Quantcast
Viewing all 2618 articles
Browse latest View live

Menjaga Kesehatan dengan Mengurangi Penggunaan Plastik

Coba bayangkan, bagaimana jika di depan mata kita terhampar jalanan bersih. Tak ada sampah sekecil apapun. Selokan dengan aliran airnya lancar tanpa sampah, taman dan pohon-pohon di sekelilingnya, dan segarnya udara yang kita hirup. Siapa sih yang mau lingkungannya penuh sesak dengan sampah?

Di tempat wisata, saat musim liburan sampah mulai menggunung. Sampah plastik mendominasi. Kebanyakan bekas pembungkus makanan. Kita tentu prihatin dengan kondisi itu. Selain menimbulkan suasana tidak nyaman, dari pembungkus makanan itu juga bisa mengganggu kesehatan tubuh manusia. Kok bisa sih?

Kertas Pembungkus Makanan atau biasa disebut kertas nasi  tersedia dengan dua  ukuran. Ukuran Besar 30 cm x 40 cm dan ukuran Kecil 25 cm x 35 cm. Tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Plastik yang melapisi kertas pembungkus mengandung berbagai zat kimia.

Jenis plastik sendiri beraneka ragam, ada Polyethylene, Polypropylen, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum, plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang. Satuan-satuan yang lebih kecil biasa disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan. Selanjutnya, monomer akan berpindah ke tubuh orang yang mengonsumsinya.

Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran). Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantung dari material plastik dan bahan kimia penyusunnya. Perpindahan monomer-monomer plastik ke dalam makanan dipicu oleh beberapa hal, yaitu panas, asam dan lemak.

“Sebaiknya sayur bersantan, susu dan buah-buahan yang mengandung asam organik tidak dibungkus plastik dalam keadaan panas, ataupun kalau terpaksa jangan digunakan terlalu lama,” kata Dedi Supriyatna aktivis lingkungan dari Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Guna (LPTT), di kantor LPTT Sadang Serang Selasa (18/9).

Plastik boleh saja  digunakan jika bahan yang dimasukkan dalam keadaan dingin.  Memang ada plastik khusus yang bertuliskan tahan lemak dan tahan dingin. Akan tetapi, tetap saja plastik jenis ini hanya boleh dipakai selama bahan yang dimasukkan tidak panas. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan ke dalam plastik, semakin cepat terjadi perpindahan ini.

“Kalaupun terpaksa menggunakan plastik sebagai pembungkus, usahakan secepat mungkin makanan dapat dipindahkan ke wadah yang aman, karena semakin lama kontak makanan dengan plastik, semakin banyak bahan berbahaya yang pindah ke makanan,” ujar lajang yang biasa di panggil kang Dedi itu.

Selain itu, usahakan menghindari air minum dalam kemasan yang terpapar matahari, atau permen yang telah lengket dengan pembungkusnya karena leleh oleh panas. Perhatikan juga untuk tidak menuang air minum atau sayuran panas ke dalam wadah plastik dan menggunakan alat-alat makan dari plastik saat makanan masih panas. Pilih makanan yang dikukus dengan dibungkus daun bukan plastik,  seperti lember atau lontong.
Bahan yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan adalah Polyethylene yang tampak bening, dan Polypropylen yang lebih lembut dan agak tebal. Poly Vinyl Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan. Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vinyl Chlorida (PVC) bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar dioksin. Dioksin adalah suatu racun yang sangat berbahaya bagi manusia.

Dioksin ini bersifat larut dalam lemak. Maka dioksin dapat terakumulasi dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Kandungan dioksin tersebar (97,5%) ke dalam produk pangan secara berurutan konsentrasinya yaitu daging, produk susu, susu, unggas, daging babi, daging ikan, dan telur. [Tr]

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Rakean Al-Barra: Adik PAS yang Peka Terhadap Perbedaan Budaya

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Raekan Al-Barra (Foto: Aulia Mulya Dewi)

Rakean Al-Barra (Foto: Aulia Mulya Dewi)

Hari semakin gelap dan dingin. Namun, kehangatan begitu terasa diantara sebuah keluarga ditemani kakak-kakak Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB. Sebagian Kakak ada yang sedang solat magrib, adapun yang tengah asyik berbincang-bincang dengan keluarga Rakean Al-Barra.

Rakean, yang akrab disapa Raka ini baru 6 bulan tinggal di Indonesia lagi setelah tujuh tahun berada di Amerika. Normalnya saat ini Raka telah duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, namun ketika kembali ke Indonesia, Raka memilih Home Schooling saja. Sedangkan untuk bersosialisasi, Raka mengikuti mentoring PAS ITB semester 57.

Ada perbincangan menarik yang dapat dipetik mengenai kunjungan adik a la kakak PAS Ahad (9/12) lalu. Kebanyakan isinya berupa perbedaan budaya yang dialami oleh ketiga bersaudara ini. Salah satunya mengenai kisah tiga bersaudara Rakean Al-Barra, Hanif Al-Barra, dan Ilman Al-Barra. Ketiganya sangat merasakan banyak perbedaan budaya antara budaya di Indonesia dengan budaya di Amerika.

Terkejut. Hal itulah yang dirasakan oleh keluarga Al-Barra ketika kembali ke Indonesia lagi. Banyak perubahan yang terjadi dengan negara asalnya itu. Sehingga ketika kembali ke Indonesia perlu banyak adaptasi dengan kampung kelahiran keluarga Al-Barra ini.

Raka, yang merupakan Kakak dari kedua adiknya sangat kritis terhadap permasalahan yang ada di Indonesia. Perbedaan yang dirasakan Raka seperti, kemacetan yang seringterjadi di Indonesia khususnya di Bandung. Selain itu Raka sempat merasa asing ketika di Indonesia mayoritas beragama muslim ternyata banyak yang tidak bersikap seperti seorang muslim.

Contoh kecil saja, sampah dibuang sembarangan, sedangkan saat Raka berada di Amerika, ia tidak akan membuang sampah sampai menemukan tempat sampah. Saat Raka berada di negeri minoritas muslim justru semakin banyak hal yang membuat Raka sadar akan jati dirinya sebagai seorang muslim.

Indonesia membuat Raka menjadi lebih banyak bersabar. Sabar bahwasanya budaya di Indonesia dengan budaya yang ada di Amerika jelas berbeda. Kendati begitu Raka masih serig bersilaturahmi dengan teman-temannya di Amerika melalui email.

Kedua orang tua Raka terus menanamkan untuk tidak mudah mengeluh, tidak mudah lelah ketika menghadapi perbedaan itu.“Pokoknya berusaha jangan mengeluh jangan merasa cape, jangan merasa berat meninggalkan Amerika,” pesan Lia Bakhtiar kepada anaknya.

