prayoga mengungkapkan, “Saya berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan silaturahim antara Gamais dengan himpunan-himpunan mahasiwa yang ada di ITB dan menjadikan kampus ITB lebih barakah,” pungkasnya diakhir acara sepeda takjil sore itu. (Ed: EA)

 

 

H. Bambang Setyo: Syari’at Islam Dihapus dari UUD 1945

$
0
0
H. BAMBANG SETYO S, M.Sc sedang memberikan mengisi talkshow Inspirasi Ramadan (Irama), Kamis (25/6) di Ruang Utama Masjid Salman ITB. (Foto Bustomi)

H. Bambang Setyo S, M.Sc ketika mengisi talkshow Inspirasi Ramadan (Irama), Kamis (25/6) di Ruang Utama Masjid Salman ITB. (Foto: Bustomi)

Bandung, (Salman Media) - Ketua Presidium Forum Silaturahmi Masyarakat Peduli Syari’ah H. Bambang Setyo menyatakan bahwa urusan negara dan syariat Islam tidak bisa dipisahkan. Hal ini karena nilai-nilai Islam sebenarnya terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945. Namun karena adanya penolakan terhadap itu, maka unsur Islam pun dihapuskan.

“Jika kita ingin mempertahankan dasar negara ini, kita harus berani kritis dan objektif, tetapi tidak ngaco,” katanya dalam talkshow Inspirasi Ramadhan (Irama) Kamis (25/6) lalu di Ruang Utama Masjid Salman ITB.

Pada acara bincang-bincang bertema “Pertarungan Pemikiran dalam Perumusan Dasar Negara” tersebut, Bambang juga menyampaikan bahwa kita harus mengembalikan makna dan fungsi Pancasila berdasarkan syariat Islam.

Kalimat “…maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya…” pernah tercantum dalam Piagam Jakarta, yang kemudian disahkan sebagai mukaddimah (preambule) UUD 1945. Piagam ini ditandatangani oleh tokoh-tokoh nasional dan para ulama, yang tergabung dalam Panitia Sembilan.

Meski demikian, seperti yang dilansir salam-online.com, kalimat di atas dihapus tepat sehari setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan. Kalimat tersebut kemudian diganti menjadi “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.[ed: Dh]


Gubernur Jabar: Dua Tahap Peningkat Kualitas Muslim

$
0
0
(Foto: Dokumentasi Salman Media)

(Foto: Dokumentasi Salman Media)

Bandung, (Salman Media) – Sebagai seorang muslim, peningkatan kualitas diri harus terus dijaga. Hal ini beerkaitan erat agar keislaman seseorang terus tersegarkan. Maka, seorang muslim harus melalui paling tidak dua tahap untuk mencapai peningkatan kualitas tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat berceramah setelah salat isya di Masjid Salman ITB, Jumat (26/6).  Aher, panggilan akrab Ahmad Heryawan mengungkapkan ada 2 tahapan yang harus dilalui  untuk memeroleh kualitas diri yang diharapkan.

Tahapan pertama yang harus dilalui adalah tahap afiliasi (iltizam/komitmen). Aher berpendapat, pada tahapan ini produk akhir yang diharapkan adalah munculnya kesalehan individual. Komitmen kuat untuk memegang teguh ajaran Allah menjadi satu syarat utama untuk menyelesaikan tahapan ini.

Dalam proses melewati tahapan ini akan diperlukan kesadaran. Kesadaran tersebut berupa rasionalitas yang membawa pada kepercayaan jika Islam menyelamatkan manusia.

“Hal ini pulalah yang membawa Islam sebagai agama yang tanpa paksaan untuk memasukinya,” kata Aher. “Dengan komitmen semacam ini akan muncul satu keyakinan bahwa agama yang paling diridoi Allah adalah Islam.”

Dengan menyelesaikan tahapan pertama, seorang muslim sudah mampu untuk mencapai surga Allah. Namun, apakah hal ini yang diharapkan oleh Islam? Pada dasarnya Allah menginginkan agar kita menyebarkan ajaran ini kepada orang lain agar dapat mencapai keselamatan bersama.

