Quantcast
Channel: Masjid Salman ITB
Viewing all 2618 articles
Browse latest View live

Orhan Cicek: Manusia Bagai Batu Intan

$
0
0

 

Orhan Cicek, Tokoh Penggerak Dialog Antar Agama di Australia (kanan) bersama Salim Rusli, Manajer Bidang Pengkajian dan Penerbitan (BPP) Salman ITB dalam Kuliah Umum

Orhan Cicek, Tokoh Penggerak Dialog Antar Agama di Australia (kanan) bersama Salim Rusli, Manajer Bidang Pengkajian dan Penerbitan (BPP) Salman ITB dalam Kuliah Umum “Menegakkan Dakwah Islam di Tengah Dunia yang Multikultural”, Senin (3/11) lalu. (Foto: Fathia U.)

 

Oleh: Fathia Uqim

Senin (3/11) lalu, Salman ITB didatangi Orhan Cicek, M.A., Intelektual Turki sekaligus penggerak dialog antar agama asal Australia. Pria yang menjabat sebagai Senior Executive Advisor of the Australian Intercultural Society ini hadir sebagai pemateri dalam Kuliah Umum Gratis yang diadakan oleh Bidang Pengkajian dan Penerbitan (BPP) Salman. Ia banyak mengungkapkan soal makna eksistensi hidup manusia.

“Harkat derajat manusia di sisi Allah adalah ‘Ahsanu Taqwim’ atau mulia, dan ‘Asfalas Saafiliin’ atau hina,” ujarnya.

Cicek menganalogikan proses manusia menuju taqwa dengan batu intan. Sebelum mewujud menjadi sebuah batu mulia, mesti ada proses selama jutaan tahun untuk membentuknya. Sama halnya dengan manusia. Berbagai ujian dan masalah membuat kita lebih dekat dengan Allah SWT.

“Hanya dengan mempraktekkan ilmu yang kita peroleh, maka kita akan mendapat derajat Ahsanu Taqwim,” tukasnya.

Cicek berharap, Muslim dan Muslimah dapat menerapkan nilai Islam dalam kehidupannya sehari-hari. Lebih lanjut lagi, mampu mengajak orang-orang di luar Islam untuk mengikuti jalan yang sama.

Selain Orhan Cicek, kuliah umum yang bertema “Menegakkan Dakwah Islam di Tengah Dunia yang Multikultural” tersebut juga mengundang Prof. Dr. Yazid Bindar, M.Sc, selaku Anggota Dewan Pakar Salman. Kuliah yang bertempat di ruang Gedung Serba Guna (GSG) Salman ini dihadiri oleh banyak jama’ah, meski salah satu pematerinya berbicara dalam bahasa Inggris. [Ed: Dh]


Kunjungan Aktivis ke Pengurus, Agar Sillaturrahim Tetap Terjalin

$
0
0
Beberapa Aktivis, ketua unit dan Asrama putra serta putri Masjid Salman ITB sedang berfoto bareng bersama istri dari Prof. Dr. Ir. Suwarno, Ahad (9/11). Foto Bustomi.

Aktivis Salman ITB berfoto bersama istri Prof. Dr. Ir. Suwarno, Ahad (9/11).
Foto Bustomi.

Aktivis Masjid Salman ITB mengadakan kunjungan pengurus ke ruma Ketua Divisi Bidang Dakwah (BD) Salman, Prof. Dr. Ir. Suwarno, Ahad (9/11) kemarin. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat tali sillaturrahim antara pengurus dengan aktivis Salman. Selain ber-sillaturrahim, kesempatan itu juga digunakan untuk berbagi pengalaman dan pendapat.

“Jadi dengan begitu tidak ada penghalang antara kita dengan pengurus. Ada keterbukaan, dan jadi kekeluargaan,” ujar Penanggung Jawab Kunjungan, Muhammad Ihsan.

Kegiatan ini akan terus dilakukan, agar aktivis mampu mengeksplorasi perspektif akan permasalahan umat lebih luas. Kunjungan kali ini merupakan kunjungan yang ke-3 di tahun 2014. Pertemuan langsung antara pengurus dan aktivis Salman memang jarang, mengingat kesibukkan para pengurus yang cukup padat. Prof. Suwarno sendiri juga menjabat sebagai Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. [Ed: Dh]

Teater Menara Galang Dana Demi “Parlemen Setan”

$
0
0
Salahsatu adegan dalam pentas Teater Menara sebelumnya.

Salah satu adegan dalam pentas “Cinta: Cintailah Hati, Cinta Tuhan”, Februari lalu. (Foto: Tristia R.)

 

Bandung, (Salman Media) – Teater Menara Salman tengah mempersiapkan pentas besar. Drama “Parlemen Setan” yang trailer-nya telah dipentaskan di beberapa tempat, kini akan ditampilkan secara penuh. Pentas tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Desember mendatang.

Anggota Tim Produksi Teater Menara Annisa Nadhira mengungkapkan, Teater Menara akan melakukan penggalangan dana. Berbagai cara dilakukan seperti kerjasama dengan sponsor, mencari donatur, serta berjualan merchandise Teater Menara.

“Ini adalah inisiatif dari tim produksi penanggungjawab bidang fundraising. Rencana awalnya, Jumat (14/11) depan saat Bedah “Tafsir Salman”, kita akan buka stand,” ujarnya, Selasa (11/11).

Ketua Teater Menara Harun Suaidi pun mengutarakan harapannya terkait pentas besar “Parlemen Setan” ini. Ia mengatakan, karena tema pentas ini menyampaikan kritik sosial, ia berharap para penonton dapat menyimak dengan baik.

“Semoga ini jadi pentas yang menggelitik, pentas yang bisa nyentil orang untuk berpikir. Kami berharap, kami bisa ngasih ‘sesuatu’ untuk dipikirkan dan direnungi oleh audience yang datang,” katanya.