Perbedaan budaya antara budaya Indonesia dan budaya Amerika sangat berbeda. Hal tersebut membuat Raka sadar dan berpikir layaknya orang dewasa. Bahwa dirinya adalah seorang insan yang tinggal dimanapun akan tetap bersikap menjadi seorang muslim. Hal ini selaras dengan pepatah mengatakan “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Selain Raka, adik-adik PAS lain pun rajin dikunjungi kakak PAS. Silaturahmi di sini biasa disebut “Kunjungan Adik”. Hal tersebut biasa dilakukan kakak-kakak PAS khususnya kakak kelompok mentoring PAS. Kunjungan adik bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap adik saat berada di rumah.

Biasanya akan ada perbedaan sikap adik antara di rumah dan saat mentoring. Selain itu, kunjungan adik juga merupakan ajang memperpanjang rezeki. Kakak-kakak biasa diberikan sajian khusus, kemudian mengobrol dengan orang tua adik sehingga dapat menambah banyak link.

Kunjungan biasanya dilakukan usai mentoring rutin maupun di hari-hari biasa. Banyak hal yang didapatkan saat kunjungan. Sharing kisah keluarga berkisar soal kehidupan berumah tangga hingga bagaimana rasanya memiliki dan mengurus anak.***

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Toleransi dalam Islam Seperti Apa, Sih?

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Gambar: cantuar.blogspot.com

Gambar: cantuar.blogspot.com

Awan hitam menaungi Yerusalem. Orang-orang terlalu takut beribadah sesuai keyakinannya. Penguasa Byzantium menutup akses ke tempat ibadah.

Namun, perlahan cahaya terang masuk ke kota suci itu. Pada tahun 637, serombongan tentara di pimpin singa gurun pasir, Khalifah Umar bin Khattab muncul di sekitar kota. Toleransi antar umat beragama mulai dibiakkan. Jadilah Yerusalem kota suci bagi tiga agama besar, Islam, Kristen, dan Nasrani.

Khalifah Umar memberi contoh langsung toleransi umat beragama. Ketika ia diajak berdoa oleh pemuka agama Kristen di gereja, Umar menolak. Ia berkeras bahwa jika ia berdoa di sana, muslim akan menggunakannya sebagai alasan untuk mengubah gereja menjadi masjid. Tentu itu akan merampas hak orang kristen. Akhirnya Umar berdoa di luar gereja.

“Toleransi dalam islam tetap berpegang pada akidah. Tentunya, dengan memegang prinsip Lakum dinukum waliyadiin, (bagimu agamamu, bagiku agamaku.red)” ujar Tiar Anwar Bachtiar ketua pemuda Persis, Sabtu (29/9).

Wujud implementasi dari lakum diinukum waliyadiin adalah mengakui orang lain punya agama, disamping kita yang berislam. Artinya, umat Islam tetap berpegang pada akidah yang benar. Umat Islam tidak mengaggap agama orang lain itu benar, namun tetap berpegang teguh hanya agama kita yang benar.

Prinsip pertama toleransi, tambah Tiar, berpegang pada akidah yg benar. Pada saat yang sama diterapkan prinsip la ikraha fi din atau tidak ada paksaan dalam beragama. “Kewajiban kita hanya menyampaikan saja. Kita persilahkan mereka melaksanakan prinsip dan keyakinan yang mereka yakini. Seperti itu toleransi dalam islam,” tambah Peneliti INSIST itu.

Islam menolak pembenaran pada agama lain. Oleh sebab itu, toleransi dalam Islam anti pluralisme. Bila toleransi dikaitkan dengan pluralisme, itu sama saja mengakui Islam salah yang lain juga salah. Bila terjadi perbenturan antar agama, dilakukan musyawarah dan mengadakan perdamaian.

“Dulu di Madinah banyak penganut pemeluk ajaran lain, Kristen, Yahudi, Nasrani. Saat hijrah ke Madinah Rasulullah SAW berdamai dengan mereka. Rasulullah tetap duduk bersama dengan pemeluk agama lain. Sehingga muncul yang disebut Piagam Madinah,” ujar pria berusia 33 tahun itu.

Apa yang dilakukan Khalifah Umardengan tidak berdoa di gereja, adalah satu sikap toleransi. Ia tetap pada koridor batas kepercayaan masing masing. Bukan berarti juga Khalifah Umar menyediakan tempat ibadah bagi agama lain. Namun, tempat ibadah (gereja) itu hakikatnya telah ada di sana sejak lama.

“Khalifah Umar memberi kelonggaran bagi pemeluk agama lain. Ada gereja, ada tembok ratapan saat umar menaklukan Yerusalem. Di Yerusalem ada beragam pemeluk agama. Sebelum dikuasai islam tidak terjadi perlakuan seperti itu,” ujar pria yang akrab disapa Ustad Tiar ini. “Ketika dikuasai Yahudi hak orang kristen diamputasi, dikuasai Kristen sebaliknya. Islam melarang untuk menghancurkan tempat ibadah komunitas agama lain.”

Toleransi merupakan cara kita memberikan kesempatan pada orang lain mengekspresikan keyakinannya. Kalau umat kristen menyebarkan agamanya, itu sah-sah saja. Yang tidak boleh adalah memperkosa hak-hak orang lain. Misal melakukan pemaksaan dalam beragama. Walaupun kewajiban sebagai Muslim adalah wama alaina ilal balagh (menyampaikan kebenaran), Islam sangat melarang keras pemaksaan dalam beragama.

Ditanya pendapatnya tentang hukum mengucapkan selamat natal, ia kembali berpegang pada prinsip bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Natal baginya menyinggung masalah ibadah dan akidah umat beragama lain.

“Kita tidak menjadi umat yang non-toleran sepenuhnya saat tidak mengucapkan selamat natal. Yang pasti itu sudah menjadi ritual ibadah agama lain. Kita tidak diucapi selamat Idul Fitri juga oleh umat lain ya tidak usah marah,” ujar Tiar.

Akhir kata, menurut Tiar jika Islam diterima dengan baik dan dijalankan dengan konsisten, maka akan menjadi rahmat bagi alam semesta. [Tr]

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Pengumuman Hasil Akhir Beasiswa Perintis III

Image may be NSFW.
Clik here to view.
logo BP alus

Selamat kepada 255 Beswan Perintis III terpilih. Daftar Beswan dapat dilihat online di sini atau diunduh di sini.

Penerima beasiswa harap memperhatikan beberapa pengumuman di bawah ini:

AGENDA BESWAN PERINTIS 3 (13 JANUARI 2013)  

  1. Wajib mengikuti TRAINING MOTIVATSI, informasi Bidik Misi dan Pemberian Modul Belajar pada tanggal 13 Januaari 2012 jam 08.00 WIB.
  2. Acara bertempat di GSG masjid Salman ITB
  3. Akan dilakukan pembentukan kelompok Tutorial
  4. Peserta harap mengenakan pakaian bebas, rapi dan sopan.
  5. Informasi Hub Irfan (085222888950)
Image may be NSFW.
Clik here to view.

Penutupan PAS ITB untuk Dibuka Kembali

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Poster penutupan PAS Semester 57 (Foto: Tristia R.)

Poster penutupan PAS Semester 57 (Foto: Tristia R.)

