
Orhan Cicek, Tokoh Penggerak Dialog Antar Agama di Australia (kanan) bersama Salim Rusli, Manajer Bidang Pengkajian dan Penerbitan (BPP) Salman ITB dalam Kuliah Umum “Menegakkan Dakwah Islam di Tengah Dunia yang Multikultural”, Senin (3/11) lalu. (Foto: Fathia U.)
Oleh: Fathia Uqim
Senin (3/11) lalu, Salman ITB didatangi Orhan Cicek, M.A., Intelektual Turki sekaligus penggerak dialog antar agama asal Australia. Pria yang menjabat sebagai Senior Executive Advisor of the Australian Intercultural Society ini hadir sebagai pemateri dalam Kuliah Umum Gratis yang diadakan oleh Bidang Pengkajian dan Penerbitan (BPP) Salman. Ia banyak mengungkapkan soal makna eksistensi hidup manusia.
“Harkat derajat manusia di sisi Allah adalah ‘Ahsanu Taqwim’ atau mulia, dan ‘Asfalas Saafiliin’ atau hina,” ujarnya.
Cicek menganalogikan proses manusia menuju taqwa dengan batu intan. Sebelum mewujud menjadi sebuah batu mulia, mesti ada proses selama jutaan tahun untuk membentuknya. Sama halnya dengan manusia. Berbagai ujian dan masalah membuat kita lebih dekat dengan Allah SWT.
“Hanya dengan mempraktekkan ilmu yang kita peroleh, maka kita akan mendapat derajat Ahsanu Taqwim,” tukasnya.
Cicek berharap, Muslim dan Muslimah dapat menerapkan nilai Islam dalam kehidupannya sehari-hari. Lebih lanjut lagi, mampu mengajak orang-orang di luar Islam untuk mengikuti jalan yang sama.
Selain Orhan Cicek, kuliah umum yang bertema “Menegakkan Dakwah Islam di Tengah Dunia yang Multikultural” tersebut juga mengundang Prof. Dr. Yazid Bindar, M.Sc, selaku Anggota Dewan Pakar Salman. Kuliah yang bertempat di ruang Gedung Serba Guna (GSG) Salman ini dihadiri oleh banyak jama’ah, meski salah satu pematerinya berbicara dalam bahasa Inggris. [Ed: Dh]