Selain pentas besar pada Desember mendatang, Teater Menara terlebih dahulu akan mementaskan trailer “Parlemen Setan” pada Ahad (23/11), November ini. Trailer terakhir akan ditampilkan pada Minggu (14/12) siang. [Ed: Dh]

 

Berilmu Dulu, Baru Beramal

$
0
0
Ustadz Chandra Aditya, Lc (Alumnus S2 Madinah International University) sedang memaparkan materi tentang "Implementasi Keimanan Melalui Interaksi dengan Alquran", Jumat (7/11) di Ruang Utama Masjid Salman ITB. Foto Bustomi.

Ustadz Chandra Aditya, Lc (Alumnus S2 Madinah International University) sedang memaparkan materi tentang “Implementasi Keimanan Melalui Interaksi dengan Alquran”, Jumat (7/11) di Ruang Utama Masjid Salman ITB.
Foto Bustomi.

Umat Muslim layaknya terus mendekatkan diri pada Allah. Dalam hal ini, keimanan diukur dengan seberapa jauh kita mengenal al-Qur’an. Itulah mengapa kita wajib mencari ilmu agar dapat menerapkan isinya.

“Mencari ilmu wajib atau fardlu ‘ain atas setiap Muslim. Minimal ilmu yang membimbing ibadah kita sehari-hari,” kata Ustadz Chandra Aditya, dalam Mabit Ashabul Qur’an, Ahad (7/11) lalu di Ruang Utama Masjid Salman ITB.

Salah satu cara untuk mengimplementasikan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan mempelajari sunnah. Chandra menjelaskan, fungsi sunnah menurut Imam Asy-Syafi’I ialah untuk menguatkan hukum yang ada dalam al-Qur’an. Selain itu, juga untuk menjelaskan masalah dengan cakupan mujmal atau global. Contohnya, memaparkan tata cara shalat, wudlu, pengurusan jenazah, dan lain-lain.

Dalam acara yang diadakan oleh Majelis Ta’lim (MATA) Salman tersebut, Chandra menyimpulkan bahwa memiliki ilmu sebelum beramal itu penting. “Agar tidak terjadi kesalahan yang besar nantinya,” ujar Alumnus S2 Madinah International University tersebut. [Ed: Dh]

Tiar Anwar Bachtiar: Jadilah Pemuda Kaya Gagasan!

$
0
0
Ustad Tiar Anwar Bachtiar, M. Hum sedang memaparkan materi tentang ‘Dinamika Sejarah Pergerakan Pemuda’, Rabu (29/10) di cc Selasar Barat Kampus ITB. Foto Bustomi.

Tiar Anwar Bachtiar sedang memaparkan materi tentang ‘Dinamika Sejarah Pergerakan Pemuda’, Rabu (29/10) di cc Selasar Barat Kampus ITB.
(Foto: Bustomi)

Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, rupanya telah berencana memajukan negeri ini sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Meski masih duduk di Sekolah Rakyat –Sekolah Dasar di masa itu—ia tidak berkecil hati untuk mewujudkan mimpinya. Bapak Bangsa Indonesia ini terus menyimpan rencana demi rencana, hingga ia didaulat menjadi Presiden RI.

Itulah mengapa ia tak gagap lagi melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin. Konsep-konsep yang sudah ia susun tinggal direalisasikan. Menurut penulis “Sejarah Nasional Indonesia: Perspektif Baru”, Tiar Anwar Bachtiar, dalam hal ini Soekarno merupakan pemimpin yang baik karena memiliki gagasan yang matang.

“Kita sebagai generasi muda harusnya sudah mempunyai ide dan gagasan sebelum menjadi calon pemimpin,” ujarnya dalam acara ITB Berwawasan, yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB, Rabu (29/10) lalu.

Tiar menjelaskan, pemimpin-pemimpin besar lahir dari pemuda yang kaya wacana, gagasan, dan ide. Mereka tidak menjadi pemimpin bermodal nekat yang tak tahu arah. Di kegiatan bertema “Dinamika Sejarah Pergerakan Pemuda” itu, Tiar juga menghimbau agar pemuda terus memperkaya wacana dengan membaca.

“Jadi, perkayalah wacana dari buku-buku,” ujarnya. [Ed: Dh]

Tafsir Harus Relevan dengan Ilmu Pengetahuan

$
0
0
Sebagian kontributor Tafsir Salman berfoto bersama pada acara Bedah Buku dan Soft Launching Tafsir Salman. (Foto: Aikhalid)

Sebagian kontributor Tafsir Salman berfoto bersama pada acara Bedah Buku dan Soft Launching Tafsir Salman. (Foto: Aikhalid)

Bandung, (Salman Media) – Perubahan merupakan suatu keniscayaan. Namun, Alquran merupakan kitab terakhir yang berlaku untuk tiap perubahan zaman. Penafsiran Alquran pun sepatutnya memberikan konklusi agar manusia senantiasa bertauhid lagi berbuat kebaikan di tiap zaman. Untuk itu, tafsir Alquran harus relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa.

Demikian disampaikan Pakar Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Rosihon Anwar, Jumat siang (14/11) ketika menjadi pembicara pada Bedah Buku Soft Launching Tafsir Salman. Dalam Ruang Utama Masjid Salman ITB, Rosihon menekankan, proses penafsiran Alquran tidak boleh berlangsung stagnan.

“Tafsir harus bisa menggali kandungan Alquran agar berdialog dengan perkembangan zaman,” ujar Rosihon.

Rosihon sendiri menyambut dengan baik upaya penafsiran Alquran yang dilakukan oleh pihak Salman. Baginya, tafsir ini merupakan upaya agar Alquran dapat menjawab perkembangan ilmu pengetahuan kini. Ia melontarkan pujian ketika tim tafsir dari beragam latar belakang ilmu mengungkap arti “hamparan” (mihadza) dalam Surat An-Naba.

“Arti dari ‘hamparan’ ini memberi kepuasan kepada para pakar intelektualitas untuk menyingkapnya,” puji Dekan Fakultas Ushuluddin UIN SGD ini . An-Naba sendiri dalam Tafsir Salman dibahas dalam sudut pandang ilmu tektonik lempeng, ilmu atom, biologi, dan meteorologi.