Riuh tepuk tangan bergema di ruangan Gedung Serba Guna (GSG). Sebuah pertunjukan drama dan paduan suara calon kakak baru semester 58 mengundang riuh tersebut. Adik, Kakak dan Orang tua Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB turut menyanyikan lagu “Yang Terbaik Bagimu”- Ada Band.

Paduan suara tersebut ditutup dengan jatuhnya sebuah replika komet yang berada diatas GSG Ahad lalu, (23/12/12). Dengan berakhirnya semester 57 ini, maka mentoring rutin semester selanjutnya telah dibuka kembali.

Selain penampilan calon kakak baru semester 58, penampilan Forum Orang Tua (FOTA) pun tak kalah hebat. Mereka menyanyikan lagu sunda dan lagu “Kasih Ibu” yang mana lirik “Ibu”nya diganti dengan kata “Kakak”.

Penampilan yang tak kalah seru adalah penampilan dari adik-adik Club PAS. Adik Surviva menampilkan seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan selama satu semester 57 kemarin. “Materi-materi yang udah diajarkan selama satu semester ini dijadikan satu cerita,” kata Silmi Ita Fauziah, ketua Divisi Surviva.

Selain surviva, ada Asterik (Aksi Seni Teater dan Tarik Suara) menampilkan sebuah lagu ciptaan mereka berjudul “Jangan Buang Sampah Sembarangan”. Club Perisai Diri (PD) pun unjuk kebolehan mereka bersama pelatih mereka langsung. Sedangkan club Bocah Kreatif (Bokre) dan Penulis Cilik (Pencil) membuka stand yang berisikan karya-karya mereka selama satu semester.

Sama seperti penutupan-penutupan mentoring PAS sebelumnya. Adik-kakak dan orang tua adik menampilkan sesuatu di penutupan ini. Penampilan terpenting adalah penampilan kakak-kakak baru semester selanjutnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada semester selanjutnya di PAS, yaitu semester 58. [Tr]

Image may be NSFW.
Clik here to view.

PASundan Camp: Nuansa Sunda di Bumi Perkemahan Ciwidey

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Foto: Nury Nabilla Auliaadnin

Foto: Nury Nabilla Auliaadnin

Ahad sore (30/12/12), pelataran Masjid Salman ITB dipenuhi oleh adik-adik SD kelas 1-6. Sebagian adik ada yang langsung memeluk kedua orang tuanya. Setelah tiga hari dua malam sebelumnya mereka telah mengikuti PASundan Camp.  Kemah alam Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB ini bertempat di Bumi Perkemahan Rancacangkuang, Ciwidey.

Nuansa Sunda begitu terasa karena  setiap adik membawa sebuah angklung, oleh-oleh Pasundan Camp. Lantas beberapa adik memainkan angklung itu dengan cara menggoyang-goyangkannya. Beberapa adik mengenakan syal batik bermotifkan awan mega mendung. Kemudian Adik, Kakak, dan Orangtua berfoto bersama di depan Masjid Salman ITB.

“Kenapa cuma 3 hari aja? Seminggu gitu kan asyik!” ungkap Leni Nurlaeni, orang tua Aini. Tiga hari memang tidak terasa. Namun acara yang dikemas sungguh terasa.

Acara yang dikemas selama tiga hari dua malam tersebut bernuansakan sunda. Konten acara terdiri dari permainan-permainan tradisional, orkes karinding yang berasal dari sumedang, sampai petunjuk-petunjuk arah pun menggunakan bahasa sunda. Bahkan nama kelompok adik pun diambil dari tokoh-tokoh perwayangan sunda.

Pada malam kedua adalah malam api unggun dan muhasabah. “Kami disadarkan kembali tentang eksistensi kami selama di dunia ini sebagai makhluk Allah yang hidup sementara di dunia, dan pasti akan kembali pada-Nya,” Kata kak Aini, Wali adik kelompok Bima.

Pada setiap kegiatan selalu diselipkan nilai-nilai tauhid. Adik merasakan bagaimana melakukan salat di alam, dengan pakaian seadanya. Adik pun menghafal ayat-ayat Alquran bersama Wali adik masing-masing, seperti Juz Amma dan ayat kursi. Serangkaian acara ditutup oleh perang air dengan menggunakan pistol air.[Tr]

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Ini Perihal Perasaan, Tapi Ini Logis, Bung! (2)

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Gambar dari infothread.org

Gambar dari infothread.org

Di bagian pertama seri tulisan ini, telah dipaparkan bagaimana kekuatan “perasaan” dapat menjadi suplemen dalam mengerjakan segala sesuatu. Sony Heru Sumarsono, salah satu dosen dari Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH) ITB mengatakan, di otak orang yang jatuh cinta, kadar neurotransmitter menjadi naik sedikit. Dalam kondisi neutransmitter yang sedikit naik, orang bisa berkreasi lebih baik.

Namun, bagaimana jika manusia terus ditempa oleh asupan-asupan yang memainkan perasaannya? Tanpa memberi celah yang layak untuk berpikir sesuai logika?

Mari beranjak ke negeri Jerman. Pada saat itu, tepatnya sedari tahun 1930-an, partai (Nationalsozialismus) NAZI mengadakan program propaganda besar-besaran. Josseph Goebbels, sang menteri propaganda membentuk the Reich Chamber of Commerce di tahun 1933. Organisasi ini mengurus bagaimana sastra, seni ,musik, radio, film, dan surat kabar diproduksi. Kontennya pun diseleksi ketat. Hanya konten-konten yang membela NAZI yang diizinkan laik naik.

Dari tadi khusyuk ngomongin propaganda, tapi sebenarnya artinya apa sih?

Nah, propaganda menurut ahli komunikasi adalah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memengaruhi sikap melalui berbagai penyebutan alasan-alasan dengan mempresentasikan hanya satu sisi dari seseuatu. Propaganda biasanya diulang berkali-kali dan disebar pada media. Media yang digunakan pun harus menjangkau masyarakat luas. Ini dia poin yang penting, propaganda biasanya memproduksi pesan yang cenderung emosional dibanding rasional.

Selain propaganda a la NAZI, program-program televisi di Indonesia pun menjadi contoh bagaimana perasaan lebih diutamakan ketimbang rasio. Para pemirsa televisi di negeri ini mayoritas adalah masyarakat yang masih tradisional. Mereka memilih program televisi sesuai dengan rujukan perasaan (menyenangkan, mengharukan) dibandingkan memakai rujukan pikiran (mis: edukatif, menambah wawasan). Kita dapat melihat bagaimana seorang ibu memilih untuk menonton sinetron tak mutu ketimbang film dokumenter yang edukatif.

Baiklah. Simpulan menyeramkan yang didapat yakni sekelompok orang mungkin amat kuasa memainkan perasaan kita. Sadar tidak sadar, jika tidak dipikirkan matang-matang pasti akan terlena. Lalu, bagaimana solusi agar kita tidak terperdaya oleh permainan perasaan?

Sebelum berbicara solusi, izinkan saya memaparkan satu teori komunikasi terkait. Dua psikolog sosial, Richard Petty dan John Cacioppo mengembangkan teori kemungkinan elaborasi. Teori ini mencoba menjelaskan dengan cara yang berbeda di mana Anda mengolah informasi yang Anda terima.