Maka dari itu, ada satu tahapan lagi yang harus dilalui. Tahapan yang kedua adalah kesalehan sosial. Pada tahapan ini seorang muslim harus melalui dua jalan untuk menyelesaikan tahapan ini. Jalan tersebut adalah dakwah dan kontribusi.

Dakwah membawa kita pada usaha untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk mengikuti jalan yang benar. Bagi Aher, betapa dakwah mampu mengajak masyarakat untuk menuju kebenaran.

“Menurut data yang ada, Islam kini terdiri atas 24 persen masyarakat dunia. Sedangkan kaum nasrani menguasai 32 persen masyarakat dunia,” tegas Aher.

Setelah berhasil dengan berdakwah, harus terbangun suatu kontribusi yang bisa diberikan kepada Islam untuk mencapai kesejahteraan. Kontribusi yang perlu dilakukan adalah kontribusi keilmuan, kontribusi profesionalisme, kontribusi materi, dan kontribusi kepemimpinan.

Dalam kontribusi keilmuan, nantinya akan dihasilkan blueprint yang mampu membawa umat pada kesejahteraan. Sedangkan kontribusi profesionalisme diperlukan agar seluruh sumber daya alam bermanfaat sebaik-baiknya bagi kehidupan manusia.

Aher memaparkan, tentunya tidak dipungkiri jika diperlukan sokongan dana yang besar dalam memajukan umat ini. Maka, kontribusi materi akan sangat penting dalam hal ini.  Sedangkan penyatuan dan penyelarasan langkah diperlukan kontribusi kepemimpinan untuk hal ini.

“Kepemimpinan mampu membawa suatu bangsa ke arah yang lebih baik,” ujar Aher. “Dari empat kontribusi yang disebutkan, seorang muslim paling tidak mengambil salah satu dari keempat kontribusi tersebut.”

Dengan dilaluinya kedua tahapan tersebut, bukan hanya kesalehan individu yang didapatkan. Namun, kesalehan sosial yang mampu membawa pada kesejahteraan seluruh umat manusia dapat diwujudkan.[Ed: Tr]

 

Apa Saja yang Pernah Terjadi di Bulan Ramadan?

$
0
0
(Ilustrasi: www.huffingtonpost.com)

(Ilustrasi: www.huffingtonpost.com)

 

Bulan Ramadan—seperti yang kita ketahui—merupakan bulan yang istimewa untuk umat Islam. Yang pertama dan terutama adalah karena di bulan inilah Alquran pertama kali diturunkan, dan selanjutnya kitab ini menjadi pedoman hidup umat Islam sampai akhir zaman.

 

Tentu, kita sudah banyak sekali mendengar dan membaca banyak peristiwa penting terjadi di bulan ini. Banyaknya kejadian penting yang terjadi pada bulan Ramadan menandakan bahwa bulan ini sama sekali bukan bulan yang santai, ataupun menjadikan umat Islam lemah secara fisik.

 

Sebaliknya, kejadian-kejadian besar yang terjadi di bulan Ramadan adalah kejadian-kejadian yang senantiasa menguji fisik, mental, ruhani, dan emosi kita. Berikut di bawah ini sebagian kejadian yang terjadi di bulan Ramadan.

 

1. Ketika Rasululah SAW mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju goa Hiro yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah yang berjarak dua mil dari kota Makkah.

 

Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan selama satu bulan Ramadan penuh. Tatkala datang Ramadan pada tahun ketiga dari masa uzlah, bertepatan tanggal 10 Agustus 610 M dan usia beliau genap berumur 40 tahun Qomariyah lebih 6 bulan 21 hari turun kepada beliau Malaikat Jibril AS mewahyukan surat Al Alaq yang merupa-kan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Inilah yang disebut cikal-bakal turunnya Alquran di bulan Ramadan

 

2. Perang Badar: 17 Ramadan 2 AH – Adalah pertempuran pertama yang dilakukan kaum Muslim setelah mereka bermigrasi (hijrah) ke Madinah melawan kaum Quraisy dari Mekkah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan pihak Muslim yang berkekuatan 313 orang melawan sekitar 1000 orang dari Mekkah.