Di samping memberikan pujian, Rosihon pun mengajukan masukan-masukan untukSalman dalam menyusun tafsir. Tim tafsir seharusnya mengundang ahli balaghah yang ahli dalam memaparkan psikologi bahasa Alquran. Psikologi bahasa, menurutnya, dapat memberikan kedalaman tersendiri dalam memahami Alquran.

Ia pun mewanti-wanti kepada semua tim Salman agar tidak menafikan tafsiran Alquran yang lain. Ia menyorot Tim Tafsir Ilmiah Salman yang mengeyampingkan tafsiran Ibnu Abbas terhadap arti Al-‘Adiyat, kuda yang berlari kencang. Tim Tafsir sendiri memiliki penafsiran lain untuk Al-‘Adiyat, yaitu partikel-partikel yang bergerak kencang.

“Kuda pada zaman dahulu memiliki kosakata yang beragam. Al-‘Adiyat digamparkan sebagai kuda yang berlari kencang. Tidak mungkin masyarakat Arab diberi kosakata Alquran yang mereka belum ketahui (partikel-partikel),” ungkap Rosihon.

Guru Besar Fisika Teoritik Energi Tinggi ITB Freddy P. Zen, selaku pembicara kedua dalam bedah buku berpendapat, kita harus senantiasa hati-hati dengan keterbatasan kita. Baginya, proses penafsiran Alquran tidak boleh melampaui penelaahan yang berada di luar jangkauan ruang dan waktu.

“Yang jelas ikuti Alquran dan Sunnah walaupun logika kita belum sampai. Logika itu terbatas, yang tidak terbatas itu Yang Maha Benar dan itulah pegangan kita.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Info Beasiswa

$
0
0

Daftar Beasiswa S2 (dan S3) ke LN yang masih open untuk tahun 2015:

LPDP – Beasiswa Pendidikan Indonesia (Untuk studi di universitas ranking Top 300 dunia ataupun universitas terpilih di dalam negeri)

http://www.lpdp.depkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor/

Deadline: 19 November 2014

LPDP – Beasiswa Presiden (untuk studi di Universitas ranking Top 50 dunia)

http://www.lpdp.depkeu.go.id/beasiswa/presidential-scholarship/

Deadline: 19 November 2014

LPDP – Beasiswa Afirmasi

(persyaratan khusus dari daerah tertinggal dan mahasiswa berprestasi tingkat nasional)

http://www.lpdp.depkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-afirmasi/

Dealine: open

Erasmus Mundus (Action 1)

http://eacea.ec.europa.eu/erasmus_mundus/results_compendia/selected_projects_action_1_master_courses_en.php

Deadline: Desember 2014

LOTUS+ (Erasmus Mundus Action 2)

http://www.lotusplus.eu/

Deadline: 1 Maret 2015

ALFABET (Erasmus Mundus Action 2)

https://www.alfabet-em.cz/

Deadline: 31 Desember 2014

EM Joint Doctorate (EMJD)

(Khusus untuk S3)

http://eacea.ec.europa.eu/erasmus_mundus/results_compendia/selected_projects_action_1_joint_doctorates_en.php

Deadline: Desember 2014

British Chevening Awards, UK

http://www.chevening.org/indonesia/

Deadline: 15 November 2014

Fulbright Scholarships, USA

http://www.aminef.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=31&Itemid=31

Deadline: 15 April 2015

Beasiswa Unggulan Luar Negeri Kemendiknas (Mesti sudah ada letter of acceptance (LOA))

http://beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id/program

http://beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id/program/detail/67

http://buonline.beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id/

Deadline: 31 Desember 2014

Eiffel Scholarships, France

http://www.indonesie.campusfrance.org/id/node/9463

http://www.campusfrance.org/en/eiffel

Deadline: 9 january 2015

Swedish Institute Scholarships, Sweden.

https://studyinsweden.se/scholarship/swedish-institute-study-scholarships/

Deadline: 1 February 2015

Gates Scholarships, Cambridge University, UK

http://www.gatescambridge.org/apply/

Deadline: 2 Desember 2014

Jardine Scholarships, Oxford University, UK

http://www.ox.ac.uk/admissions/graduate/fees-and-funding/graduate-scholarships/university-wide-scholarships/oxford-graduate-scholarships/oxford-jardine-graduate-scholarships

Deadline: 23 January 2015

Clarendon Scholarship, Oxford University, UK

http://www.clarendon.ox.ac.uk/

Deadline: 23 january 2015

Korean Government Scholarship, South Korea

http://www.niied.go.kr/eng/contents.do?contentsNo=78&menuNo=349

http://www.studyinkorea.go.kr/en/main.do

Deadline: 14 November 2014

CUD Scholarships, Belgium

http://www.cud.be/content/view/339/208/lang,/

Deadline: 12 January 2015

StuNed Scholarships, Netherlands

(Mesti memiliki pengalaman kerja 2 tahun)

http://www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/stuned/stuned-master

Adik PAS, Meneladani Kejujuran Sunan Giri

$
0
0
Adik-adik PAS TK sedang mendengarkan kisah 'Seorang Pedagang Buah yang Jujur'oleh kakak PAS, Ahad (9/11) di Pavling Block Masjid Salman ITB. Foto Bustomi.

Adik-adik PAS TK sedang mendengarkan kisah ‘Seorang Pedagang Buah yang Jujur’oleh kakak PAS, Ahad (9/11) di Pavling Block Masjid Salman ITB.
Foto Bustomi.

Adik PAS Meneladani Kejujuran Sunan Giri

Raden Paku atau yang biasa dikenal dengan Sunan Giri sangat berbakti pada wanita yang telah membesarkannya, Nyai Ageng Pinatih. Sepulangnya Sunan Giri dari Aceh, ia ingin membantu ibu angkatnya berdagang di Kalimantan. Meski belum punya keahlian, ia tetap bersikeras. Akhirnya Sang Ibu memintanya belajar soal perniagaan pada Abu Hurairah.

Alkisah, Abu Hurairah mengajarinya cara berdagang yang jujur seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Akhirnya, Sunan Giri menjadi orang kepercayaan yang memegang seluruh hasil penjualan. Karena ia berdagang dengan jujur, banyak orang yang senang menjadi pelanggannya. Itulah tema inti pada mentoring adik Taman Kanak-Kanak Pembinaan Anak Salman (PAS) ITB, Ahad (9/1) lalu.