Terdapat dua rute dalam pengolahan informasi, yaitu rute sentral dan rute periferal. Ketika kita mengolah informasi melalui rute sentral, kita memikirkan secara aktif dan mempertimbangkannya berlawanan dengan yang telah kita ketahui. Namun, jika kita kita mengolah informasi melalui rute periferal, kita akan menjadi sangat kurang kritis. Dua hal ini bergantung pada seberapa besar keterkaitan personal isu tersebut dengan kita.

Jadi, mengolah segala asupan informasi dengan rute sentral (menjadi kritis) dapat dijadikan salah satu solusi penangkal “penguasaan” perasaan. Dan tentu, pedoman dua rujukan sepanjang hayat umat Muslim, Alquran dan Sunah– adalah dua hal yang highly-recommended dijadikan pisau analisa tiap bit informasi yang kita hirup. [Tr]

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Rekrutmen Beasiswa Salman ITB 2013

Bidang Kemahasiswaan dan Kaderisasi (BMK) Salman ITB membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh beasiswa.

Syarat:
•    Mahasiswa ITB ataupun luar ITB angkatan 2008-2012
•    Bersedia mengikuti program pembinaan Salman ITB
•    Tidak sedang menerima beasiswa sejenis
•    Melengkapi persyaratan administrasi

Jenis Beasiswa:
•    Beasiswa Aktivis
•    Beasiswa Wirausaha
•    Beasiswa Riset
•    Beasiswa Muadzin
•    Beasiswa Pengajar Al-Quran
•    Beasiswa Ekonomi
•    Beasiswa Biaya Hidup
•    Beasiswa Tutor TPB

Cara Pendaftaran :

1.    Mengisi formulir online.
-    Jika Anda sedang menerima beasiswa Salman, isi pada tautan berikut

-    Jika Anda tidak sedang menerima beasiswa Salman, isi di sini pada tautan berikut

2.    Menyerahkan berkas kelengkapan administrasi beasiswa pada saat wawancara, meliputi:
-    Formulir Beasiswa (Form Pendaftaran Beasiswa Salman 2012)
-    Surat Pernyataan (link unduh)
-    Transkrip Nilai Terbaru
-    Surat Keterangan Tidak Mampu (khusus untuk Beasiswa Ekonomi)
-    Proposal Riset (khusus untuk Beasiswa Riset)
-    Proposal Bisnis (khusus untuk Beasiswa Wirausaha)

Batas Waktu:
Pendaftaran online (1-10 Januari 2013)

Wawancara (14-19 Januari 2013)

Pengumuman (21 Januari 2013)

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Pendaftaran Beasiswa Perintis Seleksi Jawa Barat dan Seleksi MA [7 Januar-8 Februari 2013]

Pendaftaran:

7 Januari-8 Februari 2013

Persyaratan:

1. Siswa Kelas XII yang Berasal dr SMA/SMK Jurusan IPA atau Teknik di Jawa Barat untuk Beasiswa Perintis Jabar.
2. Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Jurusan IPA di Jawa Barat untuk Perintis MA.
2. Mendaftar Ke Koordinator masing2 Kab/kota
3. Fotokopi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
4. Fotokopi Kartu keluarga
5. Fotokopi Kartu Pelajar/KTP
6. Mengisi Formulir dengan Lengkap
7. Mengisi Surat Kesediaan Orang tua (SKO).
8. Mengikuti seleksi Try Out 1 tanggal 17 Februari 2013 dan Try out 2 tanggal 10 Maret 2013.
9. Persyaratan pendaftaran dibawa pada saat TO-1 pada tgl 17 Februari 2013

 

Formulir Pendaftaran dan SKO utk Beasiswa Perintis Jabar (SMA dan SMK) dapat diunduh di sini.

Formulir Beasiswa Perintis Jabar SMA dan SMK

SKO PERINTIS SMA dan SMK Jabar
Formulir Pendaftaran dan SKO utk Beasiswa Perintis Madrasah Aliyah (MA) dapat diunduh di sini.

Formulir Beasiswa Perintis MA Jabar

SKO perintis MA Jabar

Narahubung:

LPP Salman ITB
Komplek Masjid Salman ITB Lantai 1. Jl. Ganesha No.7 Bandung 40132 Telp. (022) 2504186

Irfan (085222888950)
Mira (085795588825)

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Belajar Demokrasi dari Negeri Paman Sam (1)

Image may be NSFW.
Clik here to view.
IVLP (Foto: photos.state.gov)

IVLP (Foto: photos.state.gov)

Dalam hitungan pekan, insya Allah saya dan enam orang lainnya dari Indonesia akan berkunjung ke Amerika sebagai peserta International Visitor Leadership Program (IVLP). Selama tiga pekan, saya diajak oleh USA Department State untuk mengenal Amerika dengan fokus Young Leaders Working for Peaceful Change and Democratic Societies.

Peserta program akan diajak untuk mengenal keberagaman etnis dan agama di Amerika. Diperkenalkan pula sistem politik yang dibangun pemerintahannya untuk mengakomodasi keberagaman ini. Peserta juga akan diajak untuk mengenal partisipasi masyarakat dan kaum muda Amerika dalam ranah demokrasi dan pengambilan kebijakan oleh negara.

International Visitor Leadership Program (IVLP) sendiri merupakan program pertukaran profesional yang berada di naungan U.S. Department of State’s Bureau of Educational and Cultural Affairs. Program ini dirancang untuk membangun saling pengertian antara Amerika dan negara lainnya. Akan terdapat kunjungan yang merefleksikan minat dari peserta profesional dan sasaran kebijakan luar negeri Amerika. Ada pun pesertanya adalah pembuat opini dalam pemerintahan, kebijakan publik, media, pendidikan, ketenagakerjaan, seni, dan bidang kunci lainnya di negara asalnya. Peserta sendiri dipilih oleh kedutaan besar Amerika yang tersebar di seluruh dunia.

Saya sendiri mewakili SalmanITB.com dalam program ini. Peserta lainnya berasal dari berbagai organisasi di seluruh Indonesia, seperti Muhammadiyah; Sekretariat Jawatan Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan Fransiskan Papua (SKPKCFP); Komisi Nasional Pemuda Indonesia (KNPI); Forum Komunikasi Lintas Iman (Forkasi) Gorontalo; Jaringan Perempuan Fakfak (JPF); dan Human Rights Working Group Indonesia.

Selama di Amerika, saya akan melakukan dialog dengan masyarakat Amerika yang berkecimpung dalam organisasi politik dan kemasyarakatan. Ada 5 kota dari 5 negara bagian yang berbeda yang akan saya dan teman-teman dari Indonesia kunjungi, yaitu: Washington DC, New York City di New York, Austin di Texas, Kansas City di Missouri, dan Seattle di Washington.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Washington DC (Foto: cheapdcinternhousing.com)

Washington DC (Foto: cheapdcinternhousing.com)

Perjalanan saya di Amerika rencananya akan dimulai dari Washington DC. Di ibu kota Amerika tersebut, peserta akan diajak berdiskusi mengenai federalisme di Amerika, Pemerintahan Amerika dan masyarakat sipil, dan El Pluribus Unum yang artinya lebih-kurang: meski beragam, tetap satu.