 

3. Pembunuhan atas Ali bin Abi Thalib: 21 Ramadan 40 H: Khulafaur Rasyidin keempat dan terakhir, dibunuh oleh seorang Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Ia meninggal pada tanggal 23 Ramadan tahun itu juga. Kematiannya menandai berakhirnya sistem kekhalifahan Islam, dan kemudian dimulai dengan sistem dinasti.

 

4. Rasulullah SAW keluar bersama 10 ribu pasukan perang dari kaum Muhajirin dan Anshor menuju Makkah untuk membebaskannya dari kemusyrikan. Faktor keberangkatan beliau disebabkan penyerangan yang dilakukan kabilah Bani Bakar sekutu kaum Quraisy terhadap sekutu Rasulullah SAW kabilah Khuza’ah yang berarti pelanggaran terhadap perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati antara kaum Quraisy dengan Rasulullah SAW.

 

Usaha ini berhasil dengan gemilang tanpa melalui peperangan. tatkala Fathul Makkah itu Rasulullah SAW berdiri dihadapan kaum musyrikin Makkah seraya berkata, ” Menurut kalian apa akan saya lakukan sekarang ?”

 

Mereka menjawab, ”Kebaikan, karena engkau adalah saudara yang baik berasal dari keturunan baik, jika engkau memaafkan kesalahan maka itu harapan kami, akan tetapi jika engkau membalas dendam maka itu sangatlah wajar karena kami pernah berbuat jahat kepadamu.

 

Akhirnya Rasulullah SAW bersabda, “Pergilah, sekarang kalian bebas, aku hanya ingin mengatakan apa yang pernah dikatakan saudaraku Yusuf; tidak ada celaan bagi kalian, semoga Allah mengampuni kalian sesungguhnya Dia maha pengasih.”

 

5. Penghancuran dan penguasaan kota ‘Asqolan yang merupakan pintu masuk menuju kota Al Quds. Penghancuran dan penguasaan kota ini dilakukan oleh Sholahuddin Al Ayyubi sebagai strategi menahan laju kekuatan kaum salib (nasrani) yang akan merebut kota Quds.

 

Pada hari penaklukannya Sholahuddin Al Ayyubi berkata, “Demi Allah sesungguhnya penghancuran benteng di ‘Asqolan lebih aku sukai walaupun aku harus kehilangan seluruh anakku, karena penguasaan ‘Askolan adalah demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin.” Sekarang kota ‘Asqolan dikenal dengan nama kota Asduud di Negara Palestina.

 

6. Pada bulan ini Sultan Murad II dari kekhalifahan Utsmaniyah mengadakan pengepungan kota Qostantiniyah dalam rangka menaklukan dan memasukannya dalam naungan Islam. Peperangan berkecamuk dengan sangat dahsyatnya dan beliau tidak mampu menaklukannya. Akhirnya beliau kembali kepusat pemerintahannya tampa membawa hasil yang dicita-citakan.

 

7. Atas perintah Khalifah Fatimi panglima Jauhar Ash Shiqili meletakan pondasi pertama pendirian Jami’ (Masjid) Al Azhar. Pada tahun 378 H fungsi masjid ditambah menjadi suatu universitas dengan dilakukan pembentukan staff pengajar yang pembahasan utamanya adalah permasalahan hukum-hukum keislaman.

 

Sepanjang masa, Al Azhar selalu menyambut gembira kedatangan para pelajar yang berkeinginan belajar disana. segala fasilitas disediakan seperti tempat tinggal, kebutuhan hidup bahkan halaqoh (kelompok belajar) ilmu-ilmu keislaman yang beragam sehingga para penuntut ilmu dapat memilih halaqoh yang dikehendakinya.

 

8. Tentara Mesir mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriah mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Semboyan pasukan pada peperangan tersebut adalah Allahu Akbar ( Allah Maha Besar).