Kisah Sunan Giri tadi diceritakan untuk menjadi contoh. Rupanya, anak-anak lebih cepat mengerti bila diajari lewat cerita-cerita. “Karena kalau menceritakan tentang timbangan atau ukuran mereka belum bisa memahami,” kata Ketua Divisi Adik TK PAS, Rizky Ayu Aulia.

Setelah sesi cerita tersebut, para adik diajak melakukan praktek berjualan. Dengan begitu mereka lebih bisa mengerti praktek berdagang, mulai dari tawar-menawar, hingga ijab dan Kabul.

Tak ketinggalan, uang hasil penjualan pun disumbangkan pada orang yang membutuhkan. Sama seperti kisah Sunan Giri, yang membagikan sebagian hasil dagang pada fakir miskin di Kalimantan. Dari kegiatan ini, menurut Ayu, diharapkan adik-adik PAS dapat meneladani kejujuran Sunan Giri, serta tidak takut rugi karena bersedekah. [Ed: Dh]


Masjid Salman, Masjid Tanpa Tiang

$
0
0

???????????????????????????????

Oleh: Fathia Uqim

Dome atau kubah yang kerap digunakan pada masjid-masjid Nusantara sebenarnya tidak berasal dari budaya Indonesia. Masjid berkubah lebih banyak dipakai di wilayah Iran dan Asia Tengah, serta Turki dan India. Sedangkan di Arab, Afrika, Eropa, dan Asia, masjid berkubah relatif jarang ditemukan. Di Indonesia sendiri, atap berbentuk kubah pada masjid baru digunakan pada pertengahan abad ke-20.

Menurut Direktur Eksekutif Masjid Salman ITB, Imam C. Basri, pada zaman dahulu belum ada beton maka bangunan dibuat berkubah. Pria yang juga dikenal sebagai seniman kaligrafi tersebut mengatakan, bentuk atap macam itu mempermudah dibangunnya konstruksi dengan bata-bata terkunci. Di sisi lain, Masjid Salman dirancang untuk tidak memiliki tiang.

“Oleh karena itu masjid tanpa tiang dibuat dengan tidak berkubah, tetapi berupa bentangan panjang,” ujarnya, saat diwawancarai pada Senin (3/11) lalu.

Uniknya, kala itu membangun bangunan sepanjang 25 meter tanpa tiang merupakan hal yang sulit. Ingin melawan arus, Salman memiliki filosofi shaf shalat yang tidak terputus. Bisa dibilang, Masjid Salman merupakan salah satu pelopor masjid tanpa kubah di Indonesia.

Meski tak berkubah, ada ornamen khas di atas atap Salman yang berbentuk seperti mangkok. Filosofinya, yakni “menengadah” dan “berdoa”. Kini bangunan Masjid Salman telah beberapa kali direnovasi dan telah menggunakan beton modern. Meski tak bertiang, Masjid Kampus Pertama di Indonesia ini terus berdiri serta berupaya menegakkan nilai Islam lewat kegiatan bidang dan unitnya. [Ed: Dh]

Sebab-Sebab Semerbak Bau Badan

$
0
0
tejay kebauan

Ilustrasi.

Bau badan memang bikin puyeng bukan main. Seolah-olah, ini bak perkala sepele. Namun akibatnya dapat fatal luar biasa. Sampai-sampai, bau-bauan tak sedap ini kuasa mengganggu kekhusyukan salat berjemaah. Apa gerangan yang menyebabkan semerbak bebauan ini dapat muncul?

Acapkali, keringatlah yang menjadi tersangka si penyebab bau badan. Dilansir dari Body Mint, Sabtu (13/9), keringat sendiri sebenarnya tidak memiliki bau. Hanya saja, terdapat beberapa faktor yang membuat keringat menjadi bau.

Pertama adalah bakteri. Terdapat tiga bakteri penyebab bau, yaitu Brevibacterium, Propionibacterium, dan Staphylococcus. Ketiga bakteri ini memakan kulit mati dan memproduksi methanethiol yang beraroma tajam seperti sulfur. Bakteri-bakteri ini bisa muncul jika kita tidak rutin mencuci badan.

Makanan yang salah juga dapat menyebabkan bau badan. Nutrisi dan senyawa yang terkandung dalam makanan sangat penting, karena akan diserap tubuh dan dikeluarkan melalui keringat.Makanan yang biasanya terkait dengan masalah bau adalah daging merah, kuning telur, bawang, kubis, sawi, dan ketumbar.

Jangan remehkan pula stress. Dilansir dari penyebabbaubadan.com, kelenjar apokrin yang merupakan kelenjar penghasil keringat ini semakin terpacu ketika seseorang mengalami stress. Hindari pula mengganti pakaian dalam waktu yang lama dan menggunakan pakaian yang berbahan tebal pada cuaca panas. Semua kebiasaan ini akan memberikan suatu kesempatan untuk bakteri bisa memecah protein yang ada pada keringat.

Khusus bau kaki, faktor infeksi bisa menjadi pemicu. Keratolysis adalah infeksi kulit yang terjadi jika kita terlalu lama mengenakan sepatu. Infeksi ini biasanya muncul di telapak atau jari kaki. Imbasnya, infeksi ini memunculkan bau tak sedap.

Itulah beberapa hal yang dapat memicu bau badan. Ketahui penyebabnya, agar orang lain tak terzalimi akan bau kita. Tak hanya orang lain yang merasakan manfaat tubuh kita yang tidak bau. Namun, tubuh kita pun senantiasa terjaga dan sehat.***

Kiat Menjaga Kesehatan di Musim Hujan

$
0
0

 

(Sumber: picjumbo.com)

(Ilustrasi: picjumbo.com)

Musim hujan identik dengan cuaca dingin, rasa kantuk, lapar, serta nikmatnya bergelung di bawah selimut tebal atau minum minuman hangat. Bagi beberapa orang, musim hujan merupakan musim favorit. Namun hampir semua orang beresiko terserang penyakit seperti flu, malaria, dan demam berdarah. Hal ini karena genangan air berpotensi sebagai tempat berkembangnya jentik nyamuk. Selain itu, tingkat kelembapan yang tinggi memicu perkembang-biakan bakteri dan virus penyakit.