Beberapa lembaga dan tokoh yang akan kami temui di Washington DC adalah Eric Bjornlund, Georgetown University’s Masters Program in Democracy and Governance; Dr. Jeremy Mayer; US Department of State; US Department of Justice; White House Office of Public Engagement; Ms. Luisa Boyarski dari Georgetown Center for Public and Nonprofit Leadership (CPNL); National Endowment for Democracy; Dr. Sue Gunawardena dari Freedom House; dan Ms. Ginny Thornbugh dari Interfaith Disability Advocacy Coalition (IDAC).

Selain itu, kami juga rencananya akan mengunjungi beberapa museum di Washington. Selain melakukan tur museum, peserta juga akan melakukan diskusi dengan staf museum berkenaan dengan proses demokrasi di Amerika. Beberapa museum yang akan kami kunjungi adalah National Museum of American Indian dan Newseum.

Di National Museum of American Indian, peserta diajak berdiskusi berkenaan isu masyarakat asli Amerika dan Hawaii. Diceritakan pula proses integrasi mereka dengan pemerintahan federal Amerika. Sedangkan di Newseum, peserta diajak berdiskusi dengan Freedom Forum yang akan mengusung tema hubungan media sebagai “wasit” antara pemerintah dan masyarakat sipil. Tak lupa, dampak perkembangan media baru terhadap hubungan ini turut dibahas.

Selesai dari Washington DC, peserta akan mengunjungi New York City. Peserta akan diajak berdiskusi mengenai peran organisasi antar keyakinan (interfaith) dalam mempromosikan perubahan demokrasi. Selain itu, peserta juga akan diajak berdiskusi berkenaan pemuda dalam mengarahkan inisiatif antar keyakinan.

Kami diagendakan bertemu dengan Imam Shamsi Ali dari Islamic Cultural Center of New York. Di New York, beliau juga memegang amanah sebagai anggota Dewan Penasihat untuk beberapa organisasi antar keyakinan. Bersama beliau, kami akan mendiskusikan perihal misinya dalam menyatukan media, organisasi kepemudaan, dan komunitas lainnya. Semua dilakukan demi mengirimkan pesan toleransi dan tanggung jawab sosial ke kalangan organisasi antar keyakinan New York.

Tokoh agama lain yang akan kami temui adalah Rabbi Arthur Scneier dari Appeal of Consciense Foundation. Yayasan yang dibangun beliau merupakan organisasi antar keyakinan yang memadukan koalisi antara sektor bisnis dan pemimpin agama untuk mempromosikan resolusi perdamaian, toleransi, dan konflik etnis. Bersama beliau, peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya merangkul stakeholder di luar organisasi komunitas religius untuk mengefektifkan promosi terkait dialog dan resolusi perdamaian.

Di New York City, kami juga berencana bertemu dengan organisasi kepemudaan antar keyakinan yang memiliki fokus untuk menumbuhkan inisiatif di komunitas lokal. Dengan mereka, kami akan berdiskusi perihal dampak organisasi kepemudaan dalam pengembangan masyarakat sipil yang kuat.

 

Bersambung

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Belajar Demokrasi dari Negeri Paman Sam (2-habis)

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kota Austin, Texas. (Foto: johnrrogers.com)

Kota Austin, Texas. (Foto: johnrrogers.com)

Setelah New York City, hari berikutnya kami akan berkunjung ke Austin, Texas. Pemerintah kota Austin termasuk unik di Amerika. Pasalnya, mereka sudah mempersiapkan generasi penerus dalam aktivitas politik sejak bangku SMA.

Di kota ini, saya dan kawan-kawan akan diperkenalkan tentang akuntabilitas organisasi pemerintahan, kebebasan berekspresi, dan pemimpin muda dalam kelas di sekolah menengah. Adapun lembaga dan tokoh yang akan kami temui, antara lain: Eddie Rodriquez dari Texas State Representative, Texas Sunset Commision, Leadership Austin, dan Dr. James Henson dari University of Texas di Austin.

Kami juga diagendakan untuk bertemu dengan pelajar Amerika dari Westwood High School International Baccalaureate Program. Rencananya, kami akan berdiskusi dengan pelajar sekolah menengah terkait kepemimpinan. Para pelajar akan berbagi pandangan tentang kepemimpinan, peluang kepemimpinan untuk pemuda Amerika, serta pandangan mereka terkait tanggung jawab dan peran pelajar sekolah menengah di masyarakat.

Kami juga akan diajak melihat langsung musyawarah Austin City Council antara masyarakat dan pemerintah lokal. Dalam pertemuan ini, masyarakat memiliki peluang untuk mengungkapkan segala hal terkait isu lokal kepada pemerintah lokal, termasuk protes atau ekspresi dukungan terhadap kebijakan pemerintah lokal.

Kota selanjutnya yang akan kami kunjungi adalah Kansas City, Missouri. Di kota ini, kami akan menggali lebih banyak tentang inisiatif pemerintah lokal untuk membantu pengembangan masyarakat, kerjasama publik dan swasta untuk pembuatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sukses, dan penyatuan pelayanan masyarakat. Fokus belajar kami di kota ini adalah kerjasama LSM,  pemerintah negara bagian, dan pemerintah kota untuk mencapai hasil yang positif dalam masyarakat.

Adapun lembaga dan tokoh yang akan kami temui, antara lain: Chamber of Commerce melalui Centurion Program for Young Business Professionals, Mid-America Regional Council, Kansas City Youth Advocacy Office untuk pembahasan terkait Kansas City Youth Commision, Kansas City Local Initiatives Support Corporation (LISC), Kansas City Indian Center, dan Youth Volunteer Corp.

Kami juga akan mengunjungi The Negro Leagues Baseball Museum. Museum ini didedikasikan untuk mengenang perjuangan persamaan atlit Afrika dan Amerika. Pasalnya, orang-orang kulit hitam saat itu dilarang bermain dalam Major League Baseball karena ras mereka.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Seattle, Washington (Foto: starbasejet.com)

Seattle, Washington (Foto: starbasejet.com)

Kota terakhir yang akan kami kunjungi sekaligus sebagai penutup IVLP adalah Seattle di negara bagian Washington. Negara bagian Washington bukanlah Washington DC sang ibu kota negara Paman Sam. Kedua tempat ini kebetulan memiliki nama yang sama. Perbedaannya tampak dari lokasi geografisnya. Washington DC sendiri terletak di kawasan Pantai Timur, sedangkan negara bagian Washington justru terletak di Pantai Barat.

Di Seattle, kami akan diajak untuk mengeksplorasi tentang pengaruh lobi organisasi terhadap proses pengambilan keputusan, hukum negara lawan hukum federal, dan pemanfaatan media dalam pesan politik dan aktivitas akar-rumput. Beberapa tokoh dan lembaga yang akan kami kunjungi adalah: New Approach Washington, Prof. John McKay, Uplift International, Center for Women and Democracy, dan Our American Generation.