 

9. Pada bulan ini Khalid bin Walid salah seorang sahabat terkemuka yang terkenal sebagai anglima perang, meninggal dunia.

 

Beliau masuk Islam setelah perjanjian Hudaibiyah pada tahun 7 H. Umar bin Khatab RA memimpin salat jenazah Beliau lalu dimakamkan di Hims dan ada pula yang mengatakan di Madinah.

 

10. Pada bulan ini Napoleon Bonaparte beserta pasukannya melakukan ekspansi ke Mesir tepatnya di kawasan Ghiza. Usaha ini mengalami kegagalan sehingga pada tanggal 23 Ramadan seluruh pasukan meninggalkan Mesir menuju wilayah Syam.

11. Hancurnya berhala-berhala, seperti Latta, Uzza, dan Mana’at milik kaum kafir Quraisy di bulan penuh rahmat dan ampunan ini.[dari: eramuslim.com]

Salman Kembali Undang Abah Iwan Bernyanyi

$
0
0

Pada hari ke-10 Ramadan 1436 H (Sabtu,27/6) , Panitia Pelaksana Program Ramadan (P3R) mengundang musisi Abah Iwan untuk mengisi talkshow Inspirasi Ramadan (Irama). Iwan Abdulrrahman adalah aktivis pegiat alam Wanadri yang kerap kali menciptakan lagu-lagu yang merefleksikan kekagumannya pada alam.

Pembukaan Beasiswa Salman Gelombang 2

$
0
0
disdik.depok.go.id toga

(Sumber gambar: disdik.depok.go.id)

YPM Salman ITB dan Rumah Amal Salman ITB membuka kembali program Beasiswa Salman ITB untuk periode Juli-Desember 2015.

 

Syarat Umum :

  1. Mahasiswa muslim S1 atau D3 dari PTN / PTS di Bandung Raya dan Jatinangor
  2. Angkatan 2012 s.d. 2015
  3. IPK Minimal 2,75
  4. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menerima beasiswa
  5. Bersedia mengikuti pembinaan di Salman ITB
  6. Mengikuti prosedur pendaftaran sesuai mekanisme yang telah ditentukan

 

Fasilitas

  1. Uang Beasiswa Bulanan
  2. Pembinaan Karakter

 

Jenis Beasiswa :

A. Beasiswa Pengajar Quran

  • Beasiswa ini merupakan beasiswa bagi mahasiswa yang bersedia mengajarkan Alquran kepada minimal 5 orang mahasiswa

B. Beasiswa Pemakmur Masjid

  • Beasiswa ini merupakan beasiswa bagi mahasiswa yang bersedia memakmurkan masjid atau musala di dekat tempat tinggal dan kampus
  • Syarat Khusus Beasiswa Pemakmur Masjid
    1. Tidak menerima beasiswa lain
    2. Memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu

C. Beasiswa Tutor Akademik

  • Beasiswa ini merupakan beasiswa bagi mahasiswa yang berkomitmen untuk membimbing mahasiswa TPB ITB untuk mata kuliah Kalkulus / Fisika Dasar / Kimia Dasar.
  • Syarat Khusus beasiswa Tutor
    1. Mahasiswa ITB
    2. IPK > 3

D. Beasiswa Aktivis Kampus

  • Beasiswa ini merupakan beasiswa bagi mahasiswa yang aktif berkegiatan di himpunan atau kemahasiswaan terpusat (Khusus ITB).
  • Syarat Khusus Beasiswa Aktivis Kampus
    1. Mahasiswa ITB
    2. Aktif berkegiatan di Himpunan atau Kemahasiswaan terpusat pada tahun 2015
    3. Memiliki surat rekomendasi dari himpunan atau Keluarga Mahasiswa

 

MEKANISME PENDAFTARAN

  1. 22 Juni – 3 Juli 2015             : Pendaftaran Online

Pendaftaran online di http://bit.ly/1FiSIMb

  1. 6 Juli 2015                              : Pengumuman Tahap 1 (Lolos Administrasi)