Agar tetap sehat selama musim hujan, mari simak tips dari manilatimes.net di bawah ini:

1. Bawa payung dan/atau jas hujan.

Hujan-hujanan memang asyik, bahkan menurut beberapa sinetron, romantis. Tapi apanya yang asyik dari demam dan hidung beringus?

Supaya terhindar dari penyakit, lindungi tubuh dengan payung atau jas hujan. Bila hujan kelewat deras, carilah tempat berteduh sampai hujan mereda.

2. Makan makanan yang sehat.

Seblak pedas? Bakso kuah? Cuankie ditambah sambal tiga sendok? Air liur dijamin terbit saat mencium aroma jajanan di atas. Apalagi bila disantap dalam cuaca yang dingin. Wuih.

Tapi hati-hati. Selain flu, diare pun penyakit yang sering muncul. Pasalnya, makanan yang dimasak dan dijual di tempat terbuka rentan akan bakteri, apalagi di musim penghujan.

Ssst. Makan makanan sehat itu cara termurah untuk menjaga daya tahan tubuh, lho. Yuk, ganti cemilan dengan buah dan sayuran! Vitamin C dari buah dan sayur dapat meningkatkan sistem imun untuk menolak flu dan infeksi.

3. Rajin cuci tangan.

Mencuci tangan secara rutin adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri. Gosok sela-sela jari, kuku, serta tangan bagian atas dengan sabun. Lalu bilas dan keringkan tangan dengan handuk/kain/tisu kering. Gagang pintu, uang kembalian, bahkan tangan rekan yang baru kita jabat, bisa saja membawa virus. Siapa tahu?

4. Minum air bersih.

Hujan-hujan begini, jangan sembarangan minum air! Teliti dulu sumber airnya, apakah bersih atau terkontaminasi. Bila tidak yakin, didihkan dulu airnya atau beli air mineral dengan kualitas terjamin.

5. Jaga lingkungan agar tetap bersih.

Demam berdarah yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti sangat ‘populer’ di musim hujan. Jangan biarkan adanya genangan air! Jangan lupa juga, buang benda-benda yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk serta rajin membersihkan tempat penampungan air.

Menjaga kesehatan tubuh itu penting. Amanah dari Allah SWT ini, siapa lagi yang menjaga kalau bukan kita? Ayo, kita rawat baik-baik supaya ibadah dan aktivitas tak terganggu karena sakit! [Ed: Dh]

Curhat Jemaah Tentang Bau Saat Salat

$
0
0
salat

(Foto: Yudha P. Sunandar)

Musim hujan begini, jamur tak hanya tumbuh di tanah atau batang pohon – tapi juga di sekujur badan. Kaki dan kaus kaki yang tidak bersih, badan yang diacuhkan, ditambah lembab akibat terkena air hujan dan keringat, membuat si empunya menjadi pusat perhatian. Walhasil, beragam macam aroma pun tercipta.

Tak terkecuali, aroma semriwing itu kerap menempel ke lantai Ruang Utama Masjid Salman. Beberapa jama’ah, terutama kalangan ikhwan, bahkan mengaku tidak bisa shalat dengan khusyu’. Salah satunya adalah Septian (29). “Apalagi sepatu yang di rak bagian ikhwan. Kalau lagi hectic, bau banget,” ujarnya Senin, (10/11).

Khairun (23) pun berpendapat sama. Malah menurutnya, lokasi paling bau yakni dekat pintu masuk masjid bagian ikhwan. Agar tidak pusing mencium aroma tak sedap, ia kerap memilih shalat di bagian kanan masjid, menjauhi pintu masuk utama.“Kan biasanya kaki cenderung basah di kiri shaf, dekat pintu masuk. Kalau paling kanan, kaki jamaah cenderung lebih kering,” tuturnya sambil tertawa.

Rupanya bukan kalangan ikhwan saja yang mencium bau. Begitu pula dengan para akhwat. “Kan suka ada yang hijaber gitu nggak pake mukena, pakai kaus kaki aja, itu suka kecium,” ungkap Peni (25).

Ketika shalat berjama’ah, sering pula tercium bau keringat yang menyengat. Menurut Lili (23), bau badan jama’ah akhwat lain cukup membuyarkan konsentrasi. “Kalau bau badan itu mengganggu banget, ya, mengganggu kekhusyukan shalat.”

Aroma tidak sedap memang bikin sakit kepala. Mengganggu, apalagi ketika kita sedang mencoba khusyu’ menghadap Allah SWT. Tomo (23) menyarankan, sebaiknya Salman melakukan sesuatu agar masjid tetap wangi dan bersih. “Saya juga bingung ngasih tau jema’ah gimana. Di masjid sebaiknya nyediain sabun atau apa, gitu,” katanya.

Ecep (24) menyarankan lebih jauh lagi. Sebaiknya air di tempat cuci kaki bagian ikhwan dialirkan keluar. “Terus ada sabun buat cuci tangan dan cuci kaki,” tukasnya.

Menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid merupakan tugas bapak dan ibu BRT. Namun di sisi lain, menjaga kebersihan diri sendiri juga sangat penting. Malas juga, kan, waktu Hari Pengadilan nanti ada Muslim yang protes salatnya tidak khusyu’, hanya karena bau kaki atau bau badan kita? Na’udzubillahimindzalik. [ed: Tr]

Ketua PBNU: Tafsir Salman Berguna di Bidang Teknologi

$
0
0

 

(Foto: tokobuku.getscoop.com)

(Foto: tokobuku.getscoop.com)

Tafsir Alquran merupakan upaya manusia untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Dalam setiap ayatnya, tersimpan rahasia-rahasia besar. Rahasia besar itu termasuk soal ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jum’at (14/11) lalu, Tafsir Salman resmi diluncurkan. Tafsir garapan Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ini dinilai akan menambah khazanah keislaman di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Buku bertajuk “Tafsir Salman: Tasir Ilmiah Juz ‘Amma” ini sendiri mayoritas diisi oleh dosen-dosen ITB.

