Dalam Islam, pendidikan merupakan kewajiban keagamaan. Manajer Bidang Dakwah Masjid Salman ITB, M. Yajid Kalam mengungkapkan, setiap orang yang punya kewajiban ini harus diberi ruang untuk memperoleh pendidikan. “Jika ada orang yang tidak bisa mengenyam pendidikan, maka dia harus dibantu. Hal ini tugas kita semua,” tegas Yajid saat diwawancara Salman Media (26/04).
Setiap orang wajib menuntut ilmu, tugas negara dan lembaga pendidikanlah untuk memfasilitasinya. Yajid menuturkan, kondisi kenegaraan saat ini belum ideal. Banyak orang yang belum terayomi untuk mendapat pendidikan.
Menurut Yajid, untuk mengatasi masalah ini perlu ada perubahan dalam masyarakat. Masyarakat diharapkan jangan individualistik. Maksudnya, masyarakat jangan memandang bahwa memfasilitasi pendidikan itu hanya kewajiban orang tua masing-masing anak, tapi tanggung jawab kita bersama.
“Ketia orang tuanya tidak mampu, berarti tanggung jawab kita”, ungkap Yazid. “Menyerahkan hal ini hanya kepada negara bukanlah solusi.”
Hal ini harus menjadi bagian dari kesadaran masyarakat secara utuh sebagai tanggung jawab bersama. Yajid menuturkan, negara hanya kepanjangan tangan dari masyarakat itu sendiri. “Kalau itu sudah bisa dibangun, saya yakin masalah-masalah pendidikan ini bisa diselesaikan”, ungkap Yajid.
Yajid menganalogikan, tidak ada masjid yang tidak selesai dibangun. Hal ini karena semua umat islam merasa itu miliknya. Pesantren yang sudah berdiri berpuluh-puluh tahun tetap eksis, padahal awalnya tidak disubsidi negara. Menurut Yajid, ini karena ada rasa kepemilikan dari masyarakat.
“Pendidikan ini tanggung jawab kita bersama. Jika ada sekolah runtuh ayo kita urunan (patungan.red), jika ada guru yang tidak dibayar ayo kita urunan, jika ada orang yang tidak bisa sekolah ayo kita urunan. Karena negara ini juga urunan,” pungkas Yajid.
Dalam Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 setelah amandemen mengatakan, “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.” Ketika negara memang sudah terbukti gagal mengurus pendidikan warganya, apakah kita akan berpangku tangan? Alangkah baiknya sebagai muslim, perbaikan tak cukup hanya didambakan terlebih dituntut, namun juga diupayakan semampu kita.