Di kota ini juga ada 2 lembaga yang akan mendiskusikan tema yang saya sukai dan tunggu-tunggu, yaitu New Media dan Citizen Journalism. Kedua tema itu akan didiskusikan oleh 2 lembaga yang berbeda, yaitu Fuse Washington dan Crosscut.com.

Fuse Washington sendiri adalah kelompok advokasi online yang bekerja untuk menyediakan kanal komunikasi dan pengorganisasian untuk negara bagian Washington. Caranya dengan memadukan antara alat komunikasi dan pengorganisasian online dengan model tradisional penyatuan masyarakat. Ada pun capaiannya adalah peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses politik dan demokrasi di Washington.

Bersama Fuse Washington, kami akan berdiskusi menyoal media baru dan aktivitas akar-rumput. Fuse Washington selaku narasumber akan memaparkan pengorganisasian dan komunikasi masyarakat yang inovatif berbasis internet.

Sedang Crosscut.com merupakan media penuntun (guide) harian masyarakat untuk mengkonsumsi berita-berita lokal, khususnya untuk kawasan Barat Laut Amerika yang mencakup negara bagian Washington, Oregon, Idaho, dan Montana. Posisi yang diambil Crosscut.com berangkat dari masyarakat Barat Laut Amerika yang kesulitan untuk membaca 2 atau 3 koran dalam sehari untuk mendapatkan informasi lantaran kesibukannya. Dalam hal ini, Crosscut.com membantu menemukan jurnalisme dan komentar lokal terbaik dari berbagai media dan blog di Amerika.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Crosscut.com (Foto: dlcache.com)

Crosscut.com (Foto: dlcache.com)

Selain sebagai penuntun, crosscut.com juga berperan sebagai forum untuk penulis dan masyarakat untuk melaporkan dan mendiskusikan berita lokal. Cakupan berita crosscut.com pun cukup luas, meliputi politik, bisnis, seni, dan gaya hidup.

Pun tidak sembarang jurnalisme yang diusung Crosscut.com. Media nirlaba ini berusaha menyajikan berita yang mendalam dan mendorong resolusi jangka panjang dari sebuah isu, bukan hanya sekedar konflik dan jalan buntu. Selain itu, media yang bermarkas di Seattle ini juga sangat terbuka terhadap ide dan cara baru dalam melihat masalah.

Rencananya, bersama Crosscut.com, kami akan mendiskusikan perihal masyarakat yang mengarahkan jurnalisme di era media baru. Tentang jurnalisme yang berada dalam area ketertarikan publik (public interest). Bagaimana pun, ide ini tengah berkembang dalam era media baru dan memiliki peran penting untuk memfungsikan demokrasi.

Terkait program ini, saya akan mempublikasikan kegiatan selama di Amerika di blog ini, baik dalam bentuk tulisan, foto, maupun video. Harapannya, semoga banyak inspirasi-inspirasi positif untuk membangun masyarakat di Indonesia dari kunjungan singkat selama di Amerika.

Aamiin.***

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Pendaftaran KARISMA LEARNING CENTRE Periode 32.2

Wah, semester baru sudah datang nih! Keluarga Remaja Islam Salman ITB (KARISMA ITB) membuka kembali pendaftaran untuk kegiatan bimbel khusus adik-adik SMP dan SMA loooh. Pengajarnya oke-oke dan adik-adik bisa dapat jaket, modul plus kartu adik KARISMA ITB. Ayo daftar dan ajak teman-temannya ya.. Ditunggu kedatangannya di sekretariat KARISMA ITB lantai 1 gedung kayu Masjid Salman ITB!

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Pembagian Bantuan Peralatan Sekolah dari Rumah Amal Salman

Pendidikan adalah gerbang membangun peradaban. Di penghujung tahun 2012, Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan dan Rumah Amal Salman  mengadakan pembagian bantuan peralaan sekolah untuk 100 anak berpresasi di sepuluh Kampoeng Bangkit.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sebuah apresiasi terhadap siswa-siswi SD yang berprestasi pada  semester ganjil tahun belajar 2012/2013.

Seleksi sendiri dilaksanakan oleh masing-masing kader kampoeng Bangkit . Menurut Retno, salah seorang staf  Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan mengungkapkan rencananya pada tiap penghujung semester akan dilaksanakan kegiatan semacam in. Diharapkan, adik-adik yang berada di Kampoeng Bangkit termotivasi untuk lebih berprestasi lagi dalam bidang akademik.

Di samping itu, terdapat kegitan pemberian bantuan langsung dari para muzakki Rumah Amal Salman ITB. Berikut foto-foto kegiatan pembagian bantuan peralatan sekolah.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
DSCN2839

Adik-adik berprestasi di Kampoeng Bangkit Mekarwangi, Lembang.

 

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Sedang membagikan kepada

Dadan, Manajer SDM Rumah Amal Salman ITB , memberikan bantuan peralatan tulis pada adik-adik dari Kampoeng Bangkit Bongkaran.

 

 

Image may be NSFW.
Clik here to view.
DSCN2841

Retno, pengurus kegiatan Kampoeng Bangkit tengah berfoto bersama adik-adik berprestasi di Kampoeng Bangkit Mekarwangi, Lembang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pembagian Bantuan Peralatan Sekolah dari Rumah Amal Salman from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Open Recruitment: Pengajar Karisma Learning Center

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Open recruitment pengajar KLC.

Open recruitment pengajar KLC.

Keluarga Remaja Islam Salman (Karisma) ITB melalui Karisma Learning Center (KLC) Salman ITB kembali membuka program bimbingan belajar untuk SMP dan SMA. Pendaftaran untuk pengajar dibuka hingga 24 Januari 2013. Sedangkan kegiatan belajar dimulai tanggal 28 Januari 2013.

Adapun pelajaran yang dibahas adalah Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia. Sistem belajar dibuat berkelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 6 hingga 10 orang. Waktu pelaksanaan belajar dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 5 bulan. Kegiatan belajar diselenggarakan pada pukul 16.00 setiap hari Senin hingga Kamis setiap minggunya. Untuk jadwal pengajar bisa disosialisasikan saat forum pengajar perdana pada 27 Januari 2013.

Bagi teman-teman yang berminat sebagai pengajar adik-adik SMP/SMA bisa mendaftarkan diri melalui link ini:

https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=dF81RlJ1VlB6dkV4bzNxMFNUdjVhTmc6MQ

Setelah mengisi mohon SMS dengan format
Nama#Universitas#Jurusan#Mapel yang dikuasai(boleh lebih dari satu)#E-mail#No.Telp#SIAP

kirim ke 085646525628 Tomy Prasetya.

 

Open Recruitment: Pengajar Karisma Learning Center from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Pengajian Warga Ganesha: Kenalkan Rasulullah SAW Pada Anak Sedari Dini!

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Pengajian Warga Ganesha pada Santu, 12 Januari 2013. (Foto: Tristia R.)