Seperti yang dikutip dari Republika.co.id, Selasa (18/11), Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Maksoem Mahfoedz mengucapkan selamat atas lahirnya Tafsir Salman. Ia mengungkapkan apresiasi mendalam untuk kelahiran tafsir al-Qur’an dengan cakupan spesifik tersebut.

“Saya ucapkan selamat karena telah melahirkan tafsir Alquran. Tugas manusia memang menggali rahasia Allah SWT yang tersembunyi di balik dalil Alquran,” ungkapnya.

Ia juga yakin bahwa Tafsir Salman dapat berguna bagi manusia, terlebih di bidang teknologi. Apalagi tafsir itu dilahirkan oleh pakar-pakar bidang teknologi dari kampus terkemuka.

Tafsir Ilmiah Juz ‘Amma Salman mencakup tema-tema yang bervariasi. Kontributornya pun berasal dari berbagai bidang, di antaranya seni rupa, teknologi hayati, elektro dan informatika, fisika, psikologi, dan farmasi. Selain diisi oleh dosen-dosen ITB, Tafsir Salman juga digarap oleh Tim Tafsir Ilmiah Salman dan Bidang Dakwah YPM Salman.

 

Selamat Datang, Anggota Muda Karisma!

$
0
0
Suasana pembinaan anggota baru Karisma. (Foto: Dok. Karisma)

Suasana pembinaan anggota baru Karisma. (Foto: Dok. Karisma)

Sabtu (15/11) dan Ahad (16/11) lalu, Keluarga Remaja Islam (Karisma) Salman ITB mengadakan pelantikan anggota baru. Dalam acara yang dilaksanakan di Sekolah Alam Dago ini, para calon pembina dilantik dan ditarik komitmennya untuk menjadi Anggota Muda Karisma.

Dalam kesempatan itu, para alumni dan peserta saling berbagi kisah serta kesan dan pesan. Ada pula sesi Form Grup Discussion (FGD), yang merupakan simulasi penyelesaian masalah di Karisma.

“Kita memperkenalkan Karisma secara transparan agar bisa menguatkan niat serta tujuan mereka secara maksimal,” tutur Ketua Umum Karisma, Adrian Tahriz Lazuardi.

Peserta yang ikut berjumlah sekitar 40 orang. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung. Adrian berharap, puluhan anggota baru itu dapat berkontribusi secara maksimal dan istiqomah. Selain itu, ia pun berharap agar angkatan ke-34 ini dapat menjadi angkatan yang solid dan kompak. [Ed: Dh]

SEC Akan Hadir di Pasar Seni

$
0
0

m8j_fqMZ

Oleh: Fathia Uqim

Bandung, (Salman Media) – Salman Entrepreneur Club (SEC) akan ikut ramaikan perhelatan Pasar Seni ITB 2014 pada 23 November mendatang. Partisipasi ini merupakan ajang pelebaran sayapbisnis anggota SEC. Hal ini mengingat Pasar Seni ITB hanya diadakan empat tahun sekali.

“Selain mewadahi anggota dalam berbisnis, kita pun ikut mempromosikan barang lokal hasil sendiri,” ujar Pembimbing SEC Fathonah Fitrianti, Kamis (20/11).

Menurut Fathonah, SEC akan membuka dua stand, yakni stand makanan dan pakaian di ITB. Stand SEC sendiri dapat didatangi mulai dari pukul 07.00 – 17.00 WIB.


Harga BBM Naik? Ini Pendapat Aktivis Salman

$
0
0
Aktivis-aktivis Salman ITB (Foto: Syaiful Bahri)

Aktivis-aktivis Salman ITB (Foto: Syaiful Bahri)

Bandung, (Salman Media) – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) rupanya menimbulkan reaksi yang beragam dari kalangan aktivis Masjid Salman ITB. Mereka mengungkapkannya lewat grup WhatsApp aktivis. Khairun Rizki, misalnya. Alumni Jurusan Planologi ITB ini berpendapat, subsidi seharusnya diberikan pada angkutan umum penumpang serta angkutan umum barang dan jasa. Tentu dengan catatan bahwa dibutuhkan penyiapan sistem transportasi yang baik dan terintegrasi.

“Dengan itu, pemerintah secara tidak langsung mengalihkan preferensi masyarakat untuk menggunakan transportasi berupa angkutan umum; menekan angka inflasi harga barang akibat kenaikan BBM terutama kebutuhan pokok; dan sekaligus dapat mengurangi kemacetan,” imbuh Khairun.

Komandan Korps Relawan Salman (Korsa) Angga Kusnan Qadafi berpendapat lain. Ia mengutip pendapat Kwik Kian Gie. Biaya operasional untuk menghasilkan bensin premium adalah sebesar Rp755 per liter. Jadi sebenarnya dengan menjual premium Rp6500 per liter, pemerintah sudah untung Rp5745 per liternya. Dafi, panggilan akrabnya, pun kembali menekankan Pasal 33 dari Undang-undang Dasar (UUD) 1945 bahwa minyak dari perut bumi sendiri hanyalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Skema penyediaan BBM Indonesia ada proses impor premium dan pertamax, jadi wajar kita ikut skema dunia. Harga BBM mahal karena isu besar bahwa minyak adalah bahan bakar tak terbarukan,” papar Dafi menerangkan psikologi kelangkaan yang menyebabkan harga BBM mahal.

Ketua Umum Keluarga Remaja Islam Masjid (Karisma) Salman ITB, Adrian, menilai ada sisi positif terkait naiknya harga BBM. Kenaikan harga BBM dapat mengurangi konsumsi minyak di Indonesia. Selama ini, produksi BBM Indonesia sebesar 800 ribu barrel per day (BPD), tetapi konsumsi BBM rakyatnya mencapai 1.5 juta BPD. “Kenaikan harga dapat menekan jumlah transportasi karena harga BBM rendah sangat memanjakan rakyat kita.”

Namun, Adrian menekankan, dengan kenaikan harga BBM yang perlu diawasi adalah pengalihan uang subsidi BBM tersebut. Dana pengalihan untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan lain sebagainya perlu diawasi apakan benar-benar dialokasikan semestinya.