Pengumuman disampaikan via website www.salmanitb.com

  1. 7-11 Juli 2015             : Seleksi Wawancara

Seleksi wawancara dilaksanakan di kantor BMK (Bidang Mahasiswa dan Kaderisari) dengan membawa berkas–berkas berikut:

  1. Curulum Vitae
  2. Transkip akademik terbaru
  3. Fotocopy kartu keluarga
  4. Fotocopy KTP
  5. Fotocopy KTM
  6. Pass Foto 4 x 6 cm (2 lembar)
  7. SKTM (Surat keterangan tidak mampu) khusus Beasiswa Pemakmur Masjid
  1. 13 Juli 2015                : Pengumuman Akhir Lolos Beasiswa

Pengumuman disampaikan via website www.salmanitb.com

 

Yasraf Amir Piliang: Kuasai “Levelling” Bahasa, Usik Orang Agar Berpikir!

$
0
0
Prof. Yasraf Amir Piliang menerangkan pemahamannya mengenai intelektual publik, Sabtu (27/6). (Foto: Tristia R.)

Prof. Yasraf Amir Piliang menerangkan pemahamannya mengenai intelektual publik, Sabtu (27/6). (Foto: Tristia R.)

Bandung, (Salman Media) – Tugas intelektual bukan menyuapi masyarakat dengan pandangan. Namun, ia seharusnya “mengganggu” masyarakat agar mau berpikir. Maka dari itu, ia perlu menguasai levelling bahasa.

Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Prof. Yasraf Amir Piliang dalam satu dari rangkaian Course on Intellectual Writing Skills (CIWS), Sabtu (27/6). Bertempat di Gedung Sayap Selatan Salman ITB, Yasraf menerangkan pandangannya ihwal intelektual publik.

“Menurut Michel Foucault, tugas intelektual adalah to disturb people’s mental habits! Ia justru menyadarkan masyarakat agar mampu berpikir,” ujar Yasraf.

Lantaran masyarakat harus disadarkan, maka ada intelektual yang berbicara hal-hal  luas. Ia menjadi rujukan dalam kebudayaan masyarakat. Tipe intelektual inilah yang disebut intelektual publik.

“Biasanya, intelektual publik adalah seorang generalis,” ucap Yasraf. “Dulu ada Aristoteles yang menguasai ragam ilmu seperti Etika dan Fisika sekaligus. Sekarang, intelektual biasanya menguasai hal spesifik, namun bisa menjelaskan banyak hal dari ilmunya.”

Yasraf mencontohkan Yudi Latif. Sebagai ahli tata negara, ia dapat juga berbicara masalah gender dan agama dengan ilmu spesifiknya. Beberapa waktu yang lalu ketika diwawancarai Salman Media, ia mencontohkan dirinya sendiri.

“Contohnya saya fokus belajar semiotika,” papar Yasraf, Jumat (28/12/2014) lalu. “Saya masih tetap bisa menganalisis permasalahan-permasalahan lain seperti Ekonomi, Politik, dan lain sebagainya namun dengan sudut pandang Semiotika.”

Agar masyarakat tersadarkan dan mau berpikir, maka mutlak diperlukan penguasaan bahasa kaum. Ia mencontohkan Nabi dalam agama yang dihimbau untuk berbicara bahasa kaumnya.

“Intelektual publik perlu menguasai bahasa akademik dan bahasa publik,” Yasraf berpendapat. “Ia harus bisa melevel-levelkan bahasanya. Ngomong ke profesor bisa, ke anak kecil juga bisa.”

Penguasaan bahasa akademik diperlukan agar konsep yang dibangun tak kehilangan unsur kecanggihannya. Sedangkan penguasaan bahasa publik diperlukan agar konsep yang dibangun dapat memberikan pencerahan pada masyarakat.

Bagi Yasraf, intelektual tidak bisa serta merta memercayakan kepada orang lain untuk membumikan konsepnya. “Mediator, seperti misalnya jurnalis, tidak akan paham 100 persen maksud saintis. Maka untuk menjadi saintis yang juga intelektual publik, kuasailah bahasa publik,” saran Yasraf.***

Viewing all 2618 articles
Browse latest View live