Pengajian Warga Ganesha pada Santu, 12 Januari 2013. (Foto: Tristia R.)

Untuk pertama kalinya di tahun 2013, Bidang Dakwah Salman ITB kembali mengadakan Pengajian Warga Ganesha pada Sabtu (12/1). Bertempat di Ruang Utama Masjid Salman, hadir sebagai pemateri adalah K.H. Mochammad Ridwan Jauhari. Dalam pemaparannya, Ridwan menyinggung sedikit banyak perihal Maulid Nabi dan meneladani Rasulullah SAW.

“Buat apa kita merayakan Maulid Nabi besar-besaran tapi perilaku kita jauh dari Baginda Rasulullah SAW?” tekan Ridwan.

Di bagian awal pemaparannya, Ridwan juga mengungkapkan fenomena anak-anak tahun 90-an yang mengidolakan Soekarno. Hal ini dapat dimaklumi karena Soekarno sebagai tokoh berhasil digaungkan beberapa pihak dengan sangat baik. Kemudian, ia menghubungkan pengenalan tokoh Soekarno tersebut dengan penokohan Rasulullah SAW.

“Mengapa anak-anak kita tidak mengidolakan Rasulullah SAW? Karena kita, sebagai orang tua, tidak mengenalkannya sedari dini,” simpul Ridwan.

Anak-anak zaman sekarang, menurut Ridwan, semakin jauh dari lantunan shalawat dan ayat-ayat Al-Qur’an. Mereka lebih lancar melafalkan lagu-lagu pop yang liriknya tidak keruan. Tugas orangtua lah yang kembali berusaha membangun pendidikan keislaman yang tepat.

“Keluarga itu pondasi. Apapun profesi sang anak kelak, kalau pondasi keluarga yang dibangun benar-benar baik, pasti sang anak akan menjadi sosok yang baik pula,” papar Ridwan. “Ingat, bagi para ibu, kalian adalah tulang punggung negara. Jadi dapat disimpulkan pentingnya peran ibu.”

Dwi, salah satu ibu yang mengikuti pengajian mengatakan, dirinya rutin mengikuti Pengajian Warga Ganesha sedari 2012 lalu. Ia ingin menambah pengetahuan mengenai Islam dengan mengikuti acara ini.

Warga yang menghadiri acara ini lebih banyak dari pengajian terakhir. Desember 2012 lalu, hanya tujuh orang yang menghadiri pengajian ini karena hujan lebat. Warga yang datang mayoritas berasal dari Kelurahan Lebak Siliwangi.

Pengajian Warga Ganesha: Kenalkan Rasulullah SAW Pada Anak Sedari Dini! from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Pengumuman Seleksi Administrasi dan Wawancara Beasiswa Salman

Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah SWT, tahap seleksi berkas beasiswa Salman ITB telah selesai dilaksanakan. Sesi selanjutnya adalah sesi wawancara. Bagi yang lulus persyaratan administrasi, silakan lihatjadwal wawancara dan laksanakan wawancara sesuai dengan jadwal yang dibuat.

 

Nama-nama yang lulus ke tahap wawancara dapat diunduh di sini.
Sedangkan untuk jadwal wawancara dapat diunduh di sini.

 

Tambahan:
Bagi beasiswa wirausaha, jadwal wawancara dilakukan setelah seleksi proposal bisnis. Oleh karena itu, harap mengumpulkan proposal bisnis yang memuat:
1. gambaran umum bisnis
2. lama keberjalanan bisnis dan besar omset (bagi yang sudah berjalan)
3. Rancangan biaya

 

maksimal Selasa, 15 Januari pukul 23.59 WIB

 

Narahubung
Ikhwan : Iwan Nurfahrudin (089656293289)
Akhwat : Millaty (085724497358)

Pengumuman Seleksi Administrasi dan Wawancara Beasiswa Salman from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Salman Film: “Garap Film Dokumeter Masjid Salman ITB”

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Proses shooting film. (Foto: Aulia M. D)

Proses shooting film. (Foto: Aulia Mulya Dewi)

Salman merupakan masjid kampus ITB yang selalu berkembang dari tahun ke tahun. Hal tersebut terbukti dengan adanya dokumentasi dari Salman Film, salah satu unit kegiatan yang ada di Masjid Salman ITB. Awal tahun 2013 ini Salman Film mulai menggarap sebuah profil dimana menggambarkan seluruh kegiatan-kegiatan di masjid salman ITB.

Pembuatan profil Masjid Salman ITB ini bertujuan untuk publikasi keluar, bahwa salman memiliki banyak kegiatan dari tiap unit dan bidangnya. Sebuah film dokumenter dalam bentuk feature, yang nantinya akan dimuat dalam bentuk CD. Publikasi keluar disini nantinya akan menjadi bekal untuk orang-orang Salman yang akan pergi ke luar negeri.

“Awal tahun ini dari Salman Film ada yang mau ke Prancis, ada yang ke Amerika,” ungkap Yopi D. Nafis, Kameramen Film Dokumenter Salman. Film ini juga sebagai kenang-kenangan untuk alumni para aktivis Salman. “Dengan Vidieo itu, kita nggak usah ngomong lagi tentang Salman,” tambah Yopi yang juga sebagai Sound Engineer di Salman Film.

Proses pembuatan film ini sederhana, karena tidak memerlukan peralatan-peralatan untuk shooting seperti diproses pembuatan film-film sinema atau film bioskop. Hanya bermodalkan kamera SLR, Tripod, dan mix untuk merekam suara yang diperlukan.

Segala bentuk shooting film telah dilakukan. Saat ini film dokumenter Salman sedang dalam tahap editing. Targetnya akhir bulan Januari ini telah selesai.

Salman Film: “Garap Film Dokumeter Masjid Salman ITB” from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Muker PAS ITB: Bukan Sekedar Musyawarah dan Rapat Biasa

Musyawarah merupakan jalan atau cara bersama untuk memecahkan persoalan. Mengambil keputusan bersama dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut lazim dilakukan oleh suatu organisasi, baik organisasi besar maupun kecil. Musyawarah pun kerap dilakukan oleh salah satu unit salman, yakni Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB.

Musyawarah ini rutin dilakukan selama tiga tahun sekali. Musyawarah ini dinamakan Musyawarah Kerja (MUKER). “Muker itu untuk membentuk visi jangka menengah, atau  arahan untuk tiga tahun kedepan,” Kata Rifky Tabrizi (Kak Upin, kakak PAS Semester 52) saat ditanya tujuan diadakannya Muker PAS (21/01).

Muker yang dilakukan 18-20 Januari lalu adalah untuk merumuskan visi PAS selama tiga tahun kedepan. Musyawarah tidak dilakukan di lingkungan salman, namun bertempat di daerah Cibodas, Lembang.

Ada hal unik dalam Muker PAS ini. Kebanyakan orang akan beranggapan musyawarah itu tegang, seperti dalam sidang dan sebagainya. Pada kenyataannya Muker ala unit PAS ini lain.