Ifan Maulana, sarjana Farmasi ITB, memiliki pandangan unik. Seharusnya subsidi dialihkan ke Pertamax. Jika subsidi BBM sebesar Rp3000 per liter dialihkan ke Pertamax, maka biayanya akan menjadi Rp7500 per liter. “Bilangan oktan Pertamax 92 kan? Daripada premium yang 88 atau 86… Lagipula, harga premium yang Rp8500 itu masih disubsidi,” pendapatnya.

Tarlani, alumni Jurusan Planologi ITB mengungkapkan, seharusnya pemerintah menstandarkan harga di tiap komponen harga barang pokok. “Kasih kebijakan kenaikan harga barang maksimal berapa persen setelah kenaikan harga BBM,” tegasnya.

Terlepas dari pendapatnya tentang kenaikan BBM, Tarlani menghimbau teman-teman aktivis untuk bersepeda. Bersepeda, baginya, berkontribusi untuk menghemat energi tak terbarukan. Tarlani berpendapat, memang kalau hanya beberapa orang yang bersepeda tidak akan signifikan. Tetapi kalau ini dilakukan oleh orang banyak dan sudah membentuk sistem, maka akan signifikan terhadap pengurangan penggunaaan bahan bakar.

“Udara juga akan makin bersih. Bisa coba tengok negara-negara maju seperti Jepang, Belanda, Spanyol, dan Jerman yang sudah membudayakan bersepeda,” pungkas Tarlani.

Demikian parade pendapat aktivis ihwal kenaikan harga BBM.
Bagaimana pandanganmu?***

Ini 10 Buku Favorit di Salman Reading Corner

$
0
0
15721334

(Foto: goodreads.com)

Tak perlu takut bosan saat berada di Masjid Salman ITB. Anda dapat menghabiskan waktu di Salman Salman Reading Corner (SRC), perpustakaan yang terletak di samping Selasar Hijau Salman. Ruangan mungil berisi ratusan buku ini hampir tak pernah luput disambangi jama’ah. Menurut Staf Reading Corner, Martini Rahmawati, koleksi buku yang paling diminati ialah buku-buku bergenre sastra, khususnya novel.

“Pengunjung kebanyakkan mahasiswa. Mahasiswa emang banyaknya cari novel,” ujarnya, Kamis (20/11).

Novel karya Tere Liye, Penulis Indonesia yang menelurkan banyak buku best seller menjadi favorit pula di SRC. Selain Tere Liye, nama Dee dan Ahmad Fuadi juga muncul dalam daftar buku-buku terfavorit.

Penasaran, buku apa saja yang menyandang gelar Terpopuler? Berikut ini 10 buku yang paling sering dipinjam di Salman Reading Corner:

1. Negeri Para Bedebah karya Tere Liye

2. Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye

3. Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye

4. Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye

5. Rantau Satu Muara karya Ahmad Fuadi

6. Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye

7. Supernova I karya Dee

8. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye

9. Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye

10. Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye

SRC sendiri rutin membeli buku baru sebanyak 8-12 buku tiap bulannya. Buku yang ingin dipinjam tidak ada? Jangan khawatir. Anda dapat request pada staf jaga. Insya Allah buku yang Anda inginkan sudah dapat dipinjam pada bulan berikutnya.

Dalam cuaca dingin begini, enaknya minum teh atau kopi gratis sambil ngaso baca novel di SEC. Eits, tapi jangan lupa. Cangkir mini-nya dikembalikan ke tempat semula, ya :D [Ed: Dh]

Tarif BBM Naik, Tak Kendurkan Amal Baik

$
0
0

 

Foto: Tristia R.

Foto: Tristia R.

oleh: Ifan Maulana, aktivis Masjid Salman ITB

Mulai beberapa hari yang lalu pemerintah menyatakan terkait kebijakannya menaikkan harga BBM sebesar Rp. 2000/liter. Respon pun bermunculan di masyarakat. Ada yang pro dan ada yang kontra. Para mahasiswa menyatakan sikapnya akan hal ini. Mereka turun ke jalan untuk menyuarakan sikapnya. Para supir angkot ada yang berhenti beroperasi sebagai bentuk protes namun ada juga yang tetap beroperasi. Pedagang mulai berspekulasi harga dan menaikkan beberapa komoditi pasar. Tukang delman pun menaikkan ongkos delmannya.

Unik memang bangsa Indonesia ini. Berbagai kalangan menyatakan sikapnya terhadap kebijakan menaikkan harga BBM. Hal ini merupakan hal positif yang menandakan bahwa setiap kalangan peduli akan kebijakan Negara. Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap?

Suatu kebijakan memang seharusnya ditelusuri apakah memang benar atau keliru. Hal yang pertama dilakukan adalah mengumpulkan semua informasi yang menjadi landasan analisis dalam menyimpulkan suatu sikap. Tentu dalam proses ini kita harus memastikan apakan informasi yang kita terima itu Benar, Akurat, dan Lengkap (BAL) atau tidak. Jangan sampai terprofokasi akibat berita yang tidak BAL dan mengesampingkan analisis ilmiah.

Hitung-hitungan ekonomi sangatlah diperlukan sebagai landasan mengambil sikap. Namun perlu diingat, bahwa pemangku kebijkan haruslah berjiwa negarawan, bukan hanya berjiwa wirausahawan/pebisnis. Negarawan akan memikirkan nasib semua komponen bangsa dan tidak tidak hanya mementingkan pribadi atau kelompoknya. Kebijakan yang diputuskan bukan untuk mencari uang semata, namun maslahat bagi ummat.

Penulusuran infomasi mengenai kebijakan pemerintah merupakan bentuk usaha kita untuk tidak hanya bilang “iya” akan kebijakannya. Apakah ini suatu bentuk membangkang atau bentuk tidak kepercayaan akan pemerintah?

Jawabannya BUKAN, Ini adalah bentuk KEPEDULIAN kita pada pemerintah. Sebaiknya hal ini dilakukan sebelum kebijakan kenaikkan BBM diputuskan, pencerdasan publik harus dilakukan sebelum BBM naik, bukan setelah BBM naik.

Lalu apakah harus demo dan mogok melakukan aktivitas?

Sikap putus asa dan khawatir akan dunia merupakan parameter orang lemah. Jika hanya gara-gara BBM naik kita berasumsi bahwa hidup akan benar-benar berat, maka ini sikap yang keliru. Allah SWT menegaskan bahwa yang MAHA PEMBERI REZEKI adalah Allah SWT, bukan hanya karena BBM yang murah.

Optimislah akan suatu keadaan dan yakin akan rezeki dari Allah SWT. Jangan sampai dikarenakan kekhawatiran yang berlebihan membuat kita lupa akan semangat “melayani”. Jangan sampai supir angkot lupa untuk melayani warga penumpang, pedagang lupa melayani warga pembeli, kusir delman lupa melayani penumpangnya, apalagi guru lupa melayani muridnya. Semangat melayani dalam rangka beramal baik akan membuat kita berusaha bukan karena uang semata, namun ada nilai kebermanfaatan pada sesama.

Jadi sikapi kebijakan ini dengan kritis dan dengan analisis yang komprehensif. Kenaikan harga BBM jangan sampai melumpuhkan semangat “melayani” masyarakat yang berakibat lumpuhnya aktivitas warga.**

Seribu Botol demi Pelayanan Optimal!

$
0
0

 

Penggerak Gerakan 1000 Botol Untuk Salman sedang mengisi botol air bekas untuk cadangan air wudhu jama'ah, Sabtu (22/11). Banyaknya perkiraan jumlah pengunjung Pasar Seni ITB 2014, membuat para aktivis mencari solusi kemungkinan kurangnya air wudhu di Masjid Salman. (Foto: Tristia R.)

Penggerak Gerakan 1000 Botol Untuk Salman sedang mengisi botol air bekas untuk cadangan air wudhu jama’ah, Sabtu (22/11). Banyaknya perkiraan jumlah pengunjung Pasar Seni ITB 2014, membuat para aktivis mencari solusi kemungkinan kurangnya air wudhu di Masjid Salman. (Foto: Tristia R.)

Salman selalu berupaya memberi pelayanan terbaik bagi jamaahnya. Hal itu dilakukan termasuk oleh para mahasiswa aktivis Salman. Menghadapi Pasar Seni ITB, Ahad (23/11), para penghuni Asrama Salman ini berinisiatif menyiapkan 1.000 buah botol air mineral untuk cadangan air wudhu.

Salah satu penggeraknya, Mochammad Nurwanto mengungkapkan gerakan ini dilakukan untuk mengantisipasi jamaah Salman yang diperkirakan akan mencapai 10 ribu orang. Terlebih ketika waktu shalat tiba. Salman bisa terancam kehabisan air.

“Apa yang kami lakukan ini tidak karena embel-embel apapun. Gerakan ini semata-mata karena Allah SWT,” ujar Nurwan.

Gerakan 1.000 botol ini sebenarnya biasa dilakukan para Aktivis Salman, terlebih ketika ada acara besar seperti Pasar Seni ITB. Namun kali ini, botol yang disediakan lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya. Pengumpulan botol tersebut dimulai sejak Selasa (18/11) lalu. Kini, target seribu botol hampir terpenuhi.

Ikhtiar para aktivis itu bahkan sampai memungut botol-botol air mineral bekas yang tidak terpakai, bahkan di tempat sampah. Beberapa kali pula mereka mencari botol di tempat pembuangan akhir.

Ia berharap, jamaah yang hendak berwudhu bisa melaksanakannya secara tertib. Jamaah perempuan yang tidak dapat tempat di tempat wudhu yang sudah ada, bisa menggunakan botol berisi air di depan Salman Reading Corner. Bagi jamaah pria, botol sudah disiapkan di samping lapangan rumput. [Ed: Dh]

Menghafal alQuran di Asrama Rumah Indonesia Berkah

$
0
0
(Ilustrasi: ooo.my)

(Ilustrasi: ooo.my)

Oleh: Fathia Uqim

Kemajuan teknologi serupa pedang bermata dua. Pekerjaan sehari-hari manusia memang makin mudah. Di sisi lain, kemudahan-kemudahan itu justru melemahkan kemampuan manusia untuk bertahan. Banjir teknologi menjadikan manusia ‘autis’, sulit berhubungan dengan orang lain dan mengembangkan keahlian. Padahal di zaman serba instan ini, persaingan semakin ketat.

Umat Muslim sendiri diwarisi alQuran sebagai pedoman hidup. Demi meningkatkan kualitas diri, sudah selayaknya jika kita terus mendekatkan diri dengan alQuran. Gerakan Mahasiswa Islam (Gamais) dan Alumni Gamais ITB kini tengah membuka program tahfidz alQuran berkonsep asrama, “Rumah Indonesia Berkah”. Open Recruitment yang sedang berjalan diutamakan bagi mahasiswa ITB tingkat 1 dan 2.

“Program ini bertujuan untuk memberdayakan sumber daya manusia yang semakin jauh dari alQuran,” kata Ketua Gamais Ahmad Yasin Rabbani, Kamis (20/11).

Demi tujuan tersebut, program tahfidz dilangsungkan selama empat tahun. Targetnya tak main-main, yakni 20 juz, dengan kegiatan menghafal setiap waktu subuh dan selepas maghrib. Di asrama peserta juga akan digembleng dengan materi kepemimpinan dan wirausaha. Cukup dengan membayar sebesar Rp450.000,- per bulan, peserta juga dapat menikmati fasilitas alat masak dan beras.

“Insya Allah lokasi kediaman para peserta di Cigadung,” ujar Ahmad.

Ahmad menjelaskan, program menghafal alQuran ini dirancang agar mudah dan tidak mengganggu perkuliahan. Ia berharap, Rumah Indonesia Berkah dapat melahirkan alumni yang unggul dan berkapasitas. Sehingga, tak hanya ilmu dunia yang diraih, tapi juga ilmu akhirat. [Ed: Dh]

Viewing all 2618 articles
Browse latest View live