Pada sela-sela kegiatan Muker ini diisi dengan hiburan-hiburan dari Kakak-kakak PAS sendiri. Hiburan seperti bermain angklung, main sepak bola, jalan-jalan pagi, sampai foto-foto bersama. Hal tersebut dilakukan sebagai refresh diri dari kepenatan setelah beradu argumen dan mengeluarkan ide-ide kreatif Kakak-kakak PAS.

Selain itu dalam setiap kegiatan muker tidak hanya diselipkan kegiatan-kegiatan bersifat duniawi saja. Kegiatan seperti ngaji kakak (Ngakak) setiap bada solat subuh dan bada solat magrib pun kerap dilakukan. Hal yang terpenting disini adalah dalam menjaga hijab khususnya antara kakak putra dan kakak putri.

Dalam muker ini membahas setiap elemen-elemen PAS. Elemen tersebut terdiri dari empat komisi, yakni komisi organisasi, komisi kakak, komisi adik, dan komisi orangtua dan alumni. Setiap komisi telah dibentuk sebelumnya, jauh-jauh sebelum Muker berlangsung, tiap komisi telah merumuskan berbagai permassalahan-permasalahan seta solusinya.

Maka, muker menjadi wadah untuk mempersentasikan setiap hal-hal yang telah dirumuskan untuk disetujui oleh semua anggota. Setelah semua komisi mempersentasikan berbagai masalah dan visi komisinya, maka yang paling penting adalah bagian tanya jawab.

Pada muker ini juga ada Sidang Tengah Tahun (STT). Hal tersebut sebagai sidang pengesahan kakak-kakak PAS baru sehingga resmi menjadi kakak PAS ITB. selain itu juga sebagai ajang silaturahmi antara kakak baru dengan kakak yang sudah lebih dulu masuk PAS.

Silaturahmi begitu terasa bagi kakak-kakak baru semester 58. Hal tersebut dirasakan oleh Derajat Fitra M. (Kak Ajat). “Dapet pencerahan baru, kalau ternyata kekeluargaan itu emang penting,” katanya. Menurut mahasiswa agroteknologi Unpad ini pengalaman muker ini sangat seru.

Sehingga terbentuklah visi keseluruhan dari tiap komisi yang telah disetujui oleh semua anggota PAS yang mengikuti Muker selama tiga hari dua malam. “Terbentuknya generasi islam yang unggul dan berkarakter”.

Demi mencapai satu visi PAS yang utama “Membentuk generasi Rabbi Radhiyya”, maka sangat diperlukan suatu visi jangka menengah. Sehingga unit PAS ini lebih terarah dan menjadi  suatu wadah organisasi yang lebih baik lagi. [GR]

Muker PAS ITB: Bukan Sekedar Musyawarah dan Rapat Biasa from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Rumah Amal Salman Adakan Sosialisasi Manajemen Pengelolaan Zakat

Image may be NSFW.
Clik here to view.
zakat-28-Oct

Gambar: kaffa2010.blogspot.com

Undang-undang nomor 23 tahun 2011 mengenai  zakat menerapkan aturan baru untuk integrasi pengelolaan zakat. Lembaga-lembaga zakat non-pemerintah wajib mendapat izin dari pemerintah untuk menjadi Lembaga Amil Zakat (LAZ). Bagaimana dengan nasib lembaga zakat lain yang tidak memenuhi syarat menjadi LAZ? Lembaga-lembaga tersebut dapat membantu LAZ dengan menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ).

Rumah Amal Salman sendiri sudah mendapat izin dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tingkat propinsi sebagai LAZ. Untuk menyelamatkan nasib lembaga-lembaga pengumpul zakat lain, Sabtu (26/1), Rumah Amal Salman mengundang sebanyak 30 masjid dalam sosialisasi Manajemen Zakat di GSS Salman ITB.  Selain memberikan seminar, Rumah Amal Salman juga menawarkan kepada lembaga-lembaga amil masjid untuk menjadi UPZ yang membantu Rumah Amal Salman.

Kendati masjid-masjid yang diundang cukup banyak, hanya sebanyak 7 masjid yang hadir. Berlangsung pada pukul 09.00, sesi pertama diisi dengan serba-serbi aturan zakat secara fiqih oleh Ustad Andri dari Bidang Dakwah (BD) Salman ITB. Sesi kedua diisi dengan bahasan manajemen pengelolaan zakat oleh Syamsurijal selaku Direktur Eksekutif Rumah Amal Salman.

“Dulu sebelum ada undang-undang no 23 tahun 2011, lembaga pengumpul zakat swasta menghimpun dana yang lebih besar,” ujar Syamsurijal. “Kini, BAZNAS jadi kuat karena menjadi regulator dan pemungutan zakat.”

Menurut Syamsurijal, berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam pun rupanya menentang keberadaan undang-undang ini. Dalam pasal 38, tertulis larangan untuk sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin yang berwenang. Padahal, banyak jumlahnya badan amil zakat yang belum mengetahui proses pendistribusian yang baru ini.

“Kini, undang-undang ini juga sedang diajukan untuk ditinjau ulang oleh berbagai kalangan umat Islam ke Mahkamah Konstitusi,” ungkap Syamsurijal.

Suhermin, salah satu peserta seminar mengatakan seminar ini bermanfaat untuk pengetahuan hukum zakat. Selaku sekretaris masjid, ia dapat menjelaskan secara lengkap mengenai ketentuan zakat pada muzakki.

“Untuk bergabung dengan Rumah Amal Salman sebagai UPZ, saya akan membicarakannya dengan pengurus DKM saya,” ujar ibu yang menjadi sekretaris Masjid At-Taubah daerah Cipaganti ini.

Rumah Amal Salman Adakan Sosialisasi Manajemen Pengelolaan Zakat from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Comic Flood “Happy Birthday Dear Prophet!”: #1 The Legacy of Rasulullah

 

Image may be NSFW.
Clik here to view.
"The Legacy of Rasulullah" oleh Andriani Suryansyah

“The Legacy of Rasulullah” oleh Andriani Suryansyah

Dengan era keterbukaan informasi, benak kita dan masyarakat dunia dibanjiri dengan pemberitaan media, terutama media barat. Mau tidak mau, kita semua telah ‘dibanjiri’ dengan informasi negatif mengenai Islam. Perlu ada penyeimbangan berita yang positif tentang Islam, terutama tentang Rasulullah SAW.

Terlepas dari perbedaan pendapat tentang Maulid Nabi, Rumah Qurani mengajak teman-teman untuk memanfaatkan momen maulid ini untuk mem-posting dan mengkreasikan informasi tentang islam yang positif lewat media komik yang ringan, ramah, dan mudah dicerna. Comic flood ini juga dipersembahkan sebagai hadiah untuk Rasulullah SAW yang telah mengorbankan segalanya untuk kita.

SalmanITB.com bekerja sama dengan Rumah Qurani sebagai kanal penyalur komik-komik yang dibuat dalam proyek Comic Flood ini.

 

Comic Flood “Happy Birthday Dear Prophet!”: #1 The Legacy of Rasulullah from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Viewing all 2618 articles
Browse